Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The Effect of Peer Feedback on Students’ Writing Rosi Anjarwati
SELL Journal : Scope of English Language Teaching, Linguistics, and Literature Vol 2 No 2 (2017): SELL Journal
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/sl.v2i2.520

Abstract

Writing is one of productive skill which frequently represents students’ ability in expressing their thought toward something. Peer-feedback is considered to be important point in students’ writing process. This article aims to investigate the effect of peer feedback on students’ writing achievement at STKIP PGRI Jombang. Quasi-experimental is used as research design with test as the main instrument and questionnaire as the secondary instrument. The result of ANCOVA showed that there is a significant effect of peer feedback on students’ writing achievement. Moreover, the result of students’ response toward the used of peer feedback indicates positive result
PROMOTING NATIONALISM IN TEACHING ENGLISH TO PRIMARY SCHOOL STUDENT Rosi Anjarwati
Educate Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Primary School in Indonesia is considered to be a basic formal education which has some specific objectives. It is believed that nationalism should be introduced in these ages to build a person with good nationalism character. Anxiety about young generation’s national character causes consideration of removing English subject from Primary school curriculum while today’s demand of English competency is very high. Many people worry about the influence of western culture that can omit students’ national character if it is taught from Primary School level. In fact, the importance of teaching English at early age is clearly needed to create qualified Indonesian human resources in the future. This article aims to propose idea which can give solution to maintain nationalism through teaching English at primary school by giving some alternative models of teaching method and suggested materials. Key words: Nationalism, Primary School, teaching English Sekolah Dasar di Indonesia adalah pendidikan dasar formal yang memiliki beberapa tujuan tertentu. Banyak pendapat meyakini bahwa nasionalisme seharusnya diperkenalkan pada masa masa ini untuk membentuk insan berkarakter nasional yang baik. Kekhawatiran terhadap karakter nasional generasi muda menjadi pertimbangan dihapusnya mata pelajaran Bahasa Inggris di kurikulum Sekolah Dasar, disisi lain kebutuhan untuk memiliki kompetensi berbahasa Inggris sangatlah tinggi. Banyak orang khawatir terhadap pengaruh budaya barat yang dapat mengilangkan karakter nasional siswa jika Bahasa Inggris diajarkan mulai tingkat Sekolah Dasar. Kenyataanya, pentingnya pengajaran Bahasa Inggris sejak dini sangat diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Artikel ini bertujuan untuk mencetuskan ide yang dapat menjadi solusi mempertahankan nilai nilai nasionalisme melalui pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar dengan memberi beberapa contoh metode pembelajaranalternatif beserta materinya. Kata Kunci: Nasionalisme, Sekolah Dasar, pengajaran Bahasa Inggris
THE USE OF SMARTPHONES AS EXTRAMURAL ENGLISH LEARNING TO ENRICH EFL LEARNERS’ VOCABULARY Daning Hentasmaka; Rosi Anjarwati; Afi Ni'amah
JEELL (Journal of English Education, Linguistics and Literature) English Department of STKIP PGRI Jombang Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/jeell.v8i2.2179

Abstract

Smartphone has long been considered as a double-edged sword which has both positive and negative effects.  Instead of banning the use of smartphones, a smart teacher has to be able to encourage EFL learners to use smartphones wisely to facilitate their learning. Smartphones enable the learners to use the language in a real situation outside the classroom, which is called Extramural English Learning. This kind of situation is believed to contribute to learners vocabularies. Learners’ ability to use various kinds of vocabulary, especially English academic words, will make a positive contribution to their writing. Employing a correlation design, the aim of the research was to investigate the correlation between the use of smartphones as extramural English learning and learners’ vocabularies focusing on English academic words. Questionnaire and writing test were used as instruments to collect the data from 35 undergraduate students of English department in East Java, Indonesia. The results of the data analysis by using Pearson Correlation confirmed the significant positive correlation between the use of smartphones as extramural English learning and learners’ vocabularies that indicated the benefit of extramural activities with smartphones on enriching learners’ vocabulary. Further, the pedagogical implication was also discussed.
PELATIHAN PEMANFAATAN GOOGLE FORM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA GURU RA AL-IHSAN KALIJARING JOMBANG Lailatus Sa’adah; Rosi Anjarwati
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pemerintah terkait pandemik Covid-19 mengharuskan madrasah melakukan pembelajaran jarak jauh hampir tanpa ada persiapan sama sekali. Guru sebagai ujung tombak proses pembelajaran mengalami culture shock ketika harus beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh. Tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali hanya melakukan pembelajaran luring dengan memberi fotokopi lembar kerja untuk siswa dan sesekali mengirimkan tugas melalui group WhatsApp. Pengetahuan guru tentang pemanfaatan ICT sebagai media pembelajaran dan asesmen sangat terbatas. PKM ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan perangkat pembelajaran jarak jauh dan asesmen dengan memanfaatkan Google Form sebagai media pembelajaran dan asesmen pada guru-guru Raudlatul Athfal Al-Ihsan Kalijaring Kalikejambon Tembelang Jombang. Setelah diberikan pelatihan maka selanjutnya mereka akan melakukan praktek secara terbimbing dan dilakukan pendampingan sampai tercapainya tujuan. Pendampingan dilakukan selama satu bulan dengan memonitor kemajuan implementasi pembelajaran jarak jauh dan asesmen serta membantu mencarikan solusi apabila ditemukan kendala. Luaran yang dicapai dalam program ini adalah dihasilkannya seperangkat pembelajaran dan asesmen dengan memanfaatkan Google Form sebagai media pembelajaran dan asesmen. Seperangkat pembelajaran dan asesmen tersebut sangat bermanfaat dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh (daring) dan memperoleh apresiasi yang baik dari wali siswa. Sebagai hasil kegiatan ini, selain pengetahuan dan ketrampilan memanfaatkan Google Form dalam pembelajaran dan asesmen, peserta pelatihan juga mendapatkan pengetahuan tentang menyimpan dan mengorganisir file pada Google Drive. Hendaknya kegiatan serupa dilaksanakan secara berkelanjutan agar kualitas madrasah dan pendidik terus meningkat.
STUDENTS ORDER THINKING SKILL IN LEARNING ENGLISH Rosi Anjarwati; Ima Chusnul Chotimah; Lailatus Sa'adah
E-LINK JOURNAL Vol 6, No 2 (2019): E-LINK JOURNAL
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.617 KB) | DOI: 10.30736/ej.v6i2.171

Abstract

This research aims to know the students order thinking skill from their written answer in reading skills. By knowing their order thinking skill, it is used as basic for the teachers to design the learning process which fit to improve students higher order thinking. This research used qualitative design, content analysis, which is analyzed students answer document in reading skill. The data is the students answer in reading skill by using herringbone technique. The data shows that 18 students are in Low Order Thinking Skill (LOTS) in which in making several questions based on WH- Questions they only do the repetition and imitation from the information given, 11 students are in Middle Order Thinking Skill (MOTS) in which they are able to think in different domain, and only 1 student is in Higher Order Thinking Skill (HOTS) in which he can improve and create an idea from the information given.Key words: HOTS, Order Thinking, Reading
BELAJAR BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA ASING MELALUI KOMUNIKASI SOSIAL DI MEDIA SOSIAL: PERSPEKTIF PEMBELAJAR Rosi Anjarwati; Lailatus Sa’adah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, media sosial seakan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran dan perkembangan internet telah membawa cara baru dalam berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam masyarakat saat ini, media sosial menghadirkan dan mengubah paradigma komunikasi. Komunikasi media sosial tidak dibatasi oleh jarak, waktu, atau ruang. Itu bisa terjadi di mana saja, kapan saja, tanpa perlu komunikasi langsung. Tingkat komunikasi telah melebur menjadi satu wadah yang dikenal dengan media sosial. Munculnya banyak konsekuensi juga harus diperhatikan, karena media sosial memungkinkan setiap individu yang terlibat di dalamnya untuk bebas mengungkapkan pendapatnya. Bahkan dalam dunia pendidikan, setelah pandemi Covid 19 yang mengubah pembelajaran bahasa tradisional menjadi proses pembelajaran online, media sosial tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pembelajar bahasa Inggris memandang komunikasi sosial melalui media sosial untuk tujuan pembelajaran bahasa Inggris. Berdasarkan tujuan tersebut, rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan responden yang meliputi siswa laki-laki maupun perempuan (SMA dan perguruan tinggi) dari beberapa kota di Jawa Timur. Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa angket untuk menjawab pertanyaan tentang preferensi apa yang dimiliki oleh pembelajar Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing (English as a Foreign Language / EFL) dalam penggunaan media sosial mereka sebagai bagian dari pembelajaran bahasa Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki preferensi terhadap beberapa jenis media sosial dengan menggunakan umumnya sebanyak 3 sampai 6 jam dalam sehari untuk mendengarkan lagu atau video, membaca postingan, mencari dan membagikan informasi, mengungah video, menulis status, serta memberi komentar lisan dan tulis.