Sibang, I Nengah Anom Adi Nugraha
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Laporan Kasus: Cystolithiasis Disertai Hematuria pada Kucing Kampung Jantan Nirhayu, Nirhayu; Sibang, I Nengah Anom Adi Nugraha; Erawan, I Gusti Made Krisna; Widyastuti, Sri Kayati
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (3) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.3.532

Abstract

Cystolithiasis merupakan keadaan ditemukan urolith/kalkuli di dalam vesika urinaria. Masalah tersebut umum dan sering terjadi pada kucing. Seekor kucing lokal jantan berumur satu tahun dengan bobot badan 4,6 kg diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan disuria dan hematuria. Pemeriksaan ultrasonografi ditemukan adanya bentukan pasir pada vesika urinaria. Pemeriksaan sedimentasi urin menunjukkan adanya kristal struvit. Kucing didiagnosis menderita cystolithiasis akibat struvit. Hewan kasus ditangani dengan cara pemberian kombinasi cefotaxim (20 mg/kg BB, q12h, selama tujuh hari), dexametasone (0,1 mg/kg BB, q12h, selama tujuh hari), dan kapsul kejibeling dengan kandungan sericocalycis folium 100 mg, sonchi folium 125 mg, orthosiphonis folium 125 mg (satu kapsul, q24h, selama tujuh hari). Setelah pengobatan selama tujuh hari, urinasi menjadi lancar, tidak adanya indikasi rasa sakit saat urinasi dan tidak adanya hematuria.
Pyometra servik terbuka pada anjing domestik dengan riwayat terapi progestin secara rutin Putra, I Putu Cahyadi; Widyasanti, Ni Wayan Helpina; Antaprapta, I Gusti Ngurah Agung; Sibang, I Nengah Anom Adi Nugraha; Suwiti, Ni Ketut
ARSHI Veterinary Letters Vol. 6 No. 1 (2022): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2022
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.6.1.1-2

Abstract

Pyometra servik terbuka merupakan akumulasi nanah pada lumen uterus yang ditandai dengan keluarnya leleran melalui vagina. Penggunaan progestin yang kurang tepat untuk tujuan kontrasepsi telah diketahui dapat menimbulkan terjadinya pyometra. Seekor anjing domestik berjenis kelamin betina, berumur 3 tahun dan memiliki bobot badan 8,64 kg datang ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana (RSHP FKH UNUD) dengan keluhan anjing tidak mau makan, perut membesar dan keluar cairan putih bercampur darah dari vulva sejak sepuluh hari. Berdasarkan hasil anamnesis, anjing tidak pernah kawin dan rutin diberikan kontrasepsi berupa injeksi progestin saat kondisi loop (estrus). Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anjing mengalami distensi abdomen dan keluar nanah bercampur darah melalui vagina. Hasil pemeriksaan ultrasonografi teramati uterus bersekat – sekat, lumen uterus anekhoik (berisi cairan) dan dinding uterus hiperekhoik. Terapi yang dilakukan adalah ovariohysterectomy, terapi cairan, antibiotik, hemostatik serta antiradang. Anjing sudah mau makan sehari pascaoperasi dan diizinkan untuk rawat jalan. Anjing melakukan kontrol ke RSHP FKH UNUD setelah 7 hari operasi dan diketahui bahwa luka sudah tertutup dan kering sehingga dilakukan pelepasan jahitan.
Excision of prolapsed vaginal fibroma in a Golden Retriever dog Putra, I Putu Cahyadi; Widyasanti, Ni Wayan Helpina; Sibang, I Nengah Anom Adi Nugraha; Suwiti, Ni Ketut
ARSHI Veterinary Letters Vol. 8 No. 2 (2024): ARSHI Veterinary Letters - May 2024
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.8.2.31-32

Abstract

(intact) yang mengalami nyeri saat buang air kecil dan terlihat adanya massa yang menonjol dari vagina. Pada pemeriksaan fisik, anjing tersebut ditemukan dalam keadaan shock dengan nyeri vagina. Teramati massa oval berwarna putih dengan tekstur keras berukuran 9,3 cm x 5,5 cm yang tertutup darah. Analisis hematologis menunjukkan leukositosis, limfositosis, granulopenia, anemia mikrositik hiperkromik, dan trombositopenia. Massa tumor diangkat, dinding vagina dikembalikan ke dalam rongga vagina, dan vulva dijahit. Premedikasi termasuk atropin sulfat dan xylazine, serta anestesi diberikan menggunakan ketamin dan isofluran. Perawatan pascaoperasi terdiri dari asam tolfenamat, vitamin K1, amoksisilin, meloksikam, dan suplemen Sangobion®. Pemeriksaan histopatologi menggunakan pewarnaan hematoksilin-eosin mengungkapkan sel-sel fibroma fusiform. Tujuh hari setelah pengangkatan tumor, jahitan dilepas, dan kondisi vagina kembali normal.