Rohayani, Hani
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar Guru Pendidikan Anak Usia Dini Sina, Febbe Trivany; Rohayani, Hani
HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen Vol 9, No 2 (2024): Teologi dan Kepemimpinan Kristen - Desember 2024
Publisher : STTI Harvest Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52104/harvester.v9i2.241

Abstract

The goal of this research was to determine the role of the principle in increasing the quality of teaching in the Shekinah Kids Jambi PAUD Unit. This study focuses on teachers who do not have academic qualifications in PAUD or Psychology and face a variety of challenges during the teaching process. This qualitative method involved doing observations as well as in-depth interviews with teachers and principals. In addition, a literature review was undertaken to support the findings. The findings of this study demonstrate that administrators play a crucial role as supervisors and managers in mentoring teachers through frequent training and supervision. The primary challenges encountered by educators are the insufficient comprehension of students' attributes and the employment of tedious instructional techniques. The principle offers assistance via internal and external training, as well as the provision of supportive resources such as educational media. The limited resources and infrastructure impede the learning process. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran dari kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas mengajar para guru di Satuan PAUD Sejenis (SPS) Shekinah Kids Jambi. Adapun fokus penelitian ini adalah guru-guru yang tidak mempunyai kualifikasi akademik pada bidang PAUD atau Psikologi, yang mengalami berbagai kesulitan dalam proses pengajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi juga wawancara mendalam dengan guru-guru serta kepala sekolah. Selain itu, studi literatur juga dilakukan untuk mendukung analisis. Adapun hasil dari penelitian ini tampak bahwa kepala sekolah memainkan peran penting sebagai supervisor dan manajer dalam membimbing para guru melalui pelatihan dan supervisi berkala. Kendala utama yang dihadapi guru adalah kurangnya pemahaman terkait karakteristik para peserta didik dan penggunaan metode pembelajaran yang monoton. Kepala sekolah memberikan dukungan melalui pelatihan internal dan eksternal, serta penyediaan fasilitas penunjang seperti media pembelajaran. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana menghambat proses pembelajaran.
Fatherless dalam Keluarga Kristen: Implikasi terhadap Perkembangan Anak di Masa Emerging Adulthood Theofani, Marisa; Rohayani, Hani
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 6, No 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v6i1.395

Abstract

This study explores the psychological, emotional, and social impact of fatherlessness during emerging adulthood (ages 18-29), a critical developmental stage which an individual transitions from adolescence to early adulthood. Using a qualitative phenomenological approach, data were collected through questionnaires and in-depth interviews with young adults from Sumatra, Java, and Kalimantan who experienced fatherlessness with categories: parental divorce, busy work, and as father death. The novelty of this study lies in the specific focus on fatherlessness during emerging adulthood, a stage that has not been explored in previous research. The findings showed that the psychological impact felt by respondents varied. Respondents whose fathers were busy working showed ambitious responses as well as low self-confidence and lack of motivation. Those who experienced parental divorce struggled with intimacy, social interaction and loneliness. Those who lost their fathers to death struggled with emotional dysregulation, difficulty controlling anger, as well as difficulty in building trust. In all cases, the absence of paternal emotional support emerged as a significant factor affecting self-esteem and social development. This research contributes to a deeper understanding of the long-term psychological effects and underscores the importance of social support systems for fatherless emerging adulthood. AbstrakPenelitian ini mengeksplorasi dampak psikologis, emosi, dan sosial dari ketidakhadiran ayah selama masa emerging adulthood (usia 18-29 tahun), sebuah tahap perkembangan kritis yaitu seorang individu bertransisi dari masa remaja ke masa dewasa awal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi, data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara mendalam dengan orang dewasa muda dari Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang mengalami ketidakhadiran ayah karena perceraian orang tua, sibuk bekerja, juga ayah yang meninggal. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada fokus spesifiknya pada ketidakhadiran ayah selama masa emerging adulthood, sebuah tahap yang belum dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya. Temuan menunjukkan bahwa dampak psikologis yang dirasakan responden bervariasi. Para responden yang ayahnya sibuk bekerja menunjukkan respons yang ambisius juga sebaliknya memiliki rasa percaya diri yang rendah dan kurang motivasi. Mereka yang mengalami perceraian orang tua berjuang dengan keintiman, interaksi sosial, dan perasaan kesepian yang terus-menerus. Mereka yang kehilangan ayah karena meninggal berjuang menghadapi disregulasi emosi, sulit mengendalikan kemarahan, juga sulit dalam membangun kepercayaan. Di semua kasus, tidak adanya dukungan emosional ayah muncul sebagai faktor signifikan yang mempengaruhi harga diri dan perkembangan sosial. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang efek psikologis jangka panjang dan menggarisbawahi pentingnya sistem pendukung sosial bagi kelompok emerging adulthood yang tidak memiliki ayah.
Hambatan Pemberitaan Injil di Tatar Pasundan: Suatu Auto Kritik Lukito, Andi Audi; Rohayani, Hani
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 7 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v7i1.527

Abstract

Kekristenan hadir di tatar pasundan bersamaan dengan hadirnya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Batavia pada tahun 1619. Sungguhpun demikian, dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya, pemberitaan Injil di Pasundan memperoleh hasil yang sangat sedikit. Kondisi ini mengundang pertanyaan, apa yang menjadi hambatan pemberitaan Injil di Pasundan begitu tidak berhasil khususnya dari sisi kekristenan? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu sebuah penelitian yang melakukan penyelidikan kritis terhadap keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau serta menginterpretasi dari sumber-sumber yang ada untuk menarik sebuah pelajaran. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa setidaknya ada delapan hambatan signifikan yang secara kritis menghambat penerimaan Injil dan menyebabkan orang Kristen Sunda menjadi orang asing di antara komunitas mereka sendiri. Penelitian ini dimaksudkan sebagai auto kritik bagi upaya pemberitaan Injil di Pasundan di masa kini dan yang akan datang, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama sebagaimana yang terjadi pada abad ke 19. Dengan demikian, orang Sunda menjadi semakin terbuka terhadap berita Injil.
Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Permata, Azalia Dyta; Rohayani, Hani
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 4 No 2 (2024): HaratiJPK: Oktober
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v4i2.287

Abstract

The learning process of Christian Religious Education is a systematic activity that involves many components in it. The good planning is needed so all these components can be implemented. This research is motivated by the existence of students who are less actively involved when participating in Christian Religious Education because the class is dominated by educators. This research aims to describe the importance for an educator to plan a learning process that can increase the activeness and involvement of students in learning. The research uses descriptive qualitative research methods with a literature study approach. From this research it is concluded that in planning Christian Religious Education learning, an educator needs to: understand the uniqueness of students both in their intelligence and learning styles, formulate learning objectives that are able to facilitate students to be actively involved in learning, use varied learning methods, use supporting learning facilities and infrastructure, and make learning assessments that focus on student activeness.
Guru PAK sebagai Motivator dalam Meningkatkan Gairah Belajar Anak Didik Rohayani, Hani; Rosalina, Rosalina
HUPERETES: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 5, No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46817/huperetes.v5i1.224

Abstract

The role of a Christian teacher as motivator in a learning process is important. Teachers exist not only to deliver teaching materials to students, they also need to motivate students so that they have passion for learning. This research is motivated by the existence of students who are not passionate about learning and need encouragement or motivation from the teacher. This research aims to describe the importance of motivation for a student to have so that the student has enthusiasm in learning. This research uses descriptive qualitative research methods with a literature study approach. From this research it is concluded that Christian teachers need to generate motivation in students so that they are passionate about learning, namely by: motivating students in completing tasks, building a conducive learning atmosphere, using creative teaching methods, building enthusiastic relationships with students, rewarding students in the form of: point; gift; praise; and other things to encourage students in learning, and involving students in learning process.Peran seorang Guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) sebagai motivator dalam suatu proses pembelajaran sangatlah penting. Guru hadir bukan sekedar menyampaikan bahan ajar kepada anak didik, tetapi juga memotivasi anak didik agar memiliki semangat belajar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anak didik yang tidak bergairah belajar dan memerlukan dorongan atau motivasi dari guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya motivasi untuk dimiliki seorang anak didik sehingga anak didik tersebut memeiliki kegairahan dalam belajar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa guru PAK perlu membangkitkan motivasi dalam diri anak didik agar mereka bergairah dalam belajar, yaitu dengan cara: memotivasi anak didik dalam menyelesaikan tugas-tugas, membangun suasana pembelajaran yang kondusif, menggunakan metode mengajar yang kreatif, membangun relasi yang penuh antusiasme dengan anak didik, memberikan penghargaan kepada anak didik berupa: nilai, hadiah; pujian; dan hal lainnya untuk menyemangati anak didik dalam belajar, serta melibatkan anak didik dalam pembelajaran.