Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penyuluhan Pencegahan Diabetes Melitus Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Obat Berkhasiat Kepada Komunitas Sehat Di Stadion Teladan Medan Tambunan, Pravil Mistryanto; Tambunan, Ika Julianti; Sari, Nurmala; Siahaan, Desi Natalia; Lubis, Salmah Handayani
ABDIMASKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat UTND Vol 2 No 2 (2023): Edisi Juli 2023 - Desember 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/jpmtnd.v2i2.776

Abstract

Telah dilakukan penyuluhan kepada komunitas sehat di Stadion Teladan Medan terkait pencegahan diabetes melitus dengan mensosialisasikan manfaat penggunaan tumbuhan obat berkhasiat. Penyuluhan dilakukan secara acak dengan mendatangi individu-individu dari komunitas sehat yang sedang beristirahat selepas berolahraga di area Stadion Teladan Medan. Adapun tim yang tergabung atas para dosen dan mahasiswa menawarkan pemeriksaan kadar gula darah gratis dengan menggunakan glucometer digital. Setelah mendapatkan hasilnya, mahasiswa lalu menginterpretasikan hasilnya kepada individu yang diperiksa. Setelah itu, tim memberikan penyuluhan agar konsisten mengimplementasikan gaya hidup sehat serta menyarankan penggunaan tumbuhan obat untuk menjaga kadar gula darah di ambang normal. Evaluasi dilakukan berdasarkan ceklis pemahaman yang diberikan kepada semua individu yang diperiksa gula darahnya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa, setiap individu yang diperiksa pada komunitas Sehat di Stadion Teladan Medan telah memahami materi sosialisasi yang diberikan serta mampu mengolah tanaman obat berkhasiat sebagai ramuan untuk menjaga kesehatan agar bebas dari diabetes.
Sosialisasi Budaya Sadar Obat dengan Implementasi DAGUSIBU pada Masyarakat Sekitar Lapangan Merdeka-Binjai, Sumatera Utara Lubis, Salmah Handayani; Hasanah , Fenny; Sudewi
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v2i2.68

Abstract

Obat adalah barang atau zat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit, meredakan gejala, atau mengubah proses kimiawi dalam tubuh. Hampir setiap rumah tangga menyimpan obat. Obat-obatan yang dijual bebas yang dibeli di toko obat, apotek, atau tanpa resep dokter biasanya disimpan di rumah. Tidak semua obat yang diperoleh tanpa resep dokter maupun dengan resep dokter akan habis sekali diminum, selebihnya akan disimpan dirumah oleh masyarakat. DAGUSIBU merupakan akronim dari Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang yang bertujuan untuk membantu masyarakat lebih memahami tentang budaya sadar obat saat digunakan dan disimpan dirumah. Tujuan dari kegiatan ini adalah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya budaya sadar obat dengan implementasi DAGUSIBU. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan berbentuk empiris atau pendekatan melalui sosialisasi dan edukasi dengan membagikan brosur terkait DAGUSIBU. Hasil yang didapatkan pada kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman yang baik dari beberapa masyarakat sekitar lapangan merdeka binjai mengenai pentingnya budaya sadar obat dengan memahami DAGUSIBU serta memahami peran dari apoteker sebagai tempat untuk konsultasi terkait masalah obat. Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah memberikan pemahaman kepada beberapa masyarakat khususnya masyarakat kota Binjai bagaimana mendapatkan obat, menggunakan obat, menyimpan obat membuang obat yang sudah rusak atau kadalurasa. Semua dilakukan dengan tepat dan benar sesuai ketentuan perundang-undangan farmasi yang berlaku.
Efektivitas Media Video dan Leaflet dalam Edukasi DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) dan Beyond Use Date: Studi Kuasi-Eksperimen Hasanah , Fenny; Lubis, Salmah Handayani; Dasopang , Eva Sartika; Aisyah, Teti
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 3 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i3.644

Abstract

Background: The increasing practice of self-medication and home drug storage carries the potential for medication management errors, including improper drug disposal. Lack of public understanding of DAGUSIBU (Acquire, Use, Store, Dispose) protocols and Beyond Use Date (BUD) may lead to drug misuse and environmental contamination due to improper disposal methods that violate the Drug Awareness Family Movement (Gerakan Keluarga Sadar Obat/GKSO) guidelines. Objective: To examine the impact of educational interventions on public knowledge of DAGUSIBU and BUD, and to compare the effectiveness of video versus leaflet media. Methods: A quasi-experimental study with pretest-posttest design was conducted. Purposive sampling was used to select 100 respondents from Kotamatsum I Subdistrict. Data were analyzed using Wilcoxon test (educational impact), Chi-Square test (demographic correlations), and Mann-Whitney test (media comparison). Results: The educational intervention significantly improved participants' knowledge of DAGUSIBU and BUD (p < 0.001). Gender significantly influenced knowledge improvement (p = 0.005), while age, education level, and occupation showed no significant effects. Video proved more effective for DAGUSIBU content (mean score 53.94 vs 47.06), whereas leaflets showed marginally better results for BUD material (50.56 vs 50.44).Conclusion: Both video and leaflet-based education effectively enhanced community knowledge. Videos are recommended for DAGUSIBU campaigns, while leaflets serve as suitable supplementary materials for BUD education.  
Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Aromaterapi Pada Nyeri Menstruasi Mahasiswi Farmasi Siahaan, Desy Natalia; Dasopang, Eva Sartika; Lubis, Salmah Handayani; Pahmi, Latipah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.14587

Abstract

ABSTRACT Before or during menstruation, some women often experience menstrual pain. There are two ways that can be done to deal with menstrual pain, namely by pharmacological therapy and non-pharmacological therapy. The use of pain medication is a pharmacological therapy, this therapy is most commonly used for dysmenorrhea sufferers. Aromatherapy is a non-pharmacological therapy that is believed to reduce the level of menstrual pain. This research is to look at more effective treatment between the use of several aromatherapy and pain relievers for menstrual pain using cost effective analysis. This research is a pre-experimental study with a two group pre-post test design using aromatherapy and medicine. The research sample was pharmacy students according to the inclusion criteria. Respondents were given aromatherapy and medicine according to their wishes, then also distributed observation sheets to fill in the pain scale felt before and after treatment for menstrual pain. Then the data is analyzed and the ACER and ICER values are calculated. The results prove that the use of lavender aromatherapy is the most cost effective with an ACER value of Rp. 562.77 compared to rose and rosemary aromatherapy, while for the comparison of aromatherapy and medicine, the results obtained are that the drug (Feminax) is the most cost effective with an ACER value of Rp. 58.77 compared to aromatherapy. The ICER value obtained is IDR 200, which is the addition of the cost of rosemary aromatherapy to the cost of rose aromatherapy. Keywords: Analysis, Cost Effectiveness, Feminax, Menstruation, Painful   ABSTRAK Dismenorea merupakan nyeri yang dirasakan sebagian wanita menjelang atau ketika menstruasi. Ada dua cara yang bisa dilakukan dalam menanggulangi nyeri menstruasi yaitu dengan cara terapi farmakologi (obat) dan terapi nonfarmakologi (tanpa obat). Penggunaan obat analgetik seperti asam mefenamat umum digunakan pada penderita dismenorea. Aromaterapi digunakan untuk mengatasi dismenorea tingkat nyeri ringan sampai dengan nyeri sedang. Penelitian ini untuk menganalisis efektivitas biaya penggunaan beberapa aromaterapi pada nyeri menstruasi dengan kontrol obat analgetik. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental dengan rancangan two group pre-post test design menggunakan aromaterapi dan obat. Sampel penelitian ini mahasiswi farmasi sesuai kriteria inklusi. Responden dibagikan menjadi 4 kelompok. Kelompok 1, 2 dan 3 diberikan aromaterapi lavender, rose dan rosemary sedangkan kelompok ke 4 diberikan obat analgetik. Masing-masing kelompok terdiri dari 34 orang. Setiap responden diberikan lembar observasi untuk diisi skala nyeri yang dirasakan sebelum dan sesudah aromaterapi diberikan, demikian juga kelompok obat analgetik. Kemudian data dianalisis dan dihitung nilai ACER, ICERnya. Hasil membuktikan bahwa penggunaan aromaterapi lavender yang paling cost effective dengan nilai ACER Rp 562,77 dibandingkan aromaterapi rose dan rosemary, sedangkan untuk nilai ACER Rp 58,77 untuk obat dibandingkan aromaterapi. Nilai ICER pada aromaterapi rose Rp 200 yang berarti penambahan biaya pada aromaterapi rosemary sebesar Rp 200 untuk mendapatkan efektivitas seperti aromaterapi rose. Kata Kunci: Aromaterapi, Cost Effectiveness Analysis, Feminax, Menstruasi, Nyeri
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN PEMBERIAN OBAT CACING PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 068008 KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN Lubis, Salmah Handayani; Nadia, Syarifah; Zebua, Nilsya Febrika; Febrianti, Yessi; Julianti, Ika; Dacci, Kanne; Anggraini, Dea; Suryaningsih, Evi; Siahaan, Ririyen Dessy N
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 05 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi cacing ditularkan melalui tanah Soil Transmitted Helminths (STH) termasuk salah satu infeksi yang paling umum di seluruh dunia dengan perkiraan 1,5 miliar orang yang terinfeksi atau 24% dari populasi dunia. Penyakit ini ditularkan dari tangan kotor, kuku, dan jarang cuci tangan yang menyebabkan terselipnya terlur cacing yang dapat masuk ketubuh manusia. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan penyuluhan di SDN 068008 dengan jumlah sasaran 50 murid. Pemberian Edukasi kepada pada anak-anak menjaga kebersihan tangan dengan cara 6 langkah cuci tangan yang benar dan selalu menggunakan alas kaki serta membiasakan hidup bersih. Penyuluhan dilakukan agar dapat mencegah terinfeksi cacing yang membuat anak-anak menjadi lemah, penurunan imun dan stanting akibat nutrisi diserapnya oleh cacing