Penelitian ini menganalisis faktor utama yang mendukung dan menghambat implementasi hybrid learning pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Dengan desain kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara terstruktur, ditemukan tiga aspek pendukung utama, yaitu infrastruktur teknologi yang memadai, dukungan kebijakan institusi, dan kesiapan dosen dalam memanfaatkan media digital. Sebaliknya, hambatan yang menonjol mencakup manajemen waktu yang kurang efektif, keterbatasan akses internet, serta minimnya instruksi teknis bagi dosen. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur digital, pelatihan berkelanjutan, serta penyesuaian kurikulum agar hybrid learning dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.