Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS IKAN TERUMBU KARANG PADA DAERAH PERLINDUNGAN LAUT DI PULAU SEBESI LAMPUNG Yudha, Firsta Kusuma; Yulianda, Fredinan; Yulianto, Gatot
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.847 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v10i2.40211

Abstract

Daerah Perlindungan Laut (DPL) merupakan salah satu konsep pengelolaan ekosistem pesisir di Pulau Sebesi, yang dibentuk untuk menekan tingkat kerusakan terumbu karang di Pulau Sebesi. Salah satu indikasi kerusakan terumbu karang ialah kehadiran ikan terumbu karang yang memanfaatkan terumbu karang sebagai habitat untuk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur komunitas ikan terumbu karang pada Pulau Sebesi sebagai bahan pengelolaan DPL Pulau Sebesi. Secara keseluruhan ditemukan 493 individu ikan terumbu karang yang termasuk 12 famili ikan terumbu karang. Famili Pomacentridae merupakan famili dengan komposisi tertinggi pada seluruh lokasi studi. Kelimpahan ikan terumbu karang terbanyak dijumpai di Pulau Umang, sedangkan terendah dijumpai pada Gosong Sawo. Jumlah jenis ikan terumbu karang di lokasi studi berkisar antara 11-21 spesies. Indeks keanekaragaman tertinggi dijumpai pada Pulau Umang. Hal ini menandakan Pulau Umang memiliki kelimpahan dan jenis ikan terumbu karang yang lebih banyak dibandingkan lokasi lain.
Evaluasi Kesehatan Terumbu Karang di Pulau Pramuka: Tantangan dan Peluang Konservasi di Kawasan Kepulauan Seribu: Evaluasi kesehatan terumbu karang di Pulau Pramuka: Tantangan dan peluang konservasi di Kawasan Kepulauan Seribu Wahjoedi, Iqbal Raihansyah Kusuma; Jagadhita, I Gusti Putu Yudhistira; Edtri, Dewanti Puti; Sachio, Nikolas; Sholichah, Mar’atus; Santanu, Haekal Fathur Bayu; Hutagaol, Irvan Davi; Musa, Albi Muhamad Taufik; Yudha, Firsta Kusuma
Habitus Aquatica Vol 6 No 2 (2025): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.6.2.89

Abstract

Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang merupakan pusat administratif. Salah satu wisata yang terkenal dan menarik adalah wisata bahari. Ekosistem terumbu karang dikenal sebagai ekosistem bawah laut yang paling indah dan menawan serta memiliki komunitas yang paling kaya di bumi. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah Kepulauan Seribu sebagai wisata bahari setempat. Namun semakin banyak kegiatan pariwisata, berpotensi memengaruhi kondisi ekosistem terumbu karang. Kegiatan pemantauan kondisi ekosistem terumbu karang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan. Pengamatan data terumbu karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect (LIT) yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pengamatan data. Persentase tutupan substrat dasar didominasi oleh kategori abiotic, hard coral, dan algae. Kondisi terumbu karang pada lokasi pengamatan tergolong dalam rataan sedang. Terdapat 2 stasiun pengamatan dengan tutupan terumbu karang yang baik, yaitu APL dan SPG. Lokasi dengan kategori tutupan buruk terdapat di BPR dan TEP.
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN TERUMBU KARANG PADA DAERAH PERLINDUNGAN LAUT DI PULAU SEBESI LAMPUNG Yudha, Firsta Kusuma; Yulianda, Fredinan; Yulianto, Gatot
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.847 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v10i2.40211

Abstract

Daerah Perlindungan Laut (DPL) merupakan salah satu konsep pengelolaan ekosistem pesisir di Pulau Sebesi, yang dibentuk untuk menekan tingkat kerusakan terumbu karang di Pulau Sebesi. Salah satu indikasi kerusakan terumbu karang ialah kehadiran ikan terumbu karang yang memanfaatkan terumbu karang sebagai habitat untuk hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur komunitas ikan terumbu karang pada Pulau Sebesi sebagai bahan pengelolaan DPL Pulau Sebesi. Secara keseluruhan ditemukan 493 individu ikan terumbu karang yang termasuk 12 famili ikan terumbu karang. Famili Pomacentridae merupakan famili dengan komposisi tertinggi pada seluruh lokasi studi. Kelimpahan ikan terumbu karang terbanyak dijumpai di Pulau Umang, sedangkan terendah dijumpai pada Gosong Sawo. Jumlah jenis ikan terumbu karang di lokasi studi berkisar antara 11-21 spesies. Indeks keanekaragaman tertinggi dijumpai pada Pulau Umang. Hal ini menandakan Pulau Umang memiliki kelimpahan dan jenis ikan terumbu karang yang lebih banyak dibandingkan lokasi lain.
Pengaruh Variasi Kedalaman terhadap Struktur Komunitas Ikan Terumbu Karang di Kepulauan Seribu, Jakarta Yudha, Firsta Kusuma; Sachio, Nikolas; Hidayati, Tirza; Fuadi, Itsar Nur; Assyifa, Siti Fatma; Rabiyanti, Intan; Afif, M. Irfan
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 8, No 3 (2025): October
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v8i3.98019

Abstract

Ikan terumbu karang merupakan salah satu kelompok biota dominan yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelimpahan dan biomassa ikan terumbu karang pada dua kedalaman berbeda di perairan Pulau Pramuka dan sekitarnya. Pengamatan dilakukan pada tujuh stasiun menggunakan metode Underwater Visual Census (UVC). -rata kelimpahan ikan pada kedalaman 3 m mencapai 46 ind/100 m², sedangkan pada kedalaman 10 m hanya 28 ind/100 m². Biomassa tertinggi pada kedalaman dangkal tercatat di Selatan Pulau Panggang sebesar 3.397,29 g/100 m², sementara biomassa terendah ditemukan di Utara Pulau Pramuka sebesar 677,84 g/100 m². Pada kedalaman 10 m, biomassa tertinggi terdapat di Selatan Pulau Air (5.301,68 g/100 m²) dan terendah di Dermaga 1 Pulau Pramuka (60,65 g/100 m²). Secara umum, ikan mayor mendominasi pada kedalaman dangkal, sedangkan ikan target lebih sering dijumpai pada kedalaman dalam. Temuan ini menunjukkan bahwa variasi kedalaman berpengaruh nyata terhadap struktur komunitas ikan terumbu karang melalui distribusi kelimpahan dan biomassa pada setiap lokasi pengamatan.