Mayaranti Wilsya
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LOTION EKSTRAK DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm f.) Mayaranti Wilsya; Sigit Cahyo Hardiansyah; Desy Pratama Sari
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 10 No 02 (2020): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v10i02.292

Abstract

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, yang memperoleh sinar matahari lebih banyak yang dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat dari pancaran sinar ultraviolet. Perlindungan terhadap paparan langsung sinar matahari yaitu penggunaan sediaan kosmetika yang dapat melindungi kulit agar tidak menjadi kemerahan dan gelap, terasa terbakar atau resiko kanker. Salah satu kosmetik yang dapat digunakan adalah lotion dengan bahan dasar yang diperoleh dari alam yaitu daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm f.) yang memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm f.) sebagai lotion antioksidan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan uji karakteristik yang meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi dan uji antioksidan. Pada penelitian ini dibuat formulasi lotion dengan konsentrasi ekstrak formula 1 sebanyak 1gr, formula 2 sebanyak 3gr, formula tiga sebanyak 5gr, formula 4 tanpa ekstrak. Data yang diperoleh untuk uji organoleptis formula terbaik adalah formula 4. Pada uji daya sebar yang memenuhi persyaratan yang baik 5-7cm hanya formula 1 dan 2. Pada uji daya lekat formula 4 memenuhi persyaratan yang baik karena menghasilkan daya lekat paling lama dan stabil. Pada uji pH semua formula memenuhi persyaratan yang baik yaitu 4,5-8,0. Pada uji homogenitas semua formula menunjukkan susunan yang homogen. Pada uji iritasi semua formula tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Pada uji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH yang memiliki kategori antioksidan sangat kuat yaitu terdapat pada formula 3 dengan antioksidan sebesar 36,05%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun gandarusa dapat diformulasikan menjadi sediaan lotion antioksidan.
AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL BUNGA KETEPENG CINA (Senna alata l) TERHADAP JAMUR Candida albicans Adi Saputra; Tafdhila; Mayaranti Wilsya
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 02 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i2.326

Abstract

Latar Belakang: Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2.Kulitmerupakan bagian terluar dari tubuh manusia yang lentur dan lembut. Kulit merupakan bentengpertahanan pertama dari berbagai ancaman yang datang dari luar, seperti kuman, virus, jamur danbakteri. Candida albicans merupakan jamur opportunistic penyebab infeksi pada kulit danmembran mukosa di dalam mulut yang dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Salahsatu tanaman yang memiliki khasiat sebagai anti jamur adalah bunga ketepeng cina (Senna alataL.). Ketepeng Cina (Senna alata L) adalah salah satu tanaman tradisional yang dapat dimanfaatkansebagai obat. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanolbunga ketepeng cina (Senna alata L) terhadap jamur Candida albicans. Metode: penelitian iniadalah penelitian eksperimental, menggunakan ekstrak bunga ketepeng cina (Senna alata L.)menggunakan cara difusi untuk menguji aktivitas terhadap jamur Candida albicans. metodepengujian dilakukan Ekstraksi, Uji Skrining Fitokimia, Uji Aktivitas Antijamur. Hasil : hasilpengujian aktivitas antijamur menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga ketepeng cina (Senna alataL) mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans pada konsentrasi 40% sudahterlihat zona hambat dengan diameter rata-rata 7,1 mm. Simpulan : Bunga ketepeng Cinamemberikan Efek terhadap anti jamur kandida albica.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DALAM PENGOBATAN DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT X TAHUN 2020 Mayaranti Wilsya; Yunilda Rosa; Dian P.F.
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 02 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i2.330

Abstract

Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan bakteri Salmonella typhi, biasanya melalui konsumsi makanan atau air di lingkungan yang terkontaminasi. Penyakit akut ditandai oleh demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan dan sembelit atau kadang-kadang diare. Penggunaan antibiotik secara rasional adalah pemberian antibiotik yang sesuai dengan indikasi, tepat dosis, tepat lama pemberian obat, tepat interval obat, aman dan terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid di RS X periode Januari-Desember 2020. Penelitian kualitatif menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif. Pengambilan data sacara retrospektif dari rekam medis pasien demam tifoid yang menerima antibiotik di RS X periode Januari-Desember 2020. Rasionalitas penggunaan antibiotik dianalisis dengan menggunakan metode Gyssens. Hasil analisis rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid yang menjalani rawat inap di RS X periode Januari-Desember 2020 dari 80 rekam medis pasien, terdapat 90% penggunaan terapi antibiotik rasional dan terdapat 10 % yang tidak rasional termasuk pada ketegori I-VI penggunaan antibiotik tidak rasional termasuk (kategori IVA) ada antibiotik lain yang lebih efektif sebesar 3,75 %, (kategori IIIB) waktu pemberian antibiotik terlalu singkat dari waktu terapi yang sebenarnya sebesar 6 ,25%.
UJI EFEK HIPOGLIKEMIK EKSTRAK TANAMAN SENDUDUK (Melastoma Malabatricum L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN Yeni Agustin; Edy Sapada; Mayaranti Wilsya
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 11 No 01 (2021): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v11i01.323

Abstract

Tanaman senduduk merupakan tanaman yang serbaguna, mulai dari daun,bunga, dan buah dapat dimanfaatkan oleh manusia. Di dalam daun dan bunga senduduk tersebut terkandung flavonoid, dan tanin yang berfungsi sebagai antidiabetes yang dimana merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multietiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penurunan kadar gula darah dari ekstrak daun dan bunga senduduk (Melastoma malabatricum L). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Pada penelitian ini subjek terbagi 5 kelompok yaitu (K+) Glibenklamid 0,0975mg, (K-) CMC 0,5%, dan kelompok perlakuan dosis ektrak etanol daun senduduk dengan dosis yang sama yaitu 50 mg/200grBB, 100 mg/200grBB dan 200 mg/200grBB. Hasil penelitian ini diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah menggunakan alat glukometer Easy touch pada kadar gula darah puasa sebelum dan sesudah perlakuan selama 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar gula darah pada kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun senduduk. Pada ekstrak daun senduduk dosis 200 mg/200grBB yang hampir mendakati persentase penurunan kadar gula darah kelompok control positif yaitu sebesar 35%. Sehingga ekstrak daun senduduk memiliki efek hipoglikemik akan tetapi kemampuan menurunkannya tidak sebesar kemampuan glibenklamid.
UJI IN VIVO INFUSA DAUN SENGGANI (Melastoma malabathricum L.) SEBAGAI ANTI DIARE Yeni Agustin; Mayaranti Wilsya
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 12 No 01 (2022): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v12i01.343

Abstract

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia. Terdapat beberapa alternatif pengobatan diare salah satunya dengan pemberian obat tradisional. Tanaman yang dimanfaatkan sebagai antidiare adalah senggani (Melastoma malabathricum L.). Kandungan senyawa telah diketahui yaitu memiliki kandungan tanin, flavonoid dan saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis berapa infusa daun senggani (Melastoma malabathricum L.) yang efektif sebagai antidiare pada mencit yang diinduksi oleum ricini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan melakukan uji sebelum dan sesudah perlakuan. Ada lima kelompok perlakuan antara lain kontrol negatif (CMC Na 1%), kontrol positif (Loperamid), dan tiga kontrol perlakuan infusa daun senggani (Melastoma malabathricum L.)dengan variasi dosis 25 mg, 50 mg dan 100 mg. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji one way anova dan dilanjutkan uji post hoc with Duncan pada CI 95%, untuk menentukan efektifitas kelompok perlakuan terhadap penurunan frekuensi diare. Dan juga menilai perbaikkan konsistensi feses mencit. Data hasil penelitian menunjukkan infusa daun senggani (Melastoma malabathricum L.) dosis 100 mg memiliki efek antidiare yang sama dengan Loperamid (kontrol positif) dalam menurunkan frekuensi diare pada jam ke-3 sebesar 100%. Dan juga mampu memperbaiki konsistensi feses ke keadaan normal kembali.
PENGGUNAAN OBAT KOLESTROL DAN PENGENDALIANNYA Khairunnisa; Yunilda Rosa; Nur Ihsan Kamilah; Alinda Tania; Mayaranti Wilsya; Abu Rachman
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v1i2.392

Abstract

Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh manusia terutama di dalam hati. Berdasarkan Kemenkes (2016), prevalensi penyakit kolesterol di Indonesia adalah 42%. Sedangkan untuk prevalensi penyakit kolesterol di sumatera selatan ialah 24,5%. Menurut konsensus Pengelolaan kolesterol di Indonesia, penyuluhan dan perencanaan makan merupakan pilar utama dalam penatalaksanaan kolesterol. Oleh karena itu perencanaan makan dan penyuluhannya kepada pasien kolesterol haruslah mendapat perhatian yang besar. Kegiatan penyuluhan dilakukan di Jl. Veteran Lrg. RRi Pertama No. 432 Palembang yang diikuti oleh 26 orang yang berasal dari daerah sekitar dengan memberikan paparan materi dan melakukan pengecekan kadar kolestrol. Hasil kegiatan menunjukan bahwa masyarakat di Jl. Veteran Lrg. RRi Pertama. No. 432 Palembang mampu memahami penyebab kolestrol dan cara mengatasi kolestrol secara nonfarmakologi atau perubahan gaya hidup serta penggunaan obat kolestrol yang rasional. Kesimpulan, peserta kegiatan penyuluhan mengetahui dan memahami tentang penggunaan obat terutama pada penanganan kolestrol. Saran, untuk kegiatan pengabdian selanjutnya baiknya melibatkan tenaga gizi untuk edukasi pola makan serta jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi para penderita penyakit kolesterol.
EDUKASI POTENSI TANAMAN JERUK MANIS (Citrus sinensis L) DI DUNIA KECANTIKAN Yunilda Rosa; Sigit Cahyo H; Mayaranti Wilsya; Suryasin; Yeni agustin; Kasriani
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v2i1.429

Abstract

Umumnya masyarakat hanya memanfaatkan jeruk manis (Citrus sinensis L) sebagai salah satu buah penghasil sumber vitamin. Hal ini perlu adanya edukasi bahwa selain sebagai sumber vitamin, jeruk manis (Citrus sinensis L) mempunyai potensi positif lainnya, seperti kandungan metabolit sekunder dan kandungan antioksidan yang bisa dimanfaatkan dalam dunia kecantikan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengimplenmentasian hasil penelitian untuk peningkatan pengetahuan masyarakat tentang potensi tanaman jeruk manis (Citrus sinensis L) di dunia kecantikan (kosmetik). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2023 di RT 3 RW 1 Kelurahan Bukit lama Palembang dengan jumlah peserta 40 orang. Hasil yang didapat dari kegiatan edukasi adalah adanya peningkatan skor pengetahuan tentang tentang potensi tanaman jeruk manis (Citrus sinensis L) di dunia kecantikan (kosmetik) sebelum diberi edukasi adalah peserta memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 20 peserta (50%), dan setelah mendapat edukasi terdapat peningkatan persentase peserta yang memiliki pengetahuan baik menjadi 32 orang peserta (80%). Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa masyarakat dapat mengimplementasikan secara nyata bahwa selain sebagai salah satu tanaman penghasil sumber vitamin, tanaman jeruk manis (Citrus sinensis L) juga potensial di dunia kecantikan ( kosmetik).
EDUKASI PEMAHAMAN BEYOND USE DATE “BUD” (BATAS PENGGUNAAN PRODUK OBAT) SETELAH DIRACIK ATAU DISIAPKAN ATAU DIBUKA DARI KEMASAN Nur Ihsan Kamilah; Abu Rachman; Mayaranti Wilsya; Suryasin; Kasriyani; Sunitha Mardha Lingga
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v2i2.460

Abstract

Dalam dunia kefarmasian, Expired Date obat setelah dibuka disebut Beyond Use Date (BUD). BUD merupakan batas waktu penggunaan obat setelah diracik atau disiapkan atau setelah kemasan primernya dibuka atau rusak. Sebagaian besar obat disimpan di dalam rumah, tetapi masyarakat belum memahami keterangan dan pemahaman terkait Beyond Use Date obat. BUD dan ED menentukan batasan waktu dimana suatu produk obat masih berada dalam keadaan stabil. Suatu produk obat yang stabil berarti memiliki karakteristik kimia, fisika, mikrobiologi, terapetik, dan toksikologi yang tidak berubah dari spesifikasi yang sudah ditetapkan oleh pabrik obat, baik selama penyimpanan maupun penggunaan. BUD bisa sama dengan atau lebih pendek daripada ED. ED dicantumkan oleh pabrik farmasi pada kemasan produk obat, sementara BUD tidak selalu tercantum. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk paparan ceramah (penyuluhan), tanya jawab dan diskusi. Peserta kegiatan pengabdian adalah masyarakat di wilayah RT. 09 RW. 04, Kelurahan 9 ilir, Kecamatan ilir Timur III, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Hasil setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan dan antusias masyarakat dalam menjawab dan bertanya mengenai materi tentang penyimpanan terkait batas waktu penggunaan obat terutama pada obat yang sudah diracik/disiapkan/dibuka dari kemasan. Kesimpulan, peserta kegiatan penyuluhan mengetahui, memahami dan lebih memperhatikan tentang penyimpanan terkait batas waktu penggunaan obat yang sudah diracik/disiapkan/dibuka. Saran, untuk kegiatan pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan penyimpanan obat dirumah sebaiknya digunakan hingga batas waktu yang sesuai setelah diracik/disiapkan/dibuka dari kemasan aslinya.
UJI EFEK IMUNOSTIMULATOR DAUN Muntingia calabura L TERHADAP SEL FAGOSITOSIS Yeni Agustin; Gita Susanti; Mayaranti Wilsya
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 13 No 2 (2023): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v13i2.382

Abstract

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk melindungi dan mempertahankan tubuh dari bahan asing atau mikroorganisme yang menyerang tubuh. Secara umum sistem imun terdiri atas sistem imun nonspesifik (innate) dan spesifik (adaptive). Daun Muntingia calabura L atau dikenal dengan daun seri secara empiris telah diketahui memiliki berbagai manfaat sebagia obat antidiabetes, anti inflamasi maupun imunomodulator. Daun Muntingia calabura mengandung senyawa flavonoid, tannin, triterpen, saponin, polifenol yang menunjukkan adanya aktivitas antioksida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun Muntingia calabura memiliki efek imunostimulator dengan melihat jumlah eosinofil dan neutrophil (sel fagositosis). Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental secara in vivo pada tikus putih jantan galur wistar dengan desain penelitian post test control group. Dosis ekstrak daun kersen (Muntingia calabura Linn.) dibuat dalam 3 dosis yaitu 10 mg/kgBB, 30 mg/kgBB dan 100 mg/kgBB tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kersen (Muntingia alabura Linn.) dapat meningkatkan aktivitas sel fagosit yaitu eosinofil melindungi tubuh dari serangan penyakit dan neutrofil dapat menelan antigen. Apabila antigen masuk ke dalam tubuh tikus jantan galur wistar maka akan ditelan sepenuhnya oleh sel fagosit.
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BOL (Syzygium malaccense L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli ATCC 25922 Yunilda Rosa; Mayaranti Wilsya; Elza Sushanty
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 14 No 1 (2024): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v14i1.418

Abstract

Tumbuhan jambu bol merupakan tumbuhan yang berkhasiat untuk mengobati inflamasi, sariawan, batuk, mual, sakit perut, gatal, diare disertai demam, disentri, diabetes, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak daun jambu bol terhadap aktivitas bakteri Escherichia coli ATCC 25922 yang biasanya digunakan sebagai obat tradisional karena kandungan senyawa metabolit sekunder yang ada didalamnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan senyawa yang ada didalam daun jambu bol adalah alkaloid, flavanoid, saponin, tanin, dan fenol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan metode difusi kertas cakram. Hasil penelitian yang didapat menunjukan bahwa daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922, zona hambat mulai terbentuk pada konsentrasi 25% dengan rata-rata 12,5mm, 50% dengan rata-rata 15,1mm, dan 75% dengan rata-rata 22,8mm. Hasil analisis data menggunakan uji statistik One Way Anova menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari ekstrak daun jambu bol terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun jambu bol (Syzygium malaccense L.) memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 25922