Ridwan, Eka Sari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penyuluhan Tentang Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan Bahaya Aborsi pada Remaja SMA GKST 2 Tentena Herman, Sriyana; Mongkapu, Graceya Alisirargi; Ridwan, Eka Sari; Rusli
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 7 (2025): Proceedings of the 1st National Seminar on Global Health and Social Issue (LAGHOSI)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v7i.1437

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan tidak diinginkan (KTD) dan bahaya aborsi merupakan hal yang kompleks dengan berbagai dampak negatif bagi individu, keluarga, dan masyarakat serta kesehatannya. Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja merupakan salah satu dampak dari perilaku seks bebas, sehingga diperlukan pendekatan yang komprehensif dan terpadu. Pencegahannya dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain pendidikan seks yang komprehensif, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi, promosi penggunaan kontrasepsi yang efektif, serta dukungan sosial dan spiritualitas pada generasi muda. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja terhadap kehamilan tidak diinginkan dan bahaya aborsi. Metode: Menggunakan desain penelitian pre-experimental design dengan jenis one group pretest-posttest, dengan jumlah sampel 50 responden pada remaja di SMA GKST 2 Tentena Kabupate Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Hasil: responden dijadikan sampel hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan sebanyak 47 sampel mengalami peningkatan pengetahuan (positive Ranks) dan 3 sampel dengan tingkat pengetahuan sama (ties) pada pretest dan posttest sedangkan nilai p = 0,000 < a = 0,05, ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Terdapat efektivitas yang signifikan dalam penyuluhan, yaitu mempengaruhi tingkat pengetahuan remaja tentang kehamilan yang tidak diinginkan dan bahaya aborsi. Dengan memberikan informasi yang akurat, dukungan emosional, dan mendorong tanggung jawab seksual, akan membantu remaja membuat keputusan yang lebih cerdas dan bertanggung jawab mengenai kesehatan reproduksinya.
Faith, fear, and disclosure: Exploring serodiscordant relationships in Indonesia’s Muslim society Ridwan, Eka Sari; Tanasugarn, Chanuantong; Benjakul, Sarunya; Kengganpanich, Mondha; Mohammadnezhad, Masoud
Belitung Nursing Journal Vol. 11 No. 5 (2025): September - October
Publisher : Belitung Raya Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33546/bnj.4054

Abstract

Background: In Indonesia’s Muslim society, serodiscordant couples navigate a complex web of faith, fear, and stigma. While HIV care efforts have advanced, understanding how religious beliefs and emotional responses shape disclosure remains limited. Objective: This study aimed to explore the lived experiences of serodiscordant couples in South Sulawesi, Indonesia, with a focus on how faith, fear, and gender roles influence HIV understanding and disclosure practices. Methods: A qualitative, phenomenological approach was employed, involving 34 participants who participated in in-depth interviews and focus group discussions conducted between February and May 2019. Data were thematically analyzed to capture emotional, cultural, and relational dimensions of HIV disclosure. Results: Two main themes emerged. (1) Faith and Fear: Navigating HIV Understanding, which includes knowledge of HIV, emotional responses to an HIV diagnosis, the role of religious teachings in shaping health decisions, and the fear of social exclusion; and (2) HIV Status Disclosure and Its Complexities, highlighting motivations for disclosure, barriers to openness, and the personal impact of revealing one’s HIV status to a partner. Disclosure was often delayed or mediated by third parties, driven by fear of rejection, shame, and limited communication skills. Conclusion: The findings revealed the dual role of faith as both a support and a barrier, and the complex interplay of gender dynamics in disclosure decisions. Community nurses in Indonesia’s primary health care settings should then play a critical role in HIV prevention by providing culturally sensitive, Islamic-faith-based counseling, gender-responsive disclosure support, and collaboration with peer support groups to foster trust, reduce stigma, and improve adherence.