Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Sosial Terhadap Perempuan Penderita Kanker Dalam Komunitas Think Survive di Kota Makassar Darmayanti, Resty Rahayu; Jumadi, Jumadi; Awaru, A. Octamaya Tenri
Phinisi Integration Review Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pir.v4i2.21539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui mengapa perlu adanya pendampingan sosial terhadap perempuan penderita kanker dalam komunitas Think Survive di Kota Makassar. (2) Mengetahui tahapan-tahapan pendampingan sosial perempuan penderita kanker dalam komunitas Think Survive di Kota Makassar. (3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat tahapan pendampingan sosial perempuan penderita kanker dalam komunitas Think Survive di Kota Makassar. Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 11 orang yang ditentukan secara purposive sampling dengan kriteria anggota komunitas Think Survive yang sudah lama menjadi anggota minimal 2 tahun dan anggota yang pernah ikut kegiatan komunitas Think Survive minimal 3 kali. Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alasan perlunya pendampingan sosial terhadap perempuan penderita kanker dalam komunitas Think Survive di Kota Makassar yaitu pertama dari segi sosial, agar penderita kanker memiliki tempat sharing dengan orang-orang yang menderita penyakit serupa dan kedua yaitu dari segi psikologis, membantu para penderita memiliki semangat dan lebih memiliki motivasi (2) Tahapan-tahapan pendampingan sosial terhadap perempuan penderita kanker dalam komunitas Think Survive di Kota Makassar, diawali dari tahap persiapan, tahap assessment, tahap perencanaan, tahap performulasian, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. (3) Faktor pendukung terdiri dari solidaritas yang tinggi, kegiatan yang positif serta semangat dan motivasi penderita kanker sedangkan faktor penghambat yaitu jarak tempat tinggal anggota komunitas.
Peran Perempuan dalam Ekonomi Kreatif Berbasis Nilai Siri’ na Pacce di Masyarakat Bugis Makassar Darmayanti, Resty Rahayu; Syukur, Muhammad
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3607

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran perempuan Bugis-Makassar dalam ekonomi kreatif dengan menempatkan nilai siri’ na pacce sebagai landasan etika dan identitas budaya. Dalam tradisi Bugis-Makassar, perempuan bukan hanya aktor ekonomi, tetapi juga penjaga martabat keluarga dan komunitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana perempuan pelaku ekonomi kreatif memaknai serta menerapkan siri’ (kehormatan) dan pacce (empati/solidaritas) dalam proses produksi, pengambilan keputusan, dan relasi sosial, khususnya pada sektor kuliner tradisional, kerajinan tangan, dan fesyen etnik. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis tematik dengan melibatkan sepuluh perempuan pelaku usaha serta tiga informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siri’ menjadi etos kerja yang menekankan kejujuran, tanggung jawab, dan kualitas sebagai bentuk penjagaan nama baik diri dan keluarga. Sementara itu, pacce terwujud dalam solidaritas ekonomi melalui praktik saling membantu, berbagi modal sosial, dan membangun jaringan usaha berbasis empati. Nilai-nilai ini bertransformasi menjadi strategi adaptif dalam menghadapi persaingan dan digitalisasi pasar. Temuan menunjukkan bahwa siri’ na pacce tidak menghambat modernitas, tetapi menjadi modal moral dan sosial yang memperkuat keberlanjutan ekonomi kreatif berbasis lokal. Ekonomi kreatif yang berakar pada budaya dapat melahirkan praktik ekonomi yang beretika, inklusif, dan berorientasi kemanusiaan. Penelitian ini berkontribusi pada kajian gender, budaya, dan ekonomi kreatif serta menawarkan dasar bagi pengembangan model pemberdayaan perempuan berbasis kearifan lokal. Studi ini juga membuka peluang riset lanjutan terkait transformasi nilai budaya pada era digital.
Modal Budaya dan Mobilitas Sosial Perempuan Bugis Makassar: Peran Pendidikan dalam Perspektif Bourdieu Darmayanti, Resty Rahayu; Kamaruddin, Syamsu A; Adam, Arlin
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.4055

Abstract

Perempuan Bugis-Makassar menjalani kehidupan dalam struktur sosial yang masih kuat dipengaruhi budaya patriarkal dan nilai siri’ sebagai penjaga kehormatan keluarga. Pendidikan memberikan peluang baru bagi perempuan untuk memperoleh modal budaya yang berperan dalam peningkatan posisi sosial, baik di ranah domestik maupun publik. Penelitian ini bertujuan memahami pengalaman perempuan Bugis-Makassar dalam memanfaatkan pendidikan sebagai modal budaya untuk mencapai mobilitas sosial berdasarkan perspektif Pierre Bourdieu. Pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi digunakan untuk menggali pengalaman subjektif sembilan perempuan yang berasal dari berbagai latar pendidikan, pekerjaan, dan status keluarga. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan konsep habitus, modal, dan arena Bourdieu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan membentuk transformasi habitus pada perempuan, ditandai dengan meningkatnya kesadaran diri, kemampuan berpikir kritis, serta kepercayaan diri dalam menyuarakan pendapat. Pekerjaan menjadi arena yang memberikan legitimasi kompetensi mereka, meskipun peran domestik dan pengawasan moral tetap menjadi beban ganda yang harus dijalani. Mobilitas sosial perempuan bersifat terbatas dan bersyarat karena masih terikat pada regulasi budaya patriarkal yang menilai perempuan melalui citra keluarga. Perubahan yang terjadi bersifat gradual namun konsisten, menunjukkan bahwa perempuan Bugis-Makassar sedang memperluas ruang sosialnya melalui strategi negosiasi halus yang menjaga harmoni budaya. Pendidikan menjadi kekuatan transformasional yang menggerakkan perempuan menuju kehidupan yang lebih setara tanpa meninggalkan akar budayanya.
Empowering Women-Owned MSMEs in Makassar City through Digital Technology Support Darmayanti, Resty Rahayu; Wahira, Wahira
Pinisi Journal of Social Science Vol 4, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pjss.v4i2.81119

Abstract

MSMEs are one of the pillars of the economy in Makassar City, especially small and home-based businesses that are mostly run by women. The development of digital technology has created new opportunities for women to manage their businesses more flexibly and expand their market reach without neglecting their roles at home. This study aims to understand how digital technology can support the empowerment of women MSMEs in Makassar City, while identifying the obstacles they face in the transformation process. The research uses a qualitative approach through a literature review that includes scientific articles, policy reports, and other supporting documents relevant to the topic of digitalization of women's MSMEs. The analysis was conducted by tracing findings that have a correlation between the use of technology and increased business capacity. The results of the study show that digitization provides benefits in the form of improved marketing skills, expanded sales networks, innovation in products and services, and increased confidence among women as business actors. Empowerment is not only evident from an economic perspective, but also from women's ability to make independent business decisions. Conditions in the field show that there are still many challenges that need to be addressed, such as low digital and financial literacy, limited capital, uneven internet access, and domestic burdens that take up women's time in learning technology. Sustainable change requires strong ecosystem support through consistent training, business mentoring, collaboration among stakeholders, and access to financing that is friendly to women's MSMEs. This study provides a basis for designing more effective digital empowerment strategies and opens up space for further research focusing on the real experiences of women MSME entrepreneurs in Makassar.