Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BERPIKIR SPASIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM TINJAUAN TEORI KONSTRUKTIVISME DAN KOGNITIF KOMPLEKS Afnan, Muhammad Zahrudin; Sofiana, Annisa; Puspitawati, Rinie Pratiwi
Jurnal Pendidikan Biologi Vol 16, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um052v16i1p1-22

Abstract

Abstrak. Berpikir spasial adalah keterampilan penting yang diperlukan dalam memahami konsep kompleks di berbagai bidang. Keterampilan ini melibatkan visualisasi, rotasi mental, dan analisis spasial. Namun kemampuan siswa di Indonesia masih rendah, yang mana hal ini menjadi sebuah tantangan dalam era digital. Dalam era digital dan pembelajaran abad ke-21, kemampuan berpikir spasial ini semakin relevan untuk mendukung analisis, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan berpikir spasial dalam pembelajaran biologi melalui perspektif teori konstruktivisme dan kognitif kompleks. Metode yang digunakan adalah studi literatur, yang mengintegrasikan berbagai temuan terkait kemampuan spasial, strategi pembelajaran, dan pendekatan teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir spasial dapat ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis masalah, visualisasi tiga dimensi, dan teknologi digital. Terori konstruktivisme memberikan landasan untuk membangun pengetahuan spasial melalui pengalaman langsung, sementara teori kognitif kompleks menjelaskan proses mental yang mendukung analisis spasial. Kesimpulannya, integrasi berpikir spasial ke dalam pembelajaran biologi membutuhkan desain pembelajaran yang inovatif dan dukungan teknologi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Abstract. Spatial thinking is an essential skill required to understand complex concepts across various fields. This skill involves visualization, mental rotation, and spatial analysis. However, students in Indonesia exhibit low levels of spatial thinking, which poses a challenge in the digital era. In the context of the digital age and 21st-century learning, spatial thinking becomes increasingly relevant to support analysis, problem-solving, and decision-making. This study aims to analyze the application of spatial thinking in biology education from the perspectives of constructivist and complex cognitive theories. The method used is a literature review, integrating various findings on spatial skills, teaching strategies, and theoretical approaches. The results indicate that spatial thinking can be improved through problem-based learning, three-dimensional visualization, and digital technology. Constructivist theory provides a foundation for building spatial knowledge through direct experiences, while complex cognitive theory explains the mental processes that support spatial analysis. In conclusion, integrating spatial thinking into biology education requires innovative learning designs and technological support to enhance student learning outcomes.
Evaluasi Kinerja Bidang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Banjir di Kelurahan Babura Sofiana, Annisa; Jamil, Bahrum
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, dan Ilmu Komunikasi (JIPIKOM) Vol 7, No 2 (2025): JIPIKOM OKTOBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jipikom.v7i2.6544

Abstract

AbstrakBencana banjir yang sering terjadi di Kota Medan mengharuskan adanya upaya penanggulangan yang efektif dan sistematis. Salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, khususnya melalui bidang Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PUSDALOPS-PB dalam pengurangan risiko bencana banjir di Kota Medan dan menganalisis faktor penghambat dalam pelaksanaan tugasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data diperoleh dari Kepala BPBD, staf PUSDALOPS-PB, serta masyarakat yang menerima layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPBD Kota Medan telah melaksanakan berbagai program mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, namun kinerja PUSDALOPS-PB masih terkendala oleh keterbatasan sumber daya manusia, peralatan, serta koordinasi antar instansi yang belum optimal. Faktor penghambat lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana dan masalah anggaran yang terbatas. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar BPBD Kota Medan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat koordinasi antar instansi, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan mitigasi bencana.
Pertumbuhan Berbagai Jenis Bahan Perbanyakan Sidaguri (Sida rhombifolia) pada Beberapa Komposisi Media Tanam Sofiana, Annisa; Kurniawati, Ani; Purwono
Buletin Agrohorti Vol. 12 No. 1 (2024): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrob.v12i1.51384

Abstract

Sidaguri (Sida rhombifolia) merupakan tanaman berkhasiat obat dari famili malvaceae yang masih jarang dibudidayakan. Pengambilan sidaguri dari alam untuk memenuhi kebutuhan industri obat secara terus menerus mengancam keberadaan sidaguri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan perbanyakan, komposisi media tanam, dan interaksi keduanya untuk menghasilkan bibit dengan pertumbuhan optimal dan efisien. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial dengan tiga ulangan. Terdapat tiga perlakuan jenis bahan perbanyakan yaitu benih, setek batang, dan setek pucuk serta empat komposisi media tanam yaitu tanah, tanah + kompos, tanah + kompos + arang sekam, dan tanah + kompos + pasir (1:1 v/v). Setiap satuan percobaan terdapat 10 tanaman sehingga total terdapat 360 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perlakuan yang menghasilkan bibit paling baik berdasarkan pengaruh jenis bahan perbanyakan, namun komposisi media tanam dan interaksi kedua faktor tidak menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Bahan perbanyakan yang baik digunakan sebagai bahan perbanyak sidaguri yaitu setek batang yang menunjukkan hasil paling baik pada daya tumbuh (56.67%), tinggi tanaman (29.4 cm), dan jumlah cabang (3.5) yang dicapai pada umur 8 MST. Kata kunci: bahan perbanyakan, diferensiasi sel, malvaceace, media tanam