Pengembangan wisata religi makam Mahligai dan makam Papan Tinggi yang terletak di kecamatan Barus dan Barus Utara belum sepenuhnya mendapat perhatian Pemerintah Daerah, dalam hal ini dinas pariwisata, namun besarnya potensi wisata religi tersebut semestinya dapat dikelola secara lebih optimal agar menjadi daya tarik bagi wisatawan atau pengunjung memperoleh pengalaman tentang makam-makam tua yang banyak menyimpan nilai-nilai religiusitas, peristiwa-peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya menarik untuk digali serta dikembangkan guna memacu peningkatan wawasan pengetahuan, pengalaman keagamaan maupun memperdalam rasa spiritual. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif bersifat deskriptif yang lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil, subjek penelitian ini adalah dinas pariwisata kabupaten Tapanauli Tengah. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, pengamatan dan penelusuran dokumen. Teknik analisis data menggunakan analisis data deskriptif dengan pendekatan induktif. Pengembangan makam Mahligai dan makam Papan Tinggi, dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten Tapanuli Tengah telah memiliki Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) kabupaten Tapanuli Tengah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) kabupaten Tapanuli Tengah 2006 -2026, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) kabupaten Tapanuli Tengah 2012-2016 sebagai acuan pengembangan pariwisata, termasuk wisata religi makam. Sumber daya manusia dan inovasi dari pemerintah daerah yang masih kurang, kelompok-kelompok pelaku wisata di masyarakat masih terbatas dan partisipasi masyarakat Barus dan Barus Utara sendiri juga masih rendah, singkatnya keterpaduan pemerintah dengan masyarakat dalam prakteknya untuk pengembangan wisata religi makam masih kurang.