Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

HUBUNGAN RIWAYAT PRE EKLAMSIA, RETENSIO PLASENTA, ATONIA UTERI DAN LASERASI JALAN LAHIR DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS Yuliawati, Yuliawati; Anggraini, Yetti
Jurnal Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.663 KB) | DOI: 10.26630/jk.v6i1.29

Abstract

Yuliawati1,Yetti Anggraini21,2 Dosen Prodi Kebidanan Metro Poltekkes TanjungkarangEmail: bu_yully@yahoo.com Abstrak: Hubungan Riwayat Pre Eklamsia, Retensio Plasenta, Atonia Uteri, Laserasi Jalan Lahir Dengan Perdarahan Post Partum Pada Ibu Nifas. Perdarahan postpartum menyebabkan terjadinya anemia, menurunkan daya tahan tubuh dan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2012 di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran hidup dengan penyebab karena perdarahan sebesar 40-60%, dan disebabkan oleh retensio plasenta berkisar 16-17%, preeklamsi 12%, infeksi jalan lahir 20-30%, sisa plasenta 10%, laserasi jalan lahir 4-5%. Hal ini juga selaras dengan hasil pra survei terdapat 9,46% kejadian perdarahan post partum di RSU Muhamadiyah Metro tahun 2013.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara riwayat pre eklampsia, retensio plasenta, atonia uteri dan laserasi jalan lahir dengan kejadian perdarahan post partum pada ibu nifas di RSU Muhammadiyah Kota Metro tahun 2013. Desain penelitian ini adalah  case control, dengan jumlah populasi 92 responden dan populasi kontrol 880 responden, dengan teknik sistymatic random sampling yang analisis dengan chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara pre eklamsia dengan perdarahan post partum pada ibu nifas dengan  p-value 0,019 dan OR=6,417, ada hubungan antara retensio plasenta dengan perdarahan post partum pada ibu nifas dengan p-value 0,033, dan OR=8,982,  ada hubungan antara antara atonia uteri dengan perdarahan post partum pada ibu nifas dengan p-value 0,033 dan OR=8,982, serta ada hubungan antara antara laserasi jalan lahir dengan perdarahan post partum pada ibu nifas dengan p-value 0,000, dan OR=29,807. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pre eklamsia, retensio plasenta, atonia uteri dan laserasi jalan lahir dengan perdarahan post partum pada ibu nifas di RSU Muhammadiyah Kota Metro tahun 2013. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan post partum pada ibu nifas adalah menjaring ibu hamil agar tetap melakukan ANC secara teratur serta melakukan pemantauan persalinan menggunakan partograf. Kata Kunci:  Perdarahan post partum, riwayat pre eklamsia, retensio plasenta, atonia uteri, laserasi jalan lahir.
UPAYA MEMPERCEPAT PROSES INVOLUSI UTERUS DAN MEMPERLANCAR ASI DENGAN PIJAT OKSITOSIN Yuliawati; Yetti Anggraini; Sadiman
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Kemenkes, pada 2015 tercatat ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut WHO (2008) seperempat dari seluruh kematian ibu di tahun 2016, 32 persen diakibatkan perdarahan antepartum dan post partum, sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan, sehingga menyebabkan ibu meninggal (Kemenkes RI, 2013). Salah satu penyebab perdarahan adalah terjadinya sub involusi uterus. Sub involusi uterus adalah keadaan menetap atau terjadinya retardasi involusi. Proses normalnya menyebabkan uterus kembali ke bentuk semula. Akan tetapi, fenomena di lapangan, masih banyak ditemukan ibu nifas hari ketiga dengan TFU masih satu jari dibawah pusat, padahal seharusnya sudah tiga jari dibawah pusat. Hal ini mengindikasikan masih banyak ibu nifas yang mengalami keterlambatan penurunan TFU. Pemberian ASI eksklusif juga masih rendah, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Daerah (RISKESDAS) (2013) pemberianASI ekslusif pada bayi selama enam bulan hanya 40,6% jauh dari target nasional yang mencapai 80%. Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan. Manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, proses involusi, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat oksitosin untuk mempercepat proses inivolusi dan memperlancar ASI. Kegiatan pengabmas ini melatih kader dan ibu menyusui untuk dapat melakukan pijat oksitosin secara mandiri. Metode pemecahan masalah yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pijat oksitosin, dengan langsung mendemonstrasi dan kemudian mempraktikkan langsung pada ibu-ibu menyusui langkah-langkah pijat oksitosin sesuai dengan prosedural. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum normal, ada pengaruh pijat oksitosin terhadap perubahan tinggi fundus uteri dan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post SC. Pengabmas ini diharapkan bidan dapat mensosialisasikan teknik-teknik komplementer dimulai dari ibu hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas, khususnya pijat oksitosin pada ibu nifas yang bertujuan untuk mempercepat proses involusi uterus dan memperlancar pengeluaran ASI.
CORRELATIONS BETWEEN THE AGE OF FIRST MARRIED, CONTRACEPTION USE AND FAMILY HISTORY WITH CERVICAL PRECANCER IN WOMEN OF CHILDBEARING AGE AT METRO CITY HEALTH CENTER Yuliawati Yuliawati; Martini Martini; Septi Widiyanti
Science Midwifery Vol 10 No 2 (2022): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i2.467

Abstract

Cervical cancer is one of the main causes of death in women not only in Indonesia but also in the world. Cervical cancer can cause damage to other organs and can cause death. The purpose of the study was to determine the relationship between age at first marriage, use of contraceptives, family history and the incidence of cervical precancer in women of childbearing age at the Metro City Health Center. This research is a case control. The sample size is 72 respondents divided into 11 case groups: 61 control groups. Sample selection using Simple Random Sampling. Secondary data obtained from the medical records and primary data obtained by interview. The results from 72 respondents turned out to be: Proportion: age at first marriage Age 20 years: 38.9%, hormonal contraception: 63.9%, There is no relationship between the incidence of cervical pre-cancer with age at first marriage (P value = 1000), using hormonal contraception (P value = 0.048) and There is a significant relationship between pre-cervical cancer and a family history (OR = 0.116) means that respondents who have a family history have 0.116 times the chance of IVA (+) compared to respondents who have no family history of cervical cancer
Peningkatan Pengetahuan Ibu untuk Meningkatkan Produksi Asi dengan Pijat Oksitosin di PMB Sulistio Rahayu Lampung Tengah Gangsar Indah Lestari; Prasetyowati Prasetyowati; Martini Martini; Yuliawatia Yuliawatia
Jurnal Mitrawarga Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Mitrawarga
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.481 KB) | DOI: 10.23960/jmw.v1i2.11

Abstract

Breast milk is the best food for babies, besides containing the nutrients needed by babies, it is also very much needed for growth and helps increase the baby's intelligence. The problem that often occurs in breastfeeding is the production process. Adequate milk production will be influenced by two things, namely direct and indirect factors. The direct factor is maternal health status, nutrition and hormone system, one of which affects the production of breast milk is the hormone oxytocin, besides influencing uterine contractions, it also provides positive feedback to the hypothalamus to stimulate prolactin which will produce breast milk, one way to stimulate oxytocin is by massage, which we know as Oxytocin Massage. Oxytocin massage is an acupressure technique used to stimulate milk production, but not all breastfeeding mothers know this technique. Mothers can get knowledge about breastfeeding from various activities in the community, one of which is the mother's class. Mother's classes are conducted by mothers during pregnancy, childbirth, postpartum and breastfeeding. Likewise, the Independent Midwife Practice (PMB) Sulistyo Rahayu has 25 members of the mother class, 15 of whom are nursing mothers. The increase in breast milk production with oxytocin massage can be seen from the results of research conducted by Cholifah (2014) which shows that there is an effect by performing acupressure technique with oxytocin massage, which significantly increases breast milk production with a p value <0.05. This is in accordance with the opinion of Susilowati (2018) the combination of oxytocin massage and breastcare on increasing breast milk production.
Skrining Kesehatan Dalam Upaya Meningkatkan Status Kesehatan Remaja Di Kota Metro M.Ridwan; Septi Widiyanti; Yuliawati Yuliawati; Rofana Aghniya
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/anestesi.v1i1.244

Abstract

Routine health checks/screenings are preventive promotive efforts mandated to be carried out by regents/mayors in accordance with Permendagri no 18/2016 with the aim of encouraging people to recognize risk factors for non-communicable diseases (PTM) related to behavior and make immediate control efforts at the individual, family level and society; encouraging the discovery of physiological risk factors that have the potential to cause PTM, namely overweight and obesity, high blood pressure, high blood sugar levels, sensory disturbances and mental disorders. The purpose of this activity is to find out earlier the status of reproductive health in young women at SMK Muhammadiyah 3 Metro. Screening consists of measuring weight, measuring height, measuring BMI, measuring LILA and personal hygiene screening. Screening results showed that 1.9% of students had low TB (less than 148.9cm), 28.3% had a thin BMI status, 5% BMI Overweight and 18.5% had KEK (Chronic Energy Deficiency) with LILA<23 ,5cm. From this activity it can be concluded that the health problems of adolescents at Muhammadiyah 3 Metro Vocational School are quite varied so that further intervention is needed so as not to cause unwanted health impacts in the future.
Detection and Characterization of Bunt Diseases in Imported Wheat Seed for Food Yuliawati; Wiyono, Suryo; Wahyu, Bonny Poernomo
Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol 18 No 4 (2022): Juli 2022
Publisher : The Indonesian Phytopathological Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14692/jfi.18.4.160-166

Abstract

Penyakit bunt merupakan penyakit penting pada gandum (Triticum aestivum) yang disebabkan oleh cendawan Tilletia spp. Penyakit ini menjadi perhatian utama dalam perdagangan internasional karena dapat menurunkan kualitas dan kuantitas gandum. Genus Tilletia merupakan salah satu organisme pengganggu tumbuhan karantina yang belum terdapat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mendeteksi dan mengarakterisasi penyakit bunt pada biji gandum impor serta menguji viabilitasnya. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel dari kapal laut, deskripsi gejala penyakit bunt, deteksi dan identifikasi Tilletia spp. secara morfologi dengan cara washing test dilanjutkan uji viabilitas teliospora serta pengamatan suhu dan pengambilan sampel di instalasi pengolahan gandum pada mesin penggilingan gandum dan kulit ari gandum. Keberadaan cendawan Tilletia spp. dideteksi dengan mengamati biji gandum bergejala yang dicirikan berwarna cokelat hingga hitam pada sebagian hingga seluruh permukaan biji, biji menjadi kerdil serta malformasi. Hasil identifikasi ditemukan cendawan T. laevis. Cendawan ini tidak berkecambah pada semua suhu yang diujikan. Suhu pengamatan di instalasi pengolahan biji gandum ialah antara 48.5 ℃ dan 94.0 ℃, sedangkan pada mesin pengolah kulit ari gandum 48.6 ℃ dan 66.1 ℃. Teliospora cendawan ini ditemukan pada sampel gandum, tetapi tidak ditemukan pada sampel kulit ari gandum.
ANALISIS LINTAS KARAKTER AGRONOMI TERHADAP KOMPONEN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setyono; Rahmalia, Ratu; Yuliawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v9i1.8438

Abstract

The peanut has been one of the most important commercial crops in Indonesia and its yield still needs to be improved. Peanut yield can be increased genetically through plant breeding programs. Indirect selection in peanut plant breeding programs requires information related to the relationship between its characters, especially the relationship between growth and yield characters through correlation and path analysis. This study aims to determine the relationship between growth and yield characteristics of peanuts based on correlation values, direct effects, and indirect effects using path analysis, so that selection criteria for high-yielding peanuts are obtained. This study was conducted using a survey method. 50 peanut plant samples were taken randomly as observation units, then path analysis was carried out. The results showed that the 12 DAP canopy width was positively and significantly correlated with peanut yield characters, such as fresh pod weight and number of pods. The 12 DAP canopy width also had the highest direct and indirect influence on the character of fresh and dry pod weight, and the number of pods. Indirect selection to increase peanut yield can be done using the 12 DAP canopy width character as selection criteria.
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA AKSESI KEMANGI (Ocimum basilicum L.) PADA BERBAGAI JENIS PUPUK SUMBER NITROGEN ORGANIK Rahayu, Arifah; Islahiyati, Refi; Yuliawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 10 No. 1 (2024): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v10i1.13113

Abstract

Pemanfaatan daun kemangi sebagai tanaman sayuran dan biofarmaka menuntut dihasilkannya produk yang aman untuk dikonsumsi, sehingga mendorong budidaya ramah lingkungan menggunakan pupuk alami, terutama untuk sumber nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis pupuk sumber nitrogen organik terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa aksesi kemangi. Penelitian dilaksanakan bulan Juli-September 2021 di kebun percobaan Jambu Luwuk Ciawi, Bogor. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAL faktorial. Faktor pertama adalah aksesi kemangi (Kadudampit, Ciaruteun dan Cidolog) dan faktor kedua merupakan sumber N (tanpa pemberian pupuk N, urea, kompos kipahit (Tithonia diversifolia L.), kompos kirinyuh (Chromolaena odorata L.), dan pupuk kandang ayam). Peubah amatan penelitian ini adalah jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah cabang dan total panjang cabang, luas daun, diameter batang, bobot segar dan kering panen pertama sampai ketiga, bobot segar dan kering akar serta tajuk. Aksesi Kadudampit memiliki keunggulan pada tinggi tanaman, luas daun, bobot segar dan kering panen pertama dan kedua serta bobot kering panen ketiga dan panen total dibandingkan dengan aksesi kemangi lainnya. Aplikasi kompos kirinyuh mampu meningkatkan tinggi tanaman kemangi, sedangkan penggunaan pupuk kandang ayam mampu meningkatkan jumlah daun, jumlah cabang, total panjang cabang, bobot segar dan kering tajuk serta akar tanaman kemangi.  Kompos kirinyuh dan pupuk kandang ayam dapat menjadi sumber N alternatif sebagai pengganti urea pada tanaman kemangi.
Issues and Problems of Implementing Inclusive Education Policies in Elementary Schools Yuliawati; Permana, Johar; Lasmawan, I Wayan
MIMBAR PGSD Undiksha Vol. 11 No. 2 (2023): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v11i2.56550

Abstract

Optimizing educational services is a concern for all stakeholders, including education services for children with special needs in elementary schools. However, education services for children with special needs in schools have yet to become a priority. This study aims to determine the issues and problems of implementing inclusive education policies in elementary schools. The type of research used in this research is descriptive qualitative. The subjects involved in this study were school principals, teachers, and 4 children with special needs. The data collection technique used in this study was through interviews, observation, and documentation, with the research instrument being an observation guide. The data obtained was then analyzed using qualitative techniques through three stages: data reduction, presentation, and verification. The results of data analysis show that the problems experienced by schools while implementing inclusive education are that there has not been good coordination between inclusive education policymakers and the school in implementing policies regarding procedures and supporting documents for organizing inclusive schools; there is no Special Assistance Teacher (GPK) so that the handling of ABK tends to be the same as other regular students. There is no individual learning curriculum and program, so it still uses the regular curriculum and learning program. These results then show that the implementation of incubation schools in Indonesia still needs to be by the concepts put forward and implementation guidelines, both in terms of students, teacher qualifications, facilities and infrastructure, and parental and community support.
Pemberian Imunisasi Pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kelurahan Gerogol, Kecamatan Gerogol – Kota Cilegon Desty Endrawati Subroto; Yuliawati; Cecep Warman; Fidziah
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/kmwm0064

Abstract

Imunisasi merupakan Langkah untuk mencegah penyakit menular dengan cara memberikan vaksin pada seseorang sehingga tubuhnya resisten terhadap penyakit tertentu. Dalam prosesnya imunisasi dilakukan dengan cara pemberian vaksin yang akan diberikan melalui suntik ataupun minum. Adapun, tujuan imunisasi adalah  untuk membentuk imun tubuh yang kuat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak, dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang beresiko kematian. Dalam rangka Imunisasi Nasional (BIAN), pada bulan Mei Tahun 2023 dilakukan kegiatan PKM Pemberian Imunisasi Campak Rubela di Posyandu Seroja 1 Link, Ciora Tengah, Kelurahan Gerogol – Kota Cilegon. Kegiatan ini melibatkan UPTD Gerogol, segenap Bidan Desa dan Kader Posyandu. Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat tentang pemberian  Imunisasi di Kelurahan Gerogol. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini : A. Perencanaan, B. Pelaksanaan, C. Evaluasi. Adapun, tujuan  diadakannya Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini yakni menciptakan kegiatan yang mampu untuk mengurangi tingkat penyebaran penyakit menular seperti campak dan rubella sehingga hal ini bisa dicegah dengan melakukan imunisasi secara berlangsung.