Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

CHILDREN’S PLAY CENTER DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKSPRESIONIS DI ROKAN HULU Febrianti, Rahayu; Al Husaini, Muhd Arief; Hidayat, Wahyu
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol. 23 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v23i2.7094

Abstract

Sepertiga populasi Indonesia terdiri dari anak-anak, dengan total sekitar 80 juta anak. Anak adalah aset bangsa paling berharga sebagai penentu masa depan Indonesia. Anak-anak merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan manusia. Anak-anak tumbuh dan berkembang setiap harinya melalui bermain. Pada umumnya, anak-anak di Rokan Hulu bermain di dalam rumah, halaman rumah, di gang-gang perumahan, ataupun di jalanan, karena kurangnya RTH dan fasilitas publik ramah anak. Kebutuhan untuk menjamin bahwa anak memiliki tempat bermain yang dirancang baik, aman, dan menyediakan lingkungan bermain yang dapat merangsang perkembangan anak mendorong terbentuknya sebuah Children’s Play Center. Children’s Play Center adalah pusat bermain anak-anak dibawah pengawasan, yang membantu merangsang perkembangan anak melalui materi dan arsitektur. Bermain merupakan cara seorang anak mengekspresikan diri. Oleh karenanya Arsitektur Ekspresionis merupakan pendekatan perancangan sangat sesuai dengan fungsi objek. Tema yang diterapkan pada Children’s Play Center adalah “Balon”. Balon dipilih sebagai tema perancangan untuk mengeskpresikan apa yang sangat sering disukai anak-anak dalam berbagai kesempatan kegembiraan. Balon mengekspresikan pesta, perayaan, dan membuat suasana lebih meriah. Tema balon sangat dominan dalam menentukan bentuk fisik bangunan yang terelaborasikan pada konsep bentuk bangunan, konsep material bangunan dan konsekwensinya terhadap interior bangunan.------------------------------------------------------------------------------------One third of Indonesia's population consists of children, with a total of around 80 million children. Children are the nation's most valuable asset as a determinant of Indonesia's future. Children are a golden period of human growth and development. Children grow and develop every day through play. In Riau, Rokan Hulu Regency has 231,055 children. In general, children in Rokan Hulu play indoors, in the yard, in residential alleys, or on the streets, due to the lack of green open space and child-friendly public facilities. The need to ensure that children have a well-designed, safe, and play environment that can stimulate children's development encourages the formation of a Children's Play Center. The Children's Play Center is a supervised children's play center, which helps stimulate children's development through materials and architecture. Play is a way for a child to express himself, so that the application of Expressionist Architecture is in accordance with the function of the design object. The concept applied to the Children's Play Center is “Balon”, because children generally like balloons. Balloons express parties, celebrations and make the atmosphere more festive.
Perancangan Martial Art Center dengan Pendekatan Bioklimatik di Pekanbaru Mehdi Bazargan; Al Husaini, Muhd Arief; Saspriatnadi, Morian
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 3 No. 1 (2025): September, 2025
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni bela diri merupakan cabang olahraga yang terus berkembang secara global dan mengalami kemajuan pesat di Provinsi Riau, khususnya pada pencak silat, tinju, dan taekwondo. Namun, setelah dihentikannya Program PPLP pada 2021, fasilitas pembinaan atlet muda menjadi terbatas. Oleh karena itu, diperlukan perancangan Martial Art Center di Kota Pekanbaru yang mampu mewadahi berbagai cabang seni bela diri dalam satu kawasan terpadu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi lapangan, dan analisis studi kasus, dengan fokus pada fungsi ruang dan penerapan prinsip arsitektur bioklimatik. Tahapan perancangan mencakup identifikasi masalah, pengumpulan data, dan perumusan konsep berdasarkan iklim tropis Pekanbaru dan kebutuhan pengguna. Hasil desain menekankan pada ventilasi alami, secondary skin, dan vegetasi untuk menciptakan ruang yang nyaman dan hemat energi. Konsep self-defense dijadikan landasan filosofis dalam perancangan untuk menghasilkan lingkungan yang aman, responsif, dan mendukung performa atlet secara optimal.
Pendampingan Perencanaan Gedung SDIT Darunnur Dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual Al Husaini, Muhd Arief; Mashuri, Mashuri; Rijal, Muhammad; Hidayat, Wahyu; Suryani, R. Lisa; Susilawaty, Mira Dharma
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 3 No. 3 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/cers.3.3.129-138

Abstract

Pematang Kapau is one of the villages in the Kulim District of Pekanbaru City, which experienced rapid population growth and urban development as a result of the Pekanbaru City Government's policy of moving the Pekanbaru City Government Center to Kulim District. Rapid development without being supported by adequate infrastructure will have a negative impact on urban areas. One of the things needed is educational facilities. Therefore, this activity helps the community, especially the Darunnur foundation in planning and designing educational facilities through Darunnur Mosque Foundation’s Integrated Islamic Elementary School Building Planning Assistance Program with a Contextual Architectural Approach. Contextual Architecture is a planning and design approach that considers the environment, culture, community character, history, so that the designed building has the characteristics of the form, as well as the quality of the building and the environment. The method used is descriptive qualitative, where the researcher is placed as the key instrument by combining field data with inductive analysis. This activity uses observation, discussion and design analysis methods. The results of this activity obtained the design of the Darunnur Mosque Foundation's Integrated Islamic Elementary School Building with a Contextual Architectural Approach.