Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN MODEL KOMUNIKASI ORANG TUA DAN REMAJA (MOSI-RAJA) TERHADAP SIKAP TENTANG PERILAKU SEKSUAL BERISIKO Neneng Widaningsih; Lola Noviani Fadilah
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.353 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v13i1.1911

Abstract

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja perlu mendapatkan pembinaan dan pendidikan sebagai asset pembangunan bangsa yang akan dibentuk  menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Tantangan besar bagi remaja di era modern ini adalah berkembangnya media sosial, gadget yang memberikan pengaruh besar terhadap pergaulan remaja termasuk perilaku beresiko beresiko. Perilaku berisiko pada remaja didapatkan dari pergaulan tidak sehat dan informasi yang tidak akurat. Keterbukaan komunikasi orang tua dan remaja akan menjadi pondasi yang kuat besar bagi sikap terhadap perilaku seksual beresiko. MOSI-RAJA adalah Model Komunikasi Orang Tua dan Remaja merupakan sebuah model yag disusun berdasarkan penelitian kualitatif tentang perilaku seksual beresiko pda remaja. Penyusunan MOSI-RAJA disusun berdasarkan informasi dari pakar psikologi remaja, pakar bahasa dan pemangku program remaja di Dinas Kesehatan yang perlu di uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh MOSI-RAJA terhadap sikap orang tua tentang perilaku seksual beresiko pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan metode pretest-posttes control group design. Responden adalah orang tua remaja yang memenuhi kriteria inklusi yang dibagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masisng-masing 21 orang. Analisis data dengan uji t tidak berpasangan, uji t berpasangan, Mann Whitney U dan Wilcoxon. Usia responden pada kelompok perlakuan dan kontrol sebagian besar pada kelompok usia 40-49 tahun. Pendidikan pada kelompok perlakuan 61,9% SMA dan pada kelompok kontrol 42,9% perguruan tinggi, hampir semua responden pada kedua kelompok tidak bekerja (90,5%). Terdapat perbedaan sikap (p<0,05) antara kelompok perlakuan dan kontrol. Mosi Raja berpengaruh terhadap peningkatan sikap orang tua terhadap perilaku seksual berisiko.  
10.69677 Pengaruh Deep Back Massage dan Teknik Relaksasi Napas Terhadap Intensitas Nyeri Kontraksi Dalam Persalinan di Puskesmas Rancaekek DTP ariska, mutiara; Neneng Widaningsih; Chris Sriyanti
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 3 No 3 (2024): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v3i3.95

Abstract

Latar belakang: Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita. Dalam proses persalinan, ibu akan mengalami banyak hal, salah satunya adalah kontraksi uterus dan rasa khawatir atau cemas dalam menghadapi proses persalinan. Keluhan nyeri kontraksi saat persalinan, terutama pada kala I, terjadi pada 91,9% ibu. Jika nyeri tersebut tidak diatasi dengan baik, maka akan menyebabkan ibu tidak nyaman dan mudah lelah, sehingga sangat mempengaruhi proses persalinan saat mengeluarkan bayi nantinya sehingga diperlukan pencegahan untuk hal tersebut. Metode non farmakologi diperlukan untuk mengurangi nyeri kontraksi pada ibu post partum, salah satunya adalah teknik deep back massage dengan pernapasan dalam. Kombinasi tersebut dapat mengurangi nyeri yang dirasakan ibu. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh deep back massage dengan deep breathing untuk mengurangi nyeri kontraksi persalinan pada ibu bersalin. Metode: Studi kasus pada ibu nifas dengan menggunakan data elektronik berdasarkan mesin pencari Pubmed dan Google Scholar dengan tahun publikasi 2018-2024.. Hasil: Setelah dilakukan pijat punggung dalam dengan nafas dalam, ibu mengalami penurunan nyeri kontraksi persalinan. Simpulan: pijat punggung dalam dengan nafas dalam efektif dalam mengurangi nyeri kontraksi persalinan pada ibu bersalin.
Birth Ball Dapat Menurunkan Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Fariktahma, Desky Nurul; Wiwin Widayani; Neneng Widaningsih
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Dan Kesehatan (ITK) Avicenna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69677/avicenna.v4i1.117

Abstract

Latar belakang: Nyeri persalinan merupakan reaksi alami yang dirasakan saat proses melahirkan. Beberapa ibu khawatir tidak akan mampu melewati persalinan karena rasa sakit membuat frustrasi dan putus asa Birth ball adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke posisi yang membantu kemajuan persalinan dan dapat mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan. Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat nyeri kala 1 persalinan sebelum dengan sesudah penggunaan Birthball. Metode: Metode penulisan EBCR ini penelusuran bukti melalui data Pubmed based dan Google Scholar dengan tahun terbit 2018-2023, dan diperoleh 2 buah artikel untuk dilakukan telaah kritis. Hasil: Setelah dilakukan evaluasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan penggunaan Birthball nilai intensitas nyeri yang dirasakan oleh ibu mengalami penurunan. Kesimpulan: penggunaan Birthball efektif mengurangi intensitas nyeri pada persalinan kala 1 fase aktif.
EVIDENCE BASED CASE REPORT (EBCR): PENGARUH TERAPI KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI LUKA PERINEUM DI PUSKESMAS RANCAEKEK DTP Sandy, Aulia Putri; Neneng Widaningsih; Chris Sriyanti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 16 No. 01 (2025): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jks.v16i01.290

Abstract

Pravalensi ibu bersalin yang mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan pada ibu bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62%. Nyeri yang ibu rasakan membuat ibu kesakitan, menghambat mobilisasi, hingga menghambat proses pemulihan masa nifas. Pemberian obat farmakologi pun dikhawatirkan akan berdampak pada kandungan ASI dan membahayakan bayi, sehingga diperlukan penerapan metode non farmakologi. Kompres dingin merupakan pemberian stimulus kutaneus dengan pemanfaatan suhu, bekerja dengan cara menurunkan kecepatan hantaran syaraf, sehingga impuls nyeri yang sampai ke otak lebih sedikit dan menurunkan sensasi nyeri yang dirasakan. Tujuan dari laporan ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemberian kompres dingin terhadap pengurangan nyeri luka jahitan di jalan lahir. Metode yang dilakukan ialah penelusuran artikel dengan menggunakan databased Garuda, Pubmed, dan Elsevier. Intervensi dilakukan dengan menerapkan kompres dingin pada ibu selama 10 menit dan diulangi dalam 30 menit sebanyak dua sesi. Hasil yang didapatkan dari penilaian nyeri yang dirasakan ibu menggunakan Wong-Baker Pain Rating Scale sebelum dan sesudah intervensi menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan penurunan sebanyak lima skala. Dengan demikian, pemberian kompres dingin secara jangka pendek efektif terhadap penurunan rasa nyeri luka jahitan perineum.