Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Gita susanti; Sonni Bramantio
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 8 No 02 (2018): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v8i02.134

Abstract

Hiperkolesterol adalah suatu kondisi dimana jumlah kolesterol di dalam darah melebihi batas normal (150 mg/dL). Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap kadar kolesterol total darah tikus putih jantan galur Sprague-Dawley. Metode penelitian ini adalah pre and post test control group design. Tikus Sprague-Dawley jantan sebanyak 25 ekor dibagi sebanyak 5 kelompok perlakuan. Kelompok 1 (kontrol negatif) diberi aquadest, kelompok 5 (kontrol positif) diberi Gemfibrozil, sedangkan kelompok 2,3, dan 4 diberi ekstrak dengan dosis 125, 250, dan 500 mg/KgBB. Sebelum diberi perlakuan, tikus diberi pakan tinggi lemak yang terdiri dari 150 gram pakan standar, 20 gram kuning telur puyuh dan 50 gram margarin. Pakan tinggi lemak diberikan selama 1 minggu. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol kulit buah rambutan dosis 125, 250, dan 500 mg/KgBB dapat menurunkan kolesterol sebesar 17,81%, 34,98%, dan 52,35%. Data yang diperoleh dianalisis secara komputerisasi menggunakan One-Way ANOVA (PValue≤ 0,05).
AKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TIKUS JANTAN SPRAGUE DAWLEY Gita Susanti
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 10 No 01 (2020): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v10i01.301

Abstract

Latar Belakang Kolesterol adalah suatu zat lemak yang dibuat di dalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka akan semakin meningkatkan faktor resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Tujuan Penelitian untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan kadar kolesterol pada tikus jantan Sprague dawley. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental secara in vivo menggunakan rancangan pre- and post- test group design pada bulan November-Desember 2019. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus jantan Sprague dawley yang dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok 1 diberikan CMC 0,5% dan kelompok 2 diberikan simvastatin 0,18 mg. Kelompok uji yaitu kelompok 3 diberikan ekstrak dosis 36,4 mg/kgBB, kelompok 4 diberikan ekstrak dosis 72,8 mg/kgBB, kelompok 5 diberikan ekstrak dosis 145,6 mg/kgBB. Tikus diberikan perlakuan selama 7 hari. Kadar kolesterol darah tikus diperiksa menggunakan Cholesterol Easy Touch. Hasil Penelitian didapatkan bahwa tidak ada penurunan kadar kolesterol pada kelompok 1, tetapi terjadi penurunan kadar kolesterol terhadap kelompok 2, 3, 4, dan 5 masing-masing sebesar 51,09%, 42,59%, 42,60%, dan 50,59%. Aktivitas penurunan kadar kolesterol pada ketiga kelompok uji penggunaan ekstrak daun kelor dengan dosis yang lebih besar dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus. Dapat disimpulkan ekstrak daun kelor dosis 145,6 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol tikus sebesar 50,59% namun lebih rendah bila dibandingkan dengan simvastatin dengan penurunan kadar kolesterol tikus sebesar 51,09%.
AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH SEMANGKA MERAH (Citrullus lanatus) TERHADAP Candida albicans DAN Bacillus subtilis Gita Susanti; Yunilda Rosa; Neti Nuramelia Putri
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 02 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i2.328

Abstract

Kulit buah semangka adalah salah satu bagian buah semangka yang tidak dikonsumsi dan biasanya dibuang tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antijamur ekstrak kulit semangka merah (Citrullus lanatus) terhadap Bacillus subtilis dan Candida albicans. Ekstrak konsentrasi 2,5%, 5%, 10%, 20%, dan 40% diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Aktivitas antibakteri diketahui dengan metode dilusi untuk mengetahui konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan metode difusi untuk mengetahui kekuatan ekstrak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KHM ekstrak kulit buah semangka terhadap Candida albicans dan Bacillus subtilis berada pada konsentrasi 20%, dengan diameter zona bening 11,4 mm terhadap Bacillus subtilis, dan 11,3 mm terhadap Candida albicans. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit semangka merah memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur terhadap bakteri Bacillus subtilis dan jamur Candida albicans dengan kategori kuat.
Efek Anti Inflamasi Ekstrak Daun Binahong [Anredera cordifolia (Ten.) Steenis] Topikal terhadap Jumlah PMN Neutrofil pada Tikus Jantan Sprague Dawley Gita Susanti
Jurnal Kesehatan Vol 8, No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.203 KB) | DOI: 10.26630/jk.v8i3.644

Abstract

The purpose of this study was to determine the efficacy of binahong leaf extract ointment topically in a new incision wound healing compared to povidone iodine ointment. An experimental study was in vivo and was carried out using pre- and post-test group design from March to April 2015. The subject of the study was 30 Sprague Dawley White Male Rats divided into 5 groups. Group 1 was given base ointment, group 2 was given povidone iodine ointment, group 3 was given binahong leaf extract ointment 10%, group 4 was given binahong leaf extract ointment 20%, group 5 was given binahong leaf extract ointment 40%. The ointment was given 4 hours after incisions. The study data were tested with Levene Test, paired sample t-test, independent t-test, one-way ANOVA, and Post Hoc test using SPSS program version 20. The average concentrate of neutrophils before and after treatment with paired sample t-test showed a significant difference (p<0.05). Effectivity test between groups with independent t-test showed a significant difference except on a positive control group and binahong leaf extract 40%, Post Hoc test showed that there was a significant difference between applying binahong leaf extract ointment and povidone iodine ointment. In conclusion, binahong leaf extract ointment 40% has an anti-inflammatory effect in decreasing 81.25% of PMN neutrophil on incision wound but it less than povidone iodine ointment in decreasing 84.64% of PMN neutrophil.
AKTIVITAS LARVASIDA INFUSA DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti Gita Susanti; Oom Komalasari; Aini Ria Rahayu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i2.4292

