Ratnasari, WG. Pramita
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE DA’WAH MOVEMENT OF USTADZ FADZLAN GARAMATAN: MUSLIM FIGURE IN ESTABLISHING ISLAMIC CIVILIZATION AT NUU WAAR (PAPUA) Ramadoni, Muhamad Afdoli; Amin, Edi; Ratnasari, WG. Pramita; Razzaq, Abdur; Mohd Nasir, Badlihisham
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 21 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/jlka.v21i2.1073

Abstract

Abstract This article explores the development and da'wah movement carried out by Ustadz Fadzlan Garamatan aimed at constructing an Islamic civilization within the Nuu Waar Papuan community. Utilizing a descriptive qualitative method with a cultural da'wah approach, the study collected primary data through observations of Ustadz Fadzlan Garamatan's da'wah activities and interviews with him in the everyday lives of the Nuu Waar people of Papua. The findings reveal that Ustadz Fadzlan, acting as a religious leader, has the ability to preach da'wah messages in the Papuan society, steering them towards productive change (taghyîr). This change stems from the people's self-awareness and desire to improve their quality of life. The civilization being built encompasses both physical welfare (material) and non-physical happiness (intellectual, mental, moral, and spiritual). Effective da'wah results in beneficial changes, ultimately leading to the creation of good ethics (akhlâq karimah). Keywords: Da'wah Movement, Islamic Civilization, Nuu Waar     Abstrak Artikel ini mengkaji pengembangan dan gerakan dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Fadzlan Garamatan dalam membangun peradaban Islam, dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis metode serta kegiatan dakwah pada masyarakat Nuu Waar Papua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pendekatan dakwah kultural, yang memanfaatkan data primer berupa pengamatan kegiatan dakwah Ustadz Fadzlan Garamatan pada kehidupan sehari-hari masyarakat Nuu Waar Papua. Hasil penelitian ini menunjukkan Ustadz Fadzlan berperan sebagai opinion leader memiliki kemampuan pesan dakwah di masyarakat Papua menuju perubahan (taghyîr) yang produktif. Perubahan ini muncul atas keinginan dari masyarakatnya sadar akan taraf meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Proses peradaban yang dibangun ialah kesejah­teraan fisik (materi) dan terciptanya kebahagiaan non fisik (intelektual, mental, moral, dan spiritual). Dakwah yang baik akan memberikan peru­bahan yang baik, sehingga puncaknya tercipta etika yang baik (akhlâq karimah). Kata Kunci: Gerakan Dakwah, Peradaban Islam, Nuu Waar
PERAN BALAI PENYULUHAN PERTANIAN DALAM MEMBERDAYAKAN EKONOMI KELOMPOK TANI SUGIH TANI II MELALUI USAHA BUNGA POTONG Khoirunisa, Aulia; Ratnasari, WG. Pramita
Jurnal Kommunity Online Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v6i1.44855

Abstract

Keterbatasan lapangan pekerjaan di desa menyebabkan masyarakat tak memiliki banyak pilihan dalam karir. Bertani menjadi pilihan utama yang tersedia di desa. Petani di pedesaan seringkali menghadapi keterbatasan yang dapat menghambat produktivitas dan kesejahteraan petani. Keterbatasan ini meliputi akses yang minim terhadap teknologi pertanian modern, modal yang terbatas, serta sulitnya memperoleh pupuk, obat dan bibit unggul. Hal ini, mempengaruhi kondisi ekonomi petani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Balai Penyuluhan Pertanian hadir sebagai angin segar yang membawa harapan baru untuk peningkatan kesejahteraan petani. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran dan hasil pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan pertanian kecamatan sukaresmi terhadap Kelompok Tani Sugih Tani II Melalui Usaha bunga Potong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yaitu menggunakan Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik purposive sampling. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yakni ketekunan pengamatan, triangulasi dan diskusi teman. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukaresmi menjalankan peran fasilitas, peran mendidik, peran representasi dan peran teknis dalam memberdayakan ekonomi Kelompok Tani Sugih Tani II. Hasil pemberdayaan petani mampu memenuhi kebutuhan dasar, mampu menjangkau sumber-sumber produktif dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Pemberdayaan ekonomi yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian Sukaresmi berhasil meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan petani sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan produktivitas pertanian.
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PEMANFAATAN POTENSI BUDAYA LOKAL Rani, Madania Cahya; Ratnasari, WG. Pramita
EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Vol. 10 No. 1 (2021): Empati Edisi Juni 2021
Publisher : Social Welfare Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/empati.v10i1.21505

Abstract

Abstract. Betawi batik in the Terogong area has existed since the 1960s constitutes craftsmen mostly women. However, with the development of modernization, this culture has begun to disappear since the 1970s. The founders of Terogong Betawi Batik, Mrs Siti Laila and Mrs Hafidzoh saw this as a potential to empower local women and revive the culture of their ancestors. This study aims to understand the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik craftsmen, and to see the results obtained by these female craftsmen during their involvement in this home industry. This research was conducted using a descriptive qualitative research type with observation, interviews, and documentation studies data collection techniques. The theory employed in this research is the stage theory proposed by Teguh Sulistiyani, and the theory of believing empowerment to see the results put forward by Schuler, Hashemi and Riley as quoted by Edi Suharto. The results of this study indicate that the empowerment process within the Terogong Betawi Batik female craftsman could positively increase their capacities such as freedom of mobility, acquaintance ability, well-coordinated capability, the augmented involvement in household decisions, and economic family security. These craftswomen who succeeded in the empowerment process carried out by Terogong Betawi Batik management achieved benefits both in material and intellectual. Abstrak. Batik Betawi di wilayah Terogong sudah ada sejak tahun 1960-an dengan pengrajin yang mayoritas perempuan. Namun seiring berkembangnya zaman yang semakin modern, budaya tersebut sudah mulai hilang sejak tahun 1970-an. Pendiri Batik Betawi Terogong, Ibu Siti Laila dan Ibu Hafidzoh melihat hal tersebut sebagai potensi yang mereka punya untuk memberdayakan perempuan sekitar dan membangkitkan kembali budaya yang dimiliki nenek moyangnya terdahulu. Tujuan dari penelitian ini untuk lebih mengetahui proses pemberdayaan yang dilakukan oleh para perempuan yang berlatar belakang budaya Betawi sebagai pembatik batik Betawi Terogong, dan mengetahui hasil yang diperoleh pengrajin perempuan selama bergabung dalam industri rumahan tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori tahapan pemberdayaan yang dikemukakan oleh Teguh Sulistiyani, dan teori keberhasilan pemberdayaan untuk melihat hasil yang dikemukakan oleh Schuler, Hashemi dan Riley dalam Edi Suharto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya usaha Batik Betawi Terogong tersebut proses pemberdayaan yang dilakukan pengrajin perempuan dapat meningkatkan kapasitas diri mereka seperti: kebebasan mobilitas, kemampuan membeli kebutuhan rumah tangga, dan ikut terlibat dalam keputusan-keputusan rumah tangga, dan jaminan ekonomi keluarga. Para perempuan pengrajin batik Betawi Terogong sudah berhasil dalam proses pemberdayaan yang dilakukan oleh pengelola Batik Betawi karena banyak manfaat yang didapat dari materiil maupun intelektual mereka dari proses tersebut.