Penerapan budaya organisasi dan penggunaan teknologi informasi merupakan dua dari sekian banyak aspek yang menentukan kualitas sistem informasi akuntansi (SIA). Budaya organisasi PT Multi Garmenjaya Cardinal cukup baik, dan terdapat kolaborasi yang kuat di seluruh kelompok kerja. Sayangnya, budaya organisasi perusahaan ini belum sepenuhnya beradaptasi dengan dinamika masa kini, dan terdapat masalah dengan keamanan teknologi informasi yang kurang memadai yang menyebabkan kebocoran data penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana inisiatif TI dan budaya organisasi PT Multi Garmenjaya Cardinal telah memengaruhi kualitas SIA mereka. Kombinasi metodologi deskriptif dan verifikasi dengan teknik kuantitatif digunakan dalam investigasi ini. Kami mengirimkan survei kepada 30 pekerja organisasi untuk mendapatkan data primer mereka. Regresi linier berganda, reliabilitas, asumsi klasik, validitas, koefisien determinasi, korelasi, dan uji t merupakan bagian dari analisis data. Data akuntansi lebih akurat dan relevan ketika budaya organisasi yang kuat diterapkan, menurut temuan tersebut. Penggunaan TI yang paling efektif juga meningkatkan ketergantungan dan efektivitas sistem. Kedua faktor tersebut memiliki dampak besar pada kualitas AIS, tetapi masih ada kendala yang harus diatasi, seperti fakta bahwa budaya perusahaan belum menyesuaikan diri dengan teknologi baru. Pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data dapat dilakukan jika budaya organisasi yang adaptif dan teknologi informasi bekerja sama, seperti yang ditunjukkan penelitian ini.