Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama

Sosialisasi dan Pemeriksaan Payudara (SADANIS) dan Kanker Serviks Metode IVA Di Puskesmas Yosomulyo Martini Martini; Yetti Anggraini; Yuliawati Yuliawati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v2i2.95

Abstract

Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Target pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim Kota Metro sendiri sampai dengan tahun 2019 masih belum tercapai. keberhasilan dan pencapaian target deteksi dini kanker perlu kerjasama dan koordinasi yang baik dengan Lintas Program dan Lintas Sektor melalui pemeriksaan sedini mungkin kanker payudara dan kanker leher rahim sebagai Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Metro. Bentuk kegiatan ini pelayanan pemeriksaan dan penyuluhan tentang kanker servik melalui IVA dan deteksi kanker payudara melalui metode Sadanis dan SADARI yang dilaksanakan di puskesmas Yosomulyo Kota Metro. Jumlah peserta perempuan yang sudah menikah sebanyak 32 orang domisili Kecamatan Metro Pusat. Pada kegiatan ini sebanyak 2 orang terdeteksi IVA positif dengan diagnosis cervicitis dan kondiloma. Penatalaksanaan langsung dilakukan cryo oleh dokter. Pemeriksaan deteksi cancer payudara satu orang diduga POM dari 32 jumlah seluruh peserta kegiatan yang melakukan skreening IVA dan kanker payudara di Puskesmas Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro.
Upaya Mempercepat Proses Involusi Uterus dan Memperlancar Asi Dengan Pijat Oksitosin Yuliawati Yuliawati; Yetti Anggraini; Sadiman Sadiman
Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama Volume 1 Nomor 1 April 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jpk.v1i1.18

Abstract

Data Kemenkes pada 2015 tercatat ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut WHO (2008) seperempat dari seluruh kematian ibu di tahun 2016, 32 persen diakibatkan perdarahan antepartum dan post partum, sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan, sehingga menyebabkan ibu meninggal (Kemenkes RI, 2013). Salah satu penyebab perdarahan adalah terjadinya sub involusi uterus. Sub involusi uterus adalah keadaan menetap atau terjadinya retardasi involusi. Proses normalnya menyebabkan uterus kembali ke bentuk semula. Akan tetapi, fenomena di lapangan, masih banyak ditemukan ibu nifas hari ketiga dengan TFU masih satu jari dibawah pusat, padahal seharusnya sudah tiga jari dibawah pusat. Hal ini mengindikasikan masih banyak ibu nifas yang mengalami keterlambatan penurunan TFU. Pemberian ASI eksklusif juga masih rendah, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) (2013) pemberianASI ekslusif pada bayi selama enam bulan hanya 40,6% jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk  merangsang  hormon  prolaktin  dan  oksitosin  setelah  melahirkan. Manfaat pijat  oksitosin  adalah memberikan  kenyamanan  pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, proses involusi, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat oksitosin untuk mempercepat proses inivolusi dan memperlancar ASI. Kegiatan pengabmas ini melatih kader dan  ibu menyusui untuk dapat melakukan pijat oksitosin secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pijat oksitosin, dengan langsung  mendemonstrasi dan kemudian mempraktikkan langsung pada ibu-ibu menyusui langkah-langkah pijat oksitosin sesuai dengan procedural. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran  ASI pada ibu post partum normal, ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post SC.  Pengabmas ini diharapkan bidan dapat mensosialisasikan teknik-teknik komplementer dimulai dari ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas, khususnya pijat oksitosin pada ibu  nifas  yang bertujuan untuk mempercepat proses involusi uterus dan memperlancar pengeluaran ASI.