Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengaruh Kinetin dan Glukosa terhadap Kandungan Steviosida dalam Kalus dan Planlet Daun Stevia Kartinah Wiryosoendjoyo; Supriyadi Supriyadi
Biomedika Vol 7 No 2 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.194 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i2.186

Abstract

Tanaman Stevia merupakan salah satu tanaman sumber pemanis alami. Rasa manis daun Stevia adalah steviosida, rebaudiosida dan dulkosida. Penanaman eksplan daun Stevia pada medium New Phaleonopsis (NP) ditambah kinetin dan glukosa bertujuan untuk mendapatkan senyawa steviosida dalam waktu yang singkat dalam jumlah banyak. Kinetin ditambahkan sebanyak 0,5; 1; 1,5 dan 2 mg/L. Glukosa ditambahkan 20 g/L dan 25 g/L. Hasil pertumbuhan berupa kalus atau planlet diekstraksi dengan metanol. Pemeriksaan kadar steviosida dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Kadar steviosida tertinggi diperoleh pada planlet yang tumbuh pada medium NP ditambah kinetin 2 mg/L dan glukosa 25 g/L.
Pengaruh Kinetin dan Glukosa terhadap Kandungan Steviosida dalam Kalus dan Planlet Daun Stevia Kartinah Wiryosoendjoyo; Supriyadi Supriyadi
Biomedika Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v8i1.194

Abstract

Tanaman Stevia merupakan salah satu tanaman sumber pemanis alami. Rasa manis daun Stevia adalah steviosida, rebaudiosida dan dulkosida. Penanaman eksplan daun Stevia pada medium New Phaleonopsis (NP) ditambah kinetin dan glukosa bertujuan untuk mendapatkan senyawa steviosida dalam waktu yang singkat dalam jumlah banyak. Kinetin ditambahkan sebanyak 0,5; 1; 1,5 dan 2 mg/L. Glukosa ditambahkan 20 g/L dan 25 g/L. Hasil pertumbuhan berupa kalus atau planlet diekstraksi dengan metanol. Pemeriksaan kadar steviosida dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Kadar steviosida tertinggi diperoleh pada planlet yang tumbuh pada medium NP ditambah kinetin 2 mg/L dan glukosa 25 g/L
MULTIPLIKASI DENDROBIUM WALTER OUMAY DALAM MEDIUM NEW PHALEONOPSIS Kartinah Wiryosoendjoyo; Edy Prasetyo
Biomedika Vol 6 No 1 (2013): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.668 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v6i1.246

Abstract

Perkembangbiakan Dendrobium secara in vitro dengan metode kultur jaringan umumnya dilakukan dengan eksplan pseudobub muda. Pemotongan pseudobulb muda merugikan petani anggrek, karena dari pseudobulb muda ini kelak akan menghasilkan kuncup bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tumbuh nodus dari pseudobulb tua anggrek Dendrobium secara in vitro. Medium dasar yang digunakan adalah medium New Phaleonopsis (NP). Penambahan zat pengatur tumbuh (zpt) adalah kombinasi furfuril amino purin (kinetin) dan α-Naphtalena Acetic Acid (NAA) kadar 0, 1, 2, 3 dan 4 ppm dengan metode Mohr yang dimodifikasi. Pengirisan eksplan pada nodus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan zpt NAA dan kinetin dapat merangsang pertumbuhan mata tunas pseudobulb tua dan pseudobulb muda anggrek Dendrobium Wolter Oumay. Nodus pseudobulb tua tumbuh paling baik pada medium dengan kombinasi zpt NAA 2 ppm dan kinetin 2 ppm. Mata tunas pseudobulb muda tumbuh baik pada medium NP dengan penambahan NAA 4 ppm.
Isolasi dan Identifikasi Jamur Xerofilik pada Jamu Serbuk Pegal Linu di Mojosongo, Surakarta Kartinah Wiryosoendjojo; Nony Puspawati; Dewi Sulistyawati
Biomedika Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.084 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i1.380

Abstract

Jamur xerofilik sering tumbuh pada produk yang kering, seperti jamu serbuk dan rempah-rempah (Askun dkk, 2007). Produk yang terkontaminasi jamur xerofilik berpotensi mengandung mