Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman Dengan Pemberian Kompres Hangat Untuk Mengurangi Nyeri Pada Klien Hipertensi Di Tatanan Keluarga Aprilya, Dea; Dwi Pramesti, Anastasya
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i4.1629

Abstract

Background: Hypertension is a prevalent non-communicable health problem that can lead to complications. One of the early symptoms experienced by individuals with hypertension is headaches that can occur in the neck and head area. Managing hypertension-induced headaches can be achieved through non-pharmacological methods, such as using warm compresses. Objective: This study aims to provide an overview of nursing care for hypertensive patients in a family setting, focusing on the application of warm compresses to alleviate pain and meet their safe and comfortable needs. The warm compresses were administered twice a day for 15 minutes. Methods: A case study was conducted involving descriptive analysis of 2 clients over a period of 3 days. Results: Following the implementation of warm compresses for 3 days, it was observed that client 1 experienced a reduction in pain scale from a level of 5 (moderate) to a level of 1 (mild), while client 2 experienced a decrease from a level of 5 (moderate) to a level of 0 (no pain). Conclusion: By providing nursing care, it is hoped that clients can continue using warm compresses as a non-pharmacological method to alleviate pain.
PENGALAMAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA PADA MASA KEHAMILAN Nursanti, Irna; Aprilya, Dea; Anggraini, Dewi; Widakdo, Giri
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v5i2.227

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan yang dilakukan terhadap seseorang dalam bentuk fisik, verbal, seksual, dan psikologis yang menyebabkan penderitaan dan penelantaran rumah tangga. Tujuan: Mengetahui lebih dalam tentang pengalaman perempuan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pada masa kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Kampung Kawat, Kalimantan Barat. Metode: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Penentuan partisipan menggunakan purposive sampling dan snow ball.  Sebanyak 8 partisipan terlibat dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview dengan menggunakan catatan lapangan dan perekam suara.  Data dianalisis dengan metode Colaizzi.  Hasil: Penelitian ini menghasilkan 6 tema yaitu bentuk kekerasan yang diterima oleh responden selama menjadi korban KDRT pada masa kehamilan, Masalah yang timbul pada kehamilan akibat KDRT, Mekanisme koping yang dilakukan korban KDRT, Perasaan yang dirasakan responden sebagai korban KDRT, Penyebab terjadinya KDRT pada masa kehamilan, Hal-hal yang diinginkan responden terhadap pelayanan kesehatan. Diskusi: pengalaman perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga pada masa kehamilan memberikan dampak buruk terhadap ibu maupun janin. Hal-hal tersebut terlihat pada ungkapan-ungkapan yang diberikan partisipan bahwa perbuatan yang mereka terima masih membekas hingga saat ini, meskipun sudah tidak membekas pada fisik, namun masih membekas pada batin. Kesimpulan: Hasil penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian lebih lanjut dan menjadi tambahan informasi dalam dunia pendidikan, serta menambah wawasan dan motivasi perawat maternitas dalam memberikan asuhan keperawatan, misalnya pendampingan pada pasangan yang menikah di usia muda dengan memberikan edukasi terkait kesiapan pasangan dalam memasuki kehidupan berumah tangga.Kata Kunci: Kehamilan, kekerasan dalam rumah tangga, perempuanExperience of Women Suffering from Domestic Violence During PregnancyABSTRACTDomestic violence is a physical, verbal, sexual, and psychological act committed against a person which causes suffering and neglect of the household. Objective: To reveal further the experience of women suffering from Domestic Violence during pregnancy in the working area of the Kampung Kawat Public Health Center, West Kalimantan. Methods: This research employed a phenomenological approach. Participants were taken using purposive sampling and snow ball. 8 participants were involved in this research. Data was collected by means of in-depth interviews using field notes and voice recorders. Data were analyzed by using the Colaizzi method. Results: This research resulted in 6 themes, namely forms of violence received by respondents while being victims of domestic violence during pregnancy, problems arising in pregnancy due to domestic violence, coping mechanisms performed by victims of domestic violence, feelings experienced by respondents as victims of domestic violence, causes of domestic violence during pregnancy, things that respondents wanted from health services. Discussion: The experience of women suffering from domestic violence during pregnancy has a negative impact on the mother and fetus. These can be seen in their expressions that the actions they receive are still imprinted today. Although no longer physically imprinted, but they are still imprinted on the mind. Conclusion: The research results can be developed in further research and serve as additional information in education, as well as add insight and motivation for maternity nurses in providing nursing care, for example mentoring couples who marry at a young age by providing education about the readiness of couples to enter a married life.Keywords: Pregnancy, domestic violence, women
Edukasi Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja di SMK Aa Jakarta Suri, Oryza Intan; Aprilya, Dea; Juairiah, Juairiah; Susilowati, Meilan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21897

Abstract

ABSTRAK Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial secara lengkap dan bukan hanya adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta prosesnya (Kementerian Kesehatan, 2017). Salah satu permasalahan yang paling banyak mendapatkan perhatian pada remaja adalah tentang kesehatan reproduksi. Hal ini berkaitan dengan perubahan biologis dan pematangan organ reproduksi pada remaja, serta mempersiapkan remaja menghadapi proses perkembangan berikutnya yaitu berkembang biak (bereproduksi). Masa remaja perlu mengenal tubuh dan organ reproduksi, perubahan fisik dan psikologis agar dapat melindungi diri dari risiko yang mengancam kesehatan dan keselamatan fungsi organ reproduksi ((Auria et al., 2022)). Tujuan edukasi ini ialah Meningkatkan pengetahuan dan perilaku remaja tentang kesehatan reproduksi dengan menjaga kebersihan personal hygiene. Metode pelaksanaan pada kegiatan pengabdian ini yaitu mulai pengkajian, sosialisasi kegiatan, pembuatan bahan edukasi, pelaksanaan edukasi dan evaluasi menggunakan pengisian formulir prepost tes. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi yang diukur dengan kuesioner pretest dan posttest. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menjadikan masyarakat khususnya remaja mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi sehingga meningkatkan motivasi dan kesadaran remaja dalam menerapkan personal hygiene. Kata Kunci: Edukasi, Kesehatan Reproduksi, Remaja.  ABSTRACT Reproductive health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the presence of disease or infirmity, in all matters relating to the reproductive system and its functions and processes (Ministry of Health, 2017). One of the issues that receives the most attention in adolescents is reproductive health. This is related to biological changes and maturation of the reproductive organs in adolescents, as well as preparing adolescents to face the next development process, namely reproduction. Adolescents need to know the body and reproductive organs, physical and psychological changes in order to protect themselves from risks that threaten the health and safety of reproductive organ functions (Ninta et al, 2023. The purpose of this education is to increase adolescent knowledge and behavior about reproductive health by maintaining personal hygiene. The implementation method for this community service activity is starting from assessment, socialization of activities, making educational materials, implementing education and evaluation using filling out pre-post test forms. The results of this community service activity show that there is an increase in adolescent knowledge after being given education as measured by pre-test and post-test questionnaires. Through this community service activity, the community, especially adolescents, are aware of the factors that can cause reproductive health disorders, thereby increasing the motivation and awareness of adolescents in implementing personal hygiene. Keywords: Education, Reproductive Health, Adolescents.
Pengobatan massal gratis bagi masyarakat Kp.Legok Serang Provinsi Banten Mataputun, Donny Richard; Rimbun, Lenny Rosbi; Marisi, Esther Lenny Dorlan; Tamrin, Tamrin; Rahayu, Cicielia Ernawati; irman, Irman; Anggereni, Kustia; Aprilya, Dea; Karyatin, Karyatin; Juairiah, Juairiah; Atlantic, Mia
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.23329

Abstract

Abstrak Pengobatan gratis secara massal merupakan strategi penting dalam meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat dalam skala besar. Program-program ini melibatkan pemberian layanan kesehatan secara luas, seperti pemeriksaan kesehatan, distribusi obat-obatan, dan penyuluhan kesehatan, dengan tujuan utama untuk mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kesehatan populasi secara keseluruhan. Melalui partisipasi aktif masyarakat serta kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta, program pengobatan massal dapat menjadi efektif dalam merespons keadaan darurat kesehatan masyarakat dan memperkuat sistem kesehatan secara keseluruhan. Sebagai bagian dari upaya ini, perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mengorganisir dan melaksanakan program-program pengobatan massal, dengan fokus pada partisipasi masyarakat dan penguatan sistem kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah mningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit.Target dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah Masyarakat Kp.Legok Serang Banten dengan jumlah 272 dengan berbagai penyakit seperti Hipetensi, rheumatik, infeksi saluran pernafasan, Diabetes melitus, alergi, asma, dan penyakit lainnya . Kegiatan dimulai dengan pendaftaran, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan dokter dan pemberian obat-obatan. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan abdimas secara umum berjalan dengan lancar dan Masyarakat sangat puas, selain mendapatkan pengobatan juga mendapatkan edukasi terkait permasalahan Kesehatan yang dihadapi. Peran KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) yang dijalankan tenaga Kesehatan dalam hal ini Dosen dan mahasiswa keperawatan. Oleh karena itu diharapkan melalui kegiatan abdimas ini kesadaran masyarakat tentang kesehatan dapat meningkat agar tetap terjaga derajat kesehatan Masyarakat yang optimal. Kata kunci: pengobatan gratis; pengabdian masyarakat Abstract Mass free treatment is an important strategy in increasing access to health services for the community on a large scale. These programs involve the delivery of a wide range of health services, such as health screenings, distribution of medicines, and health education, with the primary goal of reducing the burden of disease and improving the overall health of the population. Through active community participation and collaboration between various parties, including the government, non-governmental organizations, and the private sector, mass treatment programs can be effective in responding to public health emergencies and strengthening the health system as a whole. As part of this effort, universities have a crucial role in organizing and implementing mass treatment programs, with a focus on community participation and strengthening the health system. The aim of this activity is to increase access to health services, prevention and treatment of disease. The target for implementing this community service is the 272 Kp. Legok Serang Banten community with various diseases such as hypertension, rheumatism, respiratory tract infections, diabetes mellitus, allergies, asthma, and other diseases. Activities begin with registration, checking vital signs, doctor's examination and administering medication. The conclusion is that the implementation of community service activities generally ran smoothly and the community was very satisfied, apart from receiving treatment they also received education regarding the health problems they faced. The role of KIE (Educational Information Communication) is carried out by health workers, in this case lecturers and nursing students. Therefore, it is hoped that through this community service activity, public awareness about health can increase so that optimal levels of public health are maintained. Keywords: free treatment; community service