Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effectivity Strategy Screening Covid-19 : Systematic Review Nilawati, N; Syam, Bustami
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1336.64 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.763

Abstract

Asymptomatic transmission of the virus through asymptomatic carriers causes the spread of Covid-19 to become more widespread and dangerous. The purpose of this review is to find out how effective screening is in identifying COVID-19 patients. This research is a systematic review with  The article database consists of CINAHL, ProQuest, PubMed, Springer Link, and ELSEVIER. There were 7 articles obtained according to the criteria and analyzed descriptively narrative and had met the quality of the study according to the criteria in Joanna Briggs' Critical Assessment Methodology guidelines. Based on the results of the extraction and synthesis analysis of seven articles, it shows that COVID-19 screening can identify asymptomatic individuals, especially in patients who are admitted to health facilities and in the community.  Screening is effective for the control and spread of SARS-CoV-2 in the community and prevention of nosocomial infections in health facilities. Rapid identification of the patient, the asymptomatic carrier, and the mode of transmission of a particular pathogen are the main objectives of the pandemic response, which can then be incorporated into a larger set of medical measures. Antibody-based rapid testing and fever screening for screening should not be used to avoid low sensitivity.
Aplikasi Bakteri Halofilik Berwarna Merah Terimmobilisasi dalam Meningkatkan Kualitas Garam dalam Proses Produksi Garam Berbasis Air Laut Malik, Rizal Awaludin; Nilawati, N; Handayani, Novarina Irnaning; Rame, R; Djayanti, Silvy; Pratiwi, Ningsih Ika; Setianingsih, Nanik Indah
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.929 KB)

Abstract

Garam yang dihasilkan oleh peladangan garam rakyat di Indonesia masih memiliki kemurnian NaCl yang rendah (<90%). Dampak dari penggunaan garam dengan kemurnian yang rendah adalah kerugian di industri pengguna garam sebagai bahan baku. Rendahnya kemurnian NaCl yang dihasilkan disebabkan oleh sistem peladangan yang tidak benar dan juga tidak adanya maintain ekosistem peladangan garam. Pentingnya ekosistem adalah agar terciptanya interaksi biotik-biotik maupun biotik-abiotik pada ladang garam sehingga memungkinkan bagi bakteri-bakteri halofilik berwarna merah untuk tumbuh pada ladang garam. Bakteri halofilik ini merupakan salah satu komponen biotik yang sangat berpengaruh dalam proses peladangan garam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bakteri halofilik yang telah terimmobilisasi dalam meningkatkan kemurnian NaCl pada peladangan garam. Aplikasi ini dilakukan di ladang garam dengan 3 perlakuan yaitu 1 perlakuan peladangan menggunakan bakteri halofilik terimmobilisasi, 1 kontrol positif berupa peladangan garam tanpa pemberian bakteri terimmobilisasi namun dilakukan peladangan secara benar, 1 kontrol negatif berupa peladangan garam tanpa pemberian bakteri halofilik dan dilakukan peladangan secara tradisional. Setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dan setiap perlakuan/pengulangan dilakukan pada lahan dengan luasan 1,5m x 4m dan tinggi muka air 9cm, dan parameter yang di ukur adalah kemurnian NaCl, Na, Cl, Mg, Kadar air dan bentuk kristal garam yang dihasilkan. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan kemurnian NaCl perlakuan dengan bakteri halofilik memiliki kemurnian rata-rata 94,15% kadar Na 37,04% Cl 57,11% Mg 1,07% kadar air 7,05% dengan bentuk kubus besar, kontrol positif menghasilkan NaCl 90,36% dengan Na 35,55% Cl 54,81 Mg 2,247% kadar air 11,09 dan bentuk kristal kubus kecil dan kontrol negatif menghasilkan NaCl 88,33% Na 34,75% Cl 53,58% Mg 2,09% kadar air 11,89% kristal berbentuk cone/piramida. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan bakteri halofilik terimmobilisasi dan teknik peladangan yang benar pada proses peladangan garam menghasilkan garam NaCl dengan kemurnian lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya.