Bayam merah adalah sayuran populer di Indonesia terutama di perkotaan, tetapi keterbatasan lahan akibat urbanisasi menjadi tantangan. Sistem aeroponik vertikal heksagonal memiliki struktur seperti tower berbentuk segi enam yang dapat meningkatkan produksi di lahan sempit. Kelemahannya adalah struktur tersebut mengakibatkan distribusi cahaya kurang merata. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi apakah terdapat pengaruh arah penanaman serta menentukan populasi tanam optimal untuk meningkatkan produksi bayam merah. Penelitian dilakukan dengan percobaan faktorial menggunakan metode rancangan petak terbagi (RPT) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama (main plot) adalah arah penanaman yang terdiri atas 6 taraf yaitu A1 (Timur), A2 (Timur Laut), A3 (Barat Laut), A4 (Barat), A5 (Barat Daya), A6 (Tenggara). Faktor kedua (sub plot) adalah jumlah populasi/lubang tanam yang terdiri atas 3 taraf yaitu P1 (2 tanaman/lubang) P2 (4 tanaman/lubang), dan P3 (6 tanaman/lubang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kombinasi perlakuan A1P2 (Timur dan 4 tanaman/lubang) menghasilkan total berat segar/lubang terberat, sementara A1P1 (Timur dan 2 tanaman/lubang) memberikan hasil terbaik untuk jumlah daun, panjang akar, rata-rata berat segar, dan berat kering.