Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POROSITAS, KOROSI DAN KUAT LEKAT TULANGAN BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI PADA CURING AIR LAUT DAN AIR TAWAR Chrismaningwang, Galuh; Wibowo, Wibowo; Hadiyanto, Muchamad
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (922.242 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36893

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan, beberapa wilayahnya berbatasan langsung dengan laut. Konstruksi bangunan yang berada di dalam lingkungan yang agresif seperti di daerah pesisir pantai ataupun di tengah laut dapat membawa dampak buruk terhadap beton karena di lingkungan tersebut banyak mengandung zat-zat kimia yang bersifat reaktif terhadap unsur-unsur yang terkandung dalam beton sehingga beton dengan mudah mengalami disintegrasi/ rapuh. Penggunaan abu sekam padi sebagai bahan tambah banyak mengandung Silika yang sangat tinggi berbentuk kristalin (quartz dan opal) dengan kerapatan sekitar 2,21 gr/cm3. Dengan sifat-sifat kimia dan fisik tersebut, penggunaan abu sekam padi (SiO2) bereaksi dengan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) dapat mengurangi kadar pori dalam beton, sehingga meningkatkan ketahanan terhadap terhadap serangan Chlorida dan Sulfat pada air laut. Variabel yang digunakan adalah variabel terikat yaitu penggunaan abu sekam padi sebesar 15% dari berat semen. Pengujian dilakukan dengan mencari kadar pori, laju korosi dan kuat lekat beton. Benda uji berbentuk Kubus 5 cm x 5 cm x 5 cm, silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan dipasang baja diameter 10 mm polos, masing-masing direndam dalam air tawar berjumlah 6 silinder dan di air laut berjumlah 6 silinder kemudian diuji pada umur beton 28 hari dengan mesin Universal Testing Machine. Hasil Kadar pori sampel beton rata-rata yang direndam (curing) di air tawar hasilnya lebih besar (19,98%) dari pada sampel beton yang direndam di air laut (4,95%). Laju korosi baja rata-rata pada sampel beton yang direndam (curing) di air laut hasilnya lebih besar yakni 4,337x10-2 mm/Tahun dari pada laju korosi baja untuk sampel beton yang direndam di air tawar yaitu 1,8831x10-2 mm/Tahun. Kuat lekat rata-rata sampel beton yang direndam (curing) di air tawar hasilnya hampir sama besar dengan sampel beton yang direndam di air laut yakni sebesar 3891,86 Kg/cm2 dan 4056,03 Kg/cm2. Jadi penggunaan bahan mineral tambah/ pozzolan berupa abu sekam padi sebesar 15% tidak berpengaruh terhadap nilai kuat lekat tulangan.
PENGUATAN KAPASITAS KOMUNITAS KONSTRUKSI DENGAN SOSIALISASI SNI GEOTENIK 8460:2017 BERSAMA DENGAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KARANGANYAR Chrismaningwang, Galuh; Surjandari, Niken Silmi; Purwana, Yusep Muslih; Setiawan, Bambang; Nurfauziyah, Imtinan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27459

Abstract

Abstrak: Penguatan kapasitas komunitas konstruksi sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para profesional konstruksi terkait penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Geoteknik 8460:2017 melalui workshop dan sosialisasi yang melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karanganyar. Metode pelaksanaan kegiatan ini melibatkan sosialisasi melalui ceramah dan diskusi interaktif terkait SNI Geoteknik 8460:2017. Mitra dalam kegiatan ini adalah profesional konstruksi dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 80 orang. Sistem evaluasi yang digunakan mencakup pemberian pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta serta post-test untuk mengevaluasi tingkat pemahaman setelah kegiatan selesai. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada skor post-test, dengan rata-rata peningkatan sebesar 8,08%. Kategori yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Uji Laboratorium dan Implementasi yang meningkat sebesar 13,69%, diikuti oleh Standar dan Tujuan SNI Geoteknik yang meningkat sebesar 12,81%. Kegiatan ini juga berhasil menciptakan wadah kolaborasi antara akademisi dan praktisi di sektor konstruksi. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan mutu dan keberlanjutan proyek infrastruktur di daerah tersebut.Abstract: Enhancing the capacity of the construction community is crucial in supporting sustainable infrastructure development in Karanganyar Regency, Central Java. This community service activity aims to improve the understanding of construction professionals regarding the implementation of the Indonesian National Standard (SNI) Geotechnical 8460:2017 through workshops and outreach programs involving the Department of Public Works and Public Housing (PUPR) of Karanganyar Regency. The implementation method includes socialization through lectures and interactive discussions related to SNI Geotechnical 8460:2017. The partners in this activity are construction professionals from the PUPR, Karanganyar Regency, totaling 80 participants. The evaluation system used includes the distribution of questionnaires, pre-tests to measure participants' initial knowledge, and post-tests to evaluate their level of understanding after the activity. The results showed a significant increase in post-test scores, with an average improvement of 8.08%. The category with the highest increase was Laboratory Testing and Implementation, which rose by 13.69%, followed by SNI Geotechnical Standards and Objectives, which increased by 12.81%. This activity also successfully created a platform for collaboration between academics and practitioners in the construction sector. Therefore, this activity contributes to the improvement of the quality and sustainability of infrastructure projects in the region.
Studi Numeris Perbaikan Stabilitas Lereng Menggunakan Geotekstil pada Lumbung Air di Kabupaten Gresik Malik, Dary; Chrismaningwang, Galuh; Setiawan, Bambang; Trimariat, Fathoro
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 6 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v6i2.5533

Abstract

A slope is a land surface that has a slope towards the horizontal from a high point to a low point. Slope construction can occur naturally due to landslides or human intervention. Slope stability is the ability of a slope to maintain its shape to balance and not movement. Stability in water reservoirs is influenced by changes in the water table elevation of the reservoir which results in changes in soil moisture content and soil pressure. One of the methods of slope reinforcement is with geotextiles which have tensile strength properties and the ability to improve slope stability. Slope stability analysis can be conducted by numerical study using GeoStudio Program with 5 different methods. The results showed that the slope stability of the existing condition without reinforcement under the influence of water elevation and seismic load was obtained SF < 1,25 and classified as an unsafe slope. After planning the reinforcement of Hibritex LP75/75 geotextile on the slope with the same influence, the safety factor value is more than 1,25 and is classified as a safe slope.
Studi Perbandingan Penurunan dan Tegangan Tanah di Bawah Fondasi Lentur Menggunakan Metode Empiris dan Elemen Hingga Hosiana, Nikita; Chrismaningwang, Galuh; Surjandari, Niken Silmi; Dananjaya, Raden Harya
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 6 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v6i2.5534

Abstract

Safe infrastructure development requires a strong foundation to distribute the building load to the ground below. The study of soil behavior under load is very important in geotechnical engineering. This research aims to compare soil stress calculations using the Boussinesq and UNStrain theories and compare the settlement values at foundation corners in the immediate settlement calculations using the Steinbrenner and UNStrain methods. UNStrain is an application that uses the finite element method to calculate soil deformation and stress. However, it still requires validation because this program is still in the development stage and requires testing for accuracy. The accuracy of UNStrain application calculations was validated using empirical methods by comparing soil stress values with the Boussinesq theory. The research was carried out in the case of a flexible foundation with an evenly distributed load in longitudinal strips of 90 kN/m on sandy soil. RMSE shows a value of 2.90 kN/m² for vertical stress and 2.64 kN/m² for horizontal stress, while MAPE for vertical stress is 2.94% and horizontal stress is 5.79%, which shows that it is accurate in comparison to UNStrain soil stress calculations towards Boussinesq's theory. Calculation of the settlement at the corner of the foundation with the immediate Steinbrenner settlement produces a value of 0.40 cm and UNStrain produces a value of 0.79 cm.
Analisis Data Downscaled IMERG Terkalibrasi dan Stasiun Curah Hujan dengan Metode Regresi Random Forest Munajih, Muhammad Hadziq; Harya Dananjaya, Raden; Chrismaningwang, Galuh
Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil (MoDuluS) Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v5i2.4338

Abstract

Tanah longsor sering terjadi di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Karanganyar. Penyebabnya adalah intensitas curah hujan yang tinggi. Data curah hujan sangat penting untuk analisis tanah longsor, yang umumnya diperoleh dari stasiun pengamatan hujan. Namun, data ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk distribusi stasiun hujan pengamatan yang tidak merata dan jarang. Selain itu, data ini kurang efektif dalam memvisualisasikan curah hujan di suatu area. Salah satu solusinya adalah mengembangkan data curah hujan satelit, yaitu Integrated Multi-satellite Retrievals for GPM (IMERG). Namun, IMERG memiliki resolusi besar dengan skala piksel 0.1° x 0.1°. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses downscaled dan kalibrasi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis akurasi curah hujan yang di-downscale oleh IMERG dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dengan metode regresi Random Forest di Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini dilakukan dengan memproses data hujan. Proses pemrosesan data hujan dilakukan dengan men-downscale IMERG menggunakan metode regresi Random Forest (RF) menggunakan skrip Python. Kemudian, data hujan diolah dengan menggunakan perangkat lunak Geographic Resources Analysis Support System (GRASS GIS). Hasil validasi IMERG yang di-downscale dan dikalibrasi dengan metode RF menggunakan data stasiun curah hujan menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan nilai R2 antara 0.5 hingga 0.9.