Abstract

Daun seledri mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tannin, saponin, dan minyak atsiri yang bermanfaat sebagai larvasida. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas larvasida infusa daun seledri terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Randomized Post Only Control Group Design. Konsentrasi mortalitas infusa terhadap larva nyamuk Aedes aegypti yang digunakan yaitu5% v/v, 10% v/v, dan 15% v/v. Parameter yang diamati adalah jumlah larva yang mati dalam 24 jam. Hasil penelitian didapatkan mortalitas larva pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% masing-masing sebesar 66,6%, 90%, dan 96%.Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi infusa daun seledri 10% sudah memiliki aktivitas larvasida terhadap Aedes aegypti.
Pemanfaatan Ekstrak Daun Lerek sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Penyebab Jerawat Propionibacterium Acnes Gita Susanti; Muhammad Asrul; Suci Tusnani
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.168 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v7i2.10455

Abstract

Acne vulgaris (AV) is an inflammatory disease that caused by excessive activity in sebaceous glands and aggravated by Propionibacterium acnes infection. Synthetic antibiotics such as clindamycin are often used in the treatment of acne vulgaris, but its use can cause irritation, resistance, organ damage, and immunohipersensitivity. This study was performed to determine the antibacterial concentration of Lerek leaf ethanolic extract to P. acnes as involved in acne inflammation and pathogenesis. The phytochemical screening of the ethanolic extract of lerek leaf was performed using standard procedures. The extracts were tested for determining minimum inhibitory concentration value (MIC) using macrodilution method. Evaluation of its antibacterial effect to P. acnes growth inhibition was conducted using a plate count method with varying extract concentrations as follows: 4, 8, 16, and 32% w/v. The phytochemical analysis of the lerek leaf extract revealed the presence of flavonoids, tannin, alkaloid, terpenoid, saponin, and polyphenolic compounds. The MIC concentration of testing extracts against P. acnes ranged from 32% w/v to 16% w/v. The results showed that the extract at 32% w/v was obtained P. acnes survival of 1.71%. It can be concluded that the lerek leaf ethanolic extract is a potential antibacterial to P. acnes.
UJI EFEK IMUNOSTIMULATOR DAUN Muntingia calabura L TERHADAP SEL FAGOSITOSIS Yeni Agustin; Gita Susanti; Mayaranti Wilsya
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 13 No 2 (2023): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v13i2.382

Abstract

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk melindungi dan mempertahankan tubuh dari bahan asing atau mikroorganisme yang menyerang tubuh. Secara umum sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik (innate) dan spesifik (adaptive). Daun Muntingia calabura L atau dikenal dengan daun seri secara empiris telah diketahui memiliki berbagai manfaat sebagia obat antidiabetes, anti inflamasi maupun imunomodulator. Daun Muntingia calabura mengandung senyawa flavonoid, tannin, triterpen, saponin, polifenol yang menunjukkan adanya aktivitas antioksida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun Muntingia calabura memiliki efek imunostimulator dengan melihat jumlah eosinofil dan neutrophil (sel fagositosis). Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental secara in vivo pada tikus putih jantan galur wistar dengan desain penelitian post test control group. Dosis ekstrak daun kersen (Muntingia calabura Linn.) dibuat dalam 3 dosis yaitu 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia alabura Linn.) dapat meningkatkan aktivitas sel fagosit yaitu eosinofil melindungi tubuh dari serangan penyakit dan neutrofil dapat menelan antigen. Apabila antigen masuk ke dalam tubuh tikus jantan galur wistar maka akan ditelan sepenuhnya oleh sel fagosit.
MULTI STAKEHOLDER COLLABORATION IN IMPLEMENTING POVERTY ALLEVIATION POLICIES IN KENDARI CITY, SOUTHEAST SULAWESI Tadung, Edy; Alwi; Gita Susanti
Malikussaleh Social and Political Reviews Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Master Program of Sociology, Universitas Malikussaleh,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mspr.v6i2.25120

Abstract

This study examines the practice of multi-stakeholder collaboration in the implementation of policies by the Kendari City Government in Southeast Sulawesi Province, which established the Regional Poverty Reduction Coordination Team (TKPKD). This collaborative practice is then formulated as a framework for the characteristics or key elements of sustainable collaboration. A case study methodology was used to explore various types of data for this case study of multi-stakeholder collaboration practices in Kendari City.Data were collected from sources that are more qualitative in character through documentary analysis, in- depth interviews, direct observations and field visits. The in-depth interview framework was developed through detailed documentary analysis. Open-ended and semi- structured duplication with stakeholders to achieve the goal of understanding TKPKD collaboration practices in the implementation of poverty alleviation policies. The results  of  the  study  indicate  that  multi-party collaboration practices in a series of interacting TKPKD institutional conditions can lead to sustainable transformation by implementing the main characteristics or elements of collaboration, namely stakeholder involvement, government roles, social learning, institutional capacity and collaborative leadership which when conceptualized will ultimately lead to transformation in the implementation of sustainable poverty alleviation policies.