Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Typology of Malay Traditional Building Construction Case Study: Bawi Malay House In Kampung Empat Balai, Kampar Indra Kuswoyo; Yohannes Firzal; Pedia Aldy; Raden Lisa Suryani; Morian Saspriatnadi; Muhd. Arief Al Husaini
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 7, No 1 (2023): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v7i1.6552

Abstract

Kampung Empat Balai is one of the old villages in Kuok District, Kampar Regency. The kampung comprises traditional Malay houses as cultural heritages that urge to preserve. The house has a unique roof shape and carvings pattern. However, the house is endangering due to a lack of maintenance. This research has aimed to identify the construction of houses that belong to the Bawi ethnic group people. A qualitative descriptive approach has been carried out to investigate and analyse this Malay house. This research found that the Bawi's house has a curving roof type which is known as part of the Lotiok roof type. This stilt house has a structural system in the form of a series of line elements with non-rigid joints that bind each other using notches and pegs as a connection system that is anticipated for earthquakes. Materially, this Bawi'House uses wooden-based materials throughout its construction systems, such as floors, walls, columns, girder beams and roof trusses.Malay house; traditional construction; lontiok roof; wooden-based materials
Landscape Design of Mutiara Garden Housing Park as a Source of Infiltration in Residential Areas Morian Saspriatnadi; Gun Faisal; Indra Kuswoyo
Indonesian Journal of Applied and Industrial Sciences (ESA) Vol. 2 No. 3 (2023): May, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/esa.v2i3.4253

Abstract

Green Open Space (RTH) plays an important role in the ecosystem and balance for both living things and the surrounding environment. The condition of the planning site that extends north to south is in the middle of a housing complex. The planned facilities include a playground, watersplash plaza, children's pool, seating corner, gazebo, community garden, tropical pocket park and tropical striping park, veranda walkway. With the concept of "Tropical Community Escape" certainly helps strengthen the function of the design as an area that accommodates recreational, sports, social and cultural activities. From the design that has been made in general it has filled about 60% more of the area that can absorb water with the selection of the right material and reducing water-resistant materials and the use of trees and shrubs in the design which can fulfill as catchment areas.
Identifikasi Elemen dan Pola Ruang pada Taman Tunjuk Ajar Integritas di Kota Pekanbaru Fallah; Rifda Syofiana; Morian Saspriatnadi; Muhammad Rijal; Mira Dharma Susilawaty
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 1 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen dan pola ruang dan memberikan informasi lebih lanjut mengenai kekurangan dan kelebihan terkait penggunaan elemen dan pola ruang pembentuk pada Taman Tunjuk Ajar Integritas di Kota Pekanbaru. Data yang diperoleh pada penelitian ini didapat melalui survei, observasi, wawancara, dan studi pustaka dengan metode pendekatan yang bersifat kualitatif dan komprehensif. Hasil identifikasi elemen dan pola ruang pada Taman Tunjuk Ajar Integritas dapat disimpulkan terdapat keselarasan antara kondisi tapak dengan penerapan bentuk elemen buatan pada taman. Taman Tunjuk Ajar Integritas didominasi oleh area hijau berupa pohon-pohon dan juga perdu sebagai elemen softscape serta dominasi jalan setapak sebagai sarana yang mawadahi pengunjung untuk beraktivitas pada taman sebagai bagian dari hardscape taman. Fungsi dan konsep pada taman juga memiliki keterkaitan ditandai dengan konsep “Go Green” yang diterapkan pada Taman Tunjuk Ajar Integritas di Kota Pekanbaru. Yang lebih mengedepankan kesan alami sesuai konsep dan fungsi dari area taman ini sebagai area terbuka hijau (RTH).
Perancangan Hotel dengan Pendekatan Arsitektur Tepian Air di Taluk Kuantan, Kuantan Singingi Astri nadira, Nur; Rijal, Muhammad; Saspriatnadi, Morian
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 2 No. 1 (2024): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dikenal dengan keanekaragaman wisata dan budaya yang kaya, termasuk Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki potensi pariwisata unggulan, khususnya festival Pacu Jalur yang sangat diminati wisatawan lokal maupun mancanegara. Lonjakan jumlah wisatawan memunculkan kebutuhan akomodasi yang memadai, namun belum terdapat hotel berbintang di wilayah ini. Oleh karena itu, dirancanglah hotel berbintang tiga di Taluk Kuantan dengan pendekatan Arsitektur Tepian Air. Desain hotel ini mengusung konsep Serenity yang tercermin dari bentuk lengkung massa, pemilihan material alami, serta zonasi yang terintegrasi dengan lanskap tepi sungai. Prinsip arsitektur tepian air diterapkan melalui orientasi bangunan ke arah sungai, area publik yang terbuka, serta integrasi fungsi-fungsi rekreatif yang harmonis dengan alam. Penelitian ini menggunakan metode Case Study Research untuk mengkaji hotel serupa dan potensi lokal. Hasil rancangan diharapkan mampu menjawab kebutuhan akomodasi dan meningkatkan daya tarik pariwisata Kuantan Singingi secara berkelanjutan.
Perancangan Sentra Pengolahan Coconut Fiber Dengan Penerapan Sustainable Architecture Ahmad Khallaf Waliyullah; Saspriatnadi, Morian; Annisa, Laili Dwi
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 2 No. 1 (2024): September
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indragiri Hilir merupakan penghasil kelapa terbesar di Indonesia dengan luas lahan 340.720 ha. Sekitar 75% penduduknya bergantung pada perkebunan kelapa. Masyarakat belum memanfaatkan sabut kelapa secara optimal. Untuk mengatasi limbah sabut kelapa, dirancang Sentra Pengolahan Coconut Fiber dengan Pendekatan Arsitektur Sustainable sebagai solusi keberlanjutan olahan limbah sabut kelapa melalui pengolahan, edukasi, dan rekreasi. Arsitektur sustainable bertujuan untuk menciptakan bangunan dan lingkungan binaan yang ramah lingkungan, efisien dalam penggunaan energi, serta mendukung kesejahteraan manusia dalam jangka panjang. Selain sebagai tempat produksi, bangunan ini berfungsi sebagai pusat edukasi dan inovasi yang berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus, strategi gabungan, dan kajian literatur. Dengan adanya perancangan ini diharapkan menjadi solusi strategis dalam pengelolaan limbah sabut kelapa yang ramah lingkungan, sekaligus menjadi pusat inovasi dan edukasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal secara berkelanjutan.
Perancangan Martial Art Center dengan Pendekatan Bioklimatik di Pekanbaru Mehdi Bazargan; Al Husaini, Muhd Arief; Saspriatnadi, Morian
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 3 No. 1 (2025): September, 2025
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni bela diri merupakan cabang olahraga yang terus berkembang secara global dan mengalami kemajuan pesat di Provinsi Riau, khususnya pada pencak silat, tinju, dan taekwondo. Namun, setelah dihentikannya Program PPLP pada 2021, fasilitas pembinaan atlet muda menjadi terbatas. Oleh karena itu, diperlukan perancangan Martial Art Center di Kota Pekanbaru yang mampu mewadahi berbagai cabang seni bela diri dalam satu kawasan terpadu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur, observasi lapangan, dan analisis studi kasus, dengan fokus pada fungsi ruang dan penerapan prinsip arsitektur bioklimatik. Tahapan perancangan mencakup identifikasi masalah, pengumpulan data, dan perumusan konsep berdasarkan iklim tropis Pekanbaru dan kebutuhan pengguna. Hasil desain menekankan pada ventilasi alami, secondary skin, dan vegetasi untuk menciptakan ruang yang nyaman dan hemat energi. Konsep self-defense dijadikan landasan filosofis dalam perancangan untuk menghasilkan lingkungan yang aman, responsif, dan mendukung performa atlet secara optimal.
Penerapan Arsitektur Simbolik pada Galeri Kerajinan Songket di Kota Pekanbaru Saspriatnadi, Morian; Dewi, Oriana Paramita; Naurah, Raisa
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 3 No. 1 (2025): September, 2025
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riau memiliki berbagai kekayaan kerajinan tradisional, salah satunya tenun songket yang memiliki nilai-nilai budaya dan sejarah pada setiap motifnya. Tenun songket menjadi salah satu produk unggulan dan bagian dari UMKM lokal Kota Pekanbaru. Namun pengembangan songket masih menghadapi berbagai kendala, termasuk keterbatasan fasilitas dan galeri yang kurang representatif. Oleh karena itu, dilakukan perancangan Galeri Kerajinan Songket sebagai sarana pelestarian, edukasi, dan pengenalan budaya songket kepada masyarakat dan wisatawan. Melalui pendekatan arsitektur simbolik, konsep pada perancangan ini yaitu “Motif Songket” untuk menciptakan ruang yang mampu menyampaikan makna dan cerita dari motif-motif budaya songket. Pendekatan arsitektur simbolik ini diterapkan pada massa bangunan, fasad, tata ruang, dan tapak. Galeri ini menerapkan motif tampuk manggis pada bangunannya, dan dikelilingi dengan fasad bermotif tapak catur yang bergelombang seperti kain.
Studi Komparasi Penerapan Elemen Arsitektur Melayu pada Rumah Lontiok Melayu Di Kampar Rahmadhani, Gita; Arfiana, Luthfika; Dewi, Oriana Paramita; Helen, Nurrul; Dwi Annisa, Laili; Kuswoyo, Indra; Saspriatnadi, Morian; Nugraha, Nurzahwa Dwita; Isnaini
JALUR: Journal of Architecture, Landscape & Urban Design Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur tradisional Melayu diwujudkan dalam berbagai tipologi yang bervariasi antar wilayah. Rumah sebagai produk arsitektur memiliki hubungan erat dengan kehidupan manusia, sehingga tipologi arsitektur rumah secara tidak langsung dipengaruhi oleh pola perilaku pemiliknya. Rumah Lontiok merupakan salah satu bentuk arsitektur tradisional Melayu yang masih dapat dijumpai di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Kampar, yang dikenal kuat dengan budaya Melayunya. Di wilayah ini, masih terdapat masyarakat yang tinggal di rumah tradisional Lontiok. Namun, dinamika perilaku masyarakat modern turut memengaruhi perkembangan sosial dan budaya, termasuk dalam upaya pelestarian budaya Melayu di Kampar. Penelitian ini merupakan studi komparatif dua rumah Lontiok yang terletak di dua desa berbeda di Kabupaten Kampar, masing-masing dengan kondisi sosial dan lingkungan yang berbeda. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan penerapan arsitektur Melayu pada kedua rumah tersebut berdasarkan karakteristik tipologi arsitektur rumah tradisional Melayu. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai pelestarian nilai-nilai arsitektur tradisional dalam konteks kehidupan masyarakat masa kini.
Perancangan Fasade, Ruang Wudhu Dan Gharim, Serta Penataan Lanskap Kawasan Masjid Syifaunnas Dengan Pendekatan Arsitektur Masjid Nabawi Saspriatnadi, Morian; Hidayat, Wahyu; Kuswoyo, Indra; Suryani, Lisa; Al Huseini, Muhd. Arief
Journal of Community Engagement Research for Sustainability Vol. 2 No. 4 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/cers.2.4.185-191

Abstract

The mosque is a place of worship for Muslims. Masjid means place of prostration, also called musholla or langgar. In addition to places of worship, the mosque is also the center of the life of the Muslim community. The Prophet's Mosque is the first permanent mosque founded by the Prophet which functions to accomodate Islamic worship activities and the application of Islamic teachings. The Prophet's Mosque then became a model for the construction of subsequent mosques around the world. The Syifaunnas Mosque has been around for a long time so it is necessary to renew the mosque's facade according to the wishes of the local community to support the facilities and infrastructure of religious activities that are moving quite quickly such as education and mass activities. The management cooperates in service activities to realize the design document for the Syifaunnas mosque area. This activity uses qualitative descriptive by collecting data through observation and interviews. The activity approach is a bottom-up approach, namely by tracing user interests and desires. The result of this activity is to obtain a design document for the Syifaunnas mosque area by applying the architectural facade concept of the Prophet's mosque. In the design of the division based on zoning, namely the transition zone, mosque zone, and support zone. This document is useful for the Syifaunnas mosque development committee as a guide in the implementation of mosque construction.
TIPOLOGI ARSITEKTUR MELAYU RUMAH LONTIOK DESA KUAPAN, KAMPAR, RIAU Helen, Nurrul; Laili Dwi Annisa; Dewi, Oriana Paramita; Al Husaini, Muhd. Arief; Mashuri, Mashuri; Saspriatnadi, Morian
RUSTIC Vol 4 No 2 (2024): RUSTIC
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32546/rustic.v4i2.2369

Abstract

Traditional Indonesian architecture showcases a unique local identity and is a treasure in the cultural heritage of Indonesia. One of the distinctive architectural styles in Indonesia is Malay architecture, which exhibits diverse typologies when compared to several other architectural works in the country. This article aims to identify the characteristics and typology of Lontiok houses in Malay architecture to ensure the preservation and conservation of Lontiok Malay houses. The method employed in this research is qualitative, using a case study approach. The findings of this research reveal that the typology of spatial arrangement in Lontiok houses consists of a front porch, bedroom, middle porch, back porch, front stairs, and back stairs. The typology of the structure and construction of Lontiok houses includes a lontiok-shaped roof, a ridge beam with a "drinking elephant" profile oriented parallel to the road, a single eave without ornamentation, 22 pillars, doors comprising front, side, and back doors, windows with 2 leaves, odd stairs consisting of 5 steps, an attic for storage, wooden floors, walls made of tongue and groove wood, and a foundation of umpak stones. Moreover, the Lontiok houses in this research exhibit a variety of decorations with Malay floral motifs found on doors, windows, ventilation openings, foundation pillars, inner walls, and water storage jars.