Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN MEDIA BONGKAR PASANG KARTU ION DENGAN METODE SIMULASI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA MATERI RUMUS KIMIA DAN TATA NAMA SENYAWA ION KELAS X SMA NEGERI 1 BLUTO RIYADI, IMAM
JURNAL KEISLAMAN TERATEKS Vol 8 No 1 (2023): APRIL
Publisher : STAI MIFTAHUL ULUM TARATE PANDIAN SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran kimia, terutama materi yang menyangkut teoritis dan abstrak, sehingga diperlukan kreativitas guru dalam menyajikan materi tersebut. Guru harus menemukan dan memilih metode dan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Metode pembelajaran yang mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah metode simulasi berbantuan media bongkar pasang kartu ion.Walaupun materi rumus kimia dan tata nama senyawa adalah materi yang abstrak, namun dengan visualisasi sederhana menggunakan media bongkar pasang kartu ion mampu mengubah suasana pembelajaran menjadi rileks dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan rancangan tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, dilaksanakan tes awal dan observasi awal untuk menggetahui pengetahuan dan pemahaman siswa awal tentang konsep rumus kimia dan tata nama senyawa. Setelah pelaksanaan siklus I dan II dilakukan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran metode simulasi berbantuan media bongkar pasang Kartu Ion ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian membuktikan bahwa metode simulasi berbantuan media bongkar pasang kartu ion dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelajaran kimia kelas X-E SMA Negeri 1 Bluto. Aktivitas siswa meningkat dari siklus I ke II, dimana dari cukup (rerata= 3,23) menjadi sangat baik (rerata= 4,27), serta meningkatnya keterampilan sosial siswa, pada siklus I yang mulanya cukup (rerata= 2,48) pada siklus II, meningkat menjadi sangat baik (rerata=3,29),. Begitu juga terhadap hasil belajar siswa kelas X-E SMA Negeri 1 Bluto, dimana yang semula tingkat penguasaan siswa pada tes awal hanya 33,32%, pada siklus I dan II meningkat menjadi 64,59% dan 81,25% sedang tingkat ketuntasan klasikal meningkat dari 68,75% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II.
Hubungan Tingkat Kepatuhan Pengobatan Antidiabetes Terhadap Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Salah Satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung Priyadi, Akhmad; Japar Sodik, Jajang; Maulana Sobandi, Mamay; Siti Nurfitria, Rizki; Sabarudin, Cecep; Riyadi, Imam
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55642/phasij.v5i01.988

Abstract

Diabetes Melitus tipe 2 merupakan penyakit metabolisme kronik, yang tidak dapat disembuhkan namun hanya dapat dikontrol dengan terapi farmakologi dan non farmakologi, Jika manajemen kesehatan tidak dilakukan dengan baik maka dapat menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi kualitas hidup penderita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di salah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional yang diambil secara Non-probability sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2024 terhadap 95 responden diabetes melitus tipe 2. menggunakan kuesioner MMAS-8 (Eight-item Morisky Medication Adherence Scale) dan EQ-5D-5L (Euro-Quality of Life-5 Dimension-5 level). Hasil menunjukkan pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki tingkat kepatuhan minum obat sedang (44,2%) dan kualitas hidup tinggi (62,1%). Terdapat hubungan signifikan yang kuat dan searah antara kepatuhan minum obat antidiabetes dan kualitas hidup pasien Diabetes melitus tipe 2 rawat jalan disalah satu Rumah Sakit di Kabupaten Bandung dengan nilai p 0,000 (p < 0,05) dengan tingkatan koefisien korelasi cukup kuat.
PENERAPAN SANKSI PIDANA MEMBAWA PERGI WANITA DI BAWAH UMUR TANPA IZIN ORANG TUA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Kasus Putusan Nomor 23/Pid. Sus-Anak/2024/PN Tjk) Riyadi, Imam; Baharudin; Aprinisa
Case Law : Journal of Law Vol. 6 No. 2 (2025): Case Law : Journal of Law
Publisher : Program Studi Hukum Program Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/caselaw.v6i2.5213

Abstract

Perlindungan anak merupakan isu krusial yang terus menjadi tantangan di Indonesia. Meskipun telahada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian diperbaruidengan Undang-Undang No. 17 tahun 2016, kasus-kasus kekerasan terhadap anak masih kerap terjadi.Perkembangan teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah menciptakan dimensi baru dalamupaya melindungi anak-anak dari berbagai bentuk ancaman Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini melalui pendekatan yuridis normatif dan empiris dengan menggunakan data sekunderdan primer. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor penyebab tindak pidanamembawa pergi wanita di bawah umur tanpa izin orang tua serta pertimbangan hakim dalampenjatuhan pidana terhadap terdakwa anak dalam kasus membawa pergi wanita di bawah umur tanpaizin orang tua berdasarkan (putusan Nomor 23/Pid.Sus-Anak/2024/PN Tjk) Hasil dari penelitian inimenunjukkan bahwa Tindak pidana membawa pergi wanita di bawah umur tanpa izin orang tuamerupakan hasil dari berbagai faktor, seperti kurangnya perhatian dan pengawasan dari keluargapelaku dan korban, lingkungan sosial yang permisif, serta pengaruh negatif teknologi yang tidakterkontrol, Serta dalam pertimbangannya hakim menjatuhkan hukuman 7 bulan penjara kepadaterdakwa berdasarkan Pasal 332 KUHP, dengan penempatan di lembaga pembinaan khusus anak.Keputusan ini mencerminkan pendekatan yang seimbang antara penegakan hukum dan rehabilitasi,yang bertujuan untuk memberikan keadilan sekaligus membantu terdakwa memperbaiki dirinya.