Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI CARA CEPAT PENGEMBANGAN PROFESIONAL DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH SECARA ONLINE DI MADRASAH Wiene Surya Putra
EJoES (Educational Journal of Elementary School) Vol 2, No 2 (2021): Educational Journal of Elementary School (EJoES)
Publisher : EJoES (Educational Journal of Elementary School)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ejoes.v2i2.9862

Abstract

Menanggapi penutupan madrasah sebagai akibat dari pandemi COVID-19 di madrasah- madrasah diIndonesia penelitian ini mengadakan program pelatihan selama seminggu untuk mempersiapkan guru madrasah untuk Pembelajaran Jarak Jauh online. Pelatihan tersebut merupakan program pengembangan profesional tiga tahap yang dapat direplikasi di Lembaga- lembaga pendidikan lain. Program ini difokuskan pada: 1) pengembangan profesional guru online, 2) pendampingan sejawat, dan 3) pengawas madrasah bertindak sebagai Pemimpin Instruksional dalam peran sebagai rekan guru.
COACHING DAN MENTORING PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI ANDROID DI RUMAH TAHFIZ AR-RIFAI DESA PADANG TUALANG, KEC.PADANG TUALANG, KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA Wiene Surya Putra; Karina Wanda
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v2i2.2058

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan adalah “Coaching dan Mentoring Pembuatan Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Android di Rumah Tahfiz Ar-Rifai Desa Padang Tualang, Kec.Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Rumah Tahfiz adalah salah satu Lembaga Pendidikan seperti sekolah konvensional biasa yang konten pendidikannya berisi tentang mempejari Al-Quran.Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut semakin berkembangnya model-model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mengajar sehari-hari.Selain itu guru rumah tahfiz al-Quran juga dituntut dapat beradaptasi dengan kondisi dan situasi pandemic covid-19 dalam menerapkan model pembelajaran yang bervariasi.Kegiatan dalam Coaching ini adalah guru rumah tahfiz al-Quran-guru rumah tahfiz al-Quran dari kedua Rumah Tahfiz Ar-Rifai Desa Padang Tualang, Kec.Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang akan diberikan Coaching dan Mentoring dalam Pembuatan Video Pembelajaran Video Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Android mulai dari mendowload aplikasi di android kemudian menyiapkan model pembelajaran yang digunakan, konten pembelajaran, pengambilan data yang digunakan untuk pembelajaran kelas daring dan juga bahan ajar apa yang akan digunakan dalam membuat Video Pembelajaran video pembelajaran. Guru rumah tahfiz al-Quran juga akan diberikan Video Tutorial Youtube pembuatan Video Pembelajaran video pembelajaran yang berisikan model- model pembelajaran yang dapat digunakan dan diterapkan menggunakan Video Pembelajaran video pembelajaran dalam mengajar daring.
VIRTUAL COFFEE MORNING : MENGHUBUNGKAN PARA DOSEN MELALUI PERCAKAPAN ONLINE Karina Wanda; Wiene Surya Putra
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 4 No. 2 (2021): Volume 4 Nomor 2 Desember Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v4i2.2948

Abstract

Acara Coffee Morning Virtual atau dengan kata lain minum kopi sambil ngobrol-ngobrol tentang hal-hal yang berkembang tentang Pendidikan, dilaksanakan biasanya berlangsung selama 60 menit, kesempatan belajar profesional informal yang sering diadakan di kedai kopi atau restoran. Di masa pandemi Covid-19, penyelenggaraan acara Coffee Morning secara tatap muka tidak memungkinkan, sehingga acara Coffee Morning dilakukan secara virtual menggunakan video conference zoom. Selama Coffee Morning, para dosen-dosen, lintas semester dan bidang program-program studi, terhubung satu sama lain untuk berbagi praktik pengajaran. Karena didorong oleh peserta dari dosen-dosen Pendidikan dan non-pendidikan, topik diskusi muncul dari kebutuhan dan minat peserta coffee morning. Untuk melanjutkan pembelajaran profesional untuk dosen Pendidikan dan dosen non-pendidiakn selama karantina di rumah masing-masing, acara Coffee Morning virtual mendukung berbagi sumber daya dan saran bersama dengan memberikan empati dan solidaritas dari orang lain dalam konteks serupa.
Transformasi Pendidikan : Merdeka Belajar dalam Bingkai Pendidikan Indonesia di Era Society 5.0 Putra, Wiene Surya; Wanda, Karina
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 10 No 4 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v10i4.2191

Abstract

Penelitian ini membahas tentang transformasi pendidikan dalam pendidikan Indonesia era 5.0. penelitian ini merupakan peneitian kajian literatur, Pendidikan merupakan fondasi utama untuk membangun masa depan bangsa. Pemerintah Indonesia telah menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari transformasi menuju masyarakat 5.0 dalam upaya memajukan sistem pendidikan. untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Hasil dari penelitian ini bahwasanya transformasi pendidikan melalui pendidikan era society 5.0 itu penting,. Dengan adanya pengembangan macam-macam dari kebebasan peserta didik dalam pembelajaran, di kurikulum merdeka yang diintegrasikan pada pendidikan digital menjadikan keterampilan berfikir siswa, adanya komunkasi yang terjalin, bisa ada keterampilan, dapat membantu peserta didik dan meningkatkan efektifitas pembelajaran.
Kebijakan Pendidikan Terhadap Dimensi Politik Pendidikan Rianty, Devi Ade; Putra, Wiene Surya; Hidayat, Ricky
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/fy1gbm68

Abstract

 Politik dan kebijakan adalah dua hal penting dalam menjalankan roda pemerintahan tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Dua elemen ini bisa mempengaruhi pelaksanaan pendidikan Islam secara keseluruhan. Sejarah politik dan kebijakan pendidikan di Indonesia telah dimulai sejak awal kemerdekaan bangsa ini, bahkan pergulatan politik dan kebijakan tersebut sudah ada sejak prakemerdekaan. Perkembangan politik dan kebijakan dalam dunia pendidikan di Indonesia memiliki dinamika yang cukup menarik untuk diperhatikan pada setiap periodenya, mulai dari awal kemerdekaan sampai dengan dinamika politik dan kebijakan pendidikan yang terjadi hari ini. Pembuatan kebijakan di bidang pendidikan seringkali menjadi ajang perebutan pengaruh para elite politik. Akibatnya, politisasi pendidikan kadang menjadi tak terhindarkan. Di sisi lain, upaya untuk melakukan pengarus-utamaan (mainstreaming) kebijakan pendidikan sehingga dapat sejajar dengan kebijakan di bidang lainnya juga tidaklah mudah. Bagi dunia ketiga dan negara-negara berkembang, upaya tersebut tidak saja berhadapan dengan sistem politik dan budaya yang kurang mendukung dan problem ekonomi yang akut. Akibatnya, seringkali kebijakan pendidikan dikalahkan oleh kebijakan lain seperti di bidang pertahanan, keamanan dan ekonomi.
A Quantitative Study of Historical Consciousness among Primary School Teacher Education Students Studying History, with a Focus on Ethnic Identity Wanda, Karina; Putra, Wiene Surya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 4 (2025): in Progress
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i4.6903

Abstract

This study aims to examine the level of historical awareness among Indonesian university students, focusing on the differences between Malay and Batak students. Historical awareness was measured based on four main components: knowledge of historical events, understanding of historical research methodology, interpretation of historical events, and the perceived usefulness of history. The study involved students from two universities, namely Medan State University representing Malay students and Sumatera University representing Batak students. Data were collected through the administration of a history awareness test using an instrument in the form of multiple-choice questions that had been tested for validity and reliability to ensure the accuracy of the results. Data analysis was conducted by calculating the proportion of average historical awareness scores for each ethnic group. The results showed that Malay students had a higher level of historical awareness compared to Batak students. The T-test indicated that there was no statistically significant difference between the historical awareness of Malay and Minang students (df = 78, sig. value 0.198 > 0.05), suggesting that both groups had comparable levels of historical awareness. The findings provide new insights into how ethnic background influences university students' historical understanding. The results of this study are expected to serve as a basis for the development of a more inclusive and contextualized history education curriculum in Indonesia.
Kebijakan Pendidikan Islam Pada Masa Pemerintahan Harun Ar Rasyid Djuda, Nurdiyana; Putra, Wiene Surya
Jurnal Generasi Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 3 No. 1 (2024): Edisi April
Publisher : Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59342/jgt.v3i1.483

Abstract

Islam is a religion that makes knowledge the foundation that every adherent must have in carrying out worship. In fact, seeking Sharia knowledge is obligatory in the Islamic religion, this is as stated by the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam that seeking Sharia knowledge is obligatory for all Muslims. As for the research method in this writing, the author uses a library research method, namely by conducting a review of a number of books, literature and documentation, Islamic encyclopedias and other references in order to find theoretical bases that can support the data. -data in this discussion. The method used in this research is descriptive analysis, namely an effort to collect, compile, interpret existing data and then analyze the data. Harun ar-Rasyid's attention to science can also be seen in the appointment of teachers for his sons. Islamic education during the time of Harun Ar Rasyid's caliphate was very developed and advanced, after taufik from Allah subhanahu wa ta'ala, this was because Harun Ar Rasyid himself was a pious person and really loved knowledge so he knew very well how to appreciate religious knowledge which is legacy of the prophets. In his era, world sciences began to enter Islamic schools so that civilization at that time became more advanced due to science.
Kebebasan Beragama dan Kontroversi Hijab : Sebuah Perspektif Hak Asasi Manusia Putra, Wiene Surya
Jurnal Landraad Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Maret 2023
Publisher : Jurnal Landraad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article investigates the position of international human rights law with respect to the Hijab (veil) worn by Muslim women to express their religious beliefs. In Islam, the hijab is not only an important aspect of a woman's faith, but also shows their religious affiliation as a form of submission to God. However, the regulation of headscarves in several countries has raised complex human rights issues, particularly in the context of women's rights to freedom of religion and its manifestations, equality and non-discrimination. This article examines the theological status of the hijab in Islam for the first time. In the West, the ban on wearing the headscarf has increased discrimination against Muslim women and restricted the movement of Muslim women as they are forced to withdraw from public life and remain at home. Secondly, it analyzes the selected laws, administrative acts, and cases regarding the wearing of the hijab in public places, especially in European Union (EU) countries. The article concluded that there was no justification under international human rights law for banning Muslim women from wearing the headscarf. The absence of a reasonable justification in accordance with human rights law can interfere with individual freedom to practice a religion. The general exclusion of women from work or other life activities due to the use of the headscarf will lead to further discrimination. The article concluded that there was no justification under international human rights law for banning Muslim women from wearing the headscarf. The absence of a reasonable justification in accordance with human rights law can interfere with individual freedom to practice a religion. The general exclusion of women from work or other life activities due to the use of the headscarf will lead to further discrimination. The article concluded that there was no justification under international human rights law for banning Muslim women from wearing the headscarf. The absence of a reasonable justification in accordance with human rights law can interfere with individual freedom to practice a religion. The general exclusion of women from work or other life activities due to the use of the headscarf will lead to further discrimination.
A Quantitative Study of Historical Consciousness among Primary School Teacher Education Students Studying History, with a Focus on Ethnic Identity Wanda, Karina; Putra, Wiene Surya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i4.6903

Abstract

This study aims to examine the level of historical awareness among Indonesian university students, focusing on the differences between Malay and Batak students. Historical awareness was measured based on four main components: knowledge of historical events, understanding of historical research methodology, interpretation of historical events, and the perceived usefulness of history. The study involved students from two universities, namely Medan State University representing Malay students and Sumatera University representing Batak students. Data were collected through the administration of a history awareness test using an instrument in the form of multiple-choice questions that had been tested for validity and reliability to ensure the accuracy of the results. Data analysis was conducted by calculating the proportion of average historical awareness scores for each ethnic group. The results showed that Malay students had a higher level of historical awareness compared to Batak students. The T-test indicated that there was no statistically significant difference between the historical awareness of Malay and Minang students (df = 78, sig. value 0.198 > 0.05), suggesting that both groups had comparable levels of historical awareness. The findings provide new insights into how ethnic background influences university students' historical understanding. The results of this study are expected to serve as a basis for the development of a more inclusive and contextualized history education curriculum in Indonesia.
Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Metode Pembelajaran Hybrid Learning di Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai Sebayang, Chaidirga Mustafa; Putra, Wiene Surya
EDU SOCIETY: JURNAL PENDIDIKAN, ILMU SOSIAL DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 3 (2025): Oktober 2025 - Januari 2026
Publisher : Association of Islamic Education Managers (Permapendis) Indonesia, North Sumatra Province

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/edu.v5i3.1804

Abstract

Penelitian ini menganalisis faktor utama yang mendukung dan menghambat implementasi hybrid learning pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai. Dengan desain kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara terstruktur, ditemukan tiga aspek pendukung utama, yaitu infrastruktur teknologi yang memadai, dukungan kebijakan institusi, dan kesiapan dosen dalam memanfaatkan media digital. Sebaliknya, hambatan yang menonjol mencakup manajemen waktu yang kurang efektif, keterbatasan akses internet, serta minimnya instruksi teknis bagi dosen. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan infrastruktur digital, pelatihan berkelanjutan, serta penyesuaian kurikulum agar hybrid learning dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.