Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga Era Pandemi Covid-19 Melalui Implementasi Aquaponik di Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Fadhilla, Nida Muna; Prabowo, Sigit; Ainunnizah, Windy; Ramadhan, Iqbal; Kusuma, Novi; Utami, Mita; Wachiddin, Wachiddin; Silvia, Dinda; Chandra, Nedy; Syafadi, Kusumaatma; Hidayat, Rafli; Mujafar, Achmat; Rusdjijati, Retno
Community Empowerment Vol 5 No 3 (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.684 KB) | DOI: 10.31603/ce.4258

Abstract

Upaya pemanfaatan pekarangan rumah melalui sistem aquaponik untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarga sudah diupayakan oleh sebagian kecil ibu rumah tangga di Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka implementasi HATINYA PKK untuk mewujudkan halaman, asri, teratur, indah dan nyaman. Guna mengoptimalkan upaya yang telah dirintis tersebut terutama masa pandemi Covid-19 ini, maka tim PHP2D Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Magelang melakukan pendampingan kepada para ibu rumah tangga di desa tersebut untuk mengoptimalkan upaya yang telah dirintis. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif di mana mitra terlibat aktif dalam seluruh kegiatan yang direncanakan. Kegiatan dilaksanakan secara bertahap yaitu tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan yang berupa pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Hasil pendampingan antara lain adalah di 3 RW dari 18 RW yang ada di Desa Kalinegoro, setiap ibu rumah tangga sudah membuat aquaponik di rumahnya masing-masing, pembuatan website Bank Sayur, pembuatan buku "Panduan Pembuatan Aquaponic dari Bahan Bekas", dan terbentuknya KWT "Sekar Wangi" di Kalinegoro
POTENSI BAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI MAINAN ANAK TRADISIONAL DAN CARA PENGENDALIAN Ainunnizah, Windy; Rusdjijati, Retno; Al-manan, Oesman Raliby
Jurnal Inovasi Teknik Industri Vol 3, No 2 (2024): JURNAL INOVASI TEKNIK INDUSTRI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Gombong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jitin.v3i2.1479

Abstract

Mainan anak tradisional berbahan limbah kayu merupakan salah satu produk unggulan Kota Magelang. Terdapat dua sentra industri mainan anak tradisional di Kota Magelang, yaitu di Kalurahan Jurangombo Selatan dan Kalurahan Jurangombo Utara. Namun demikian, kapasitas produksi mainan anak ini termasuk rendah. Tidak setiap permintaan konsumen dapat dipenuhi. Konsumen harus menunggu cukup lama untuk memperoleh produk mainan anak. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh bahan baku yang tidak tersedia setiap saat, peralatan kerja masih semi manual, dan lingkungan kerja yang kurang kondusif untuk kenyamanan bekerja. Guna memastikan apakah dugaan tersebut merupakan penyebab dari kapasitas produksi yang rendah, maka perlu dilakukan penelitian yang difokuskan pada identifikasi potensi-potensi bahaya di lingkungan kerja industri mainan anak tersebut. Potensi bahaya lingkungan kerja beresiko menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang akhirnya berpengaruh pada produktivitas kerja. Produktivitas kerja yang rendah berdampak terhadap kapasitas produksi. Identifikasi potensi bahaya menggunakan metode Job Hazard Analysis  (JHA) pada setiap tahapan proses produksi mainan anak yang meliputi kegiatan pemotongan, perakitan, pengecatan, dan penempelan stiker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses pemotongan terdapat 4 potensi bahaya sedang dan tinggi; pada proses perakitan memiliki 4 potensi bahaya sedang dan 3 potensi bahaya tinggi; dan pada proses pengecatan dan penempelan stiker memiliki 4 potensi bahaya sedang dan 2 potensi bahaya tinggi. Pengendalian potensi bahaya ini agar tidak menimbulkan risiko dengan menggunakan pendekatan Hierarki Pengendalian Risiko yang meliputi eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik, administratif, dan penggunaan Alat Pelindung Diri. Selanjutnya untuk mengidentifikasi postur kerja para pekerja dengan menggunakan Rapid Entire Body Assessment  (REBA) dan  kuesioner Nordic Body Map (NBM). Skor REBA pada proses pemotongan sebesar  6, pada proses perakitan sebesar 5, pada proses pengecatan 6, dan pada proses penempelan stiker sebesar 6. Skor berada di antara 5-6, sehingga termasuk level sedang yang perlu tindakan lebih lanjut. Hasil kuesioner NBM menunjukkan bahwa keluhan yang banyak dialami pekerja yaitu pinggang, leher bagian bawah, bahu kiri, paha kiri, punggung, lengan atas kanan, pergelangan tangan kanan, bahu kanan, dan lengan bawah.