Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Hukum Islam Terhadap Pemanfaatan Gadai Sawah di Kab. Jember Janeko; Faizatun Nikmah
LAN TABUR : Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 3 No. 1 (2021): September
Publisher : Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/lantabur.2021.3.1.92-106

Abstract

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak atau tidak bergerak yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan praktek gadai yang dilakukan oleh masyarakat di desa Karang Kedawung Kabupaten Jember dari sudut pandang hukum Islam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik observasi, wawancara dan dokumentasi adalah teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan di dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan barang gadai (sawah) tidak sesuai dengan hokum Islam karena mereka mengikuti adat kebiasaan yang sudah lama ada yaitu gadai identik dengan pemanfaatan barang gadai.
Fenomena Tradisi Larangan Perkawinan Adat Mangku Dalan dan Temu Pojok Pada Masyarakat Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Uzlah Wahidah; Janeko
JOSH: Journal of Sharia Vol. 2 No. 01 (2023): Januari : JOSH: Journal of Sharia
Publisher : Universitas Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/josh.v2i1.174

Abstract

In reality, the customary rules of marriage between one indigenous people are different from other indigenous peoples, between one tribe is different from another, between those who are Muslim are different from those of other religions, as well as there are differences in marriage customs between urban and rural communities. other. Customs that have become a customary law will be more difficult and stronger because violations of them will meet with a sanction in accordance with the regulations that apply and are obeyed in that society. Including the custom followed by the people of Tenggulun Village, Solokuro District, Lamongan Regency where there is a prohibition on marriage caused by mangku dalan and temu corner when it is not complied with, then in the future the family will experience bad luck in the household. The results of the study found that customs in marriage in the form of prohibitions on mangku dalan customary marriages and corner gatherings carried out by the people of Tenggulun Village, Solokuro District, Lamongan Regency according to 'urf are included in 'urf shahih because they are considered not to conflict with syara law'. Meanwhile, according to Islamic law and Law No. 1 of 1974 there are no prohibitions like the above, and the public's reason for these prohibitions is only to get safety, good luck, and blessings from Allah SWT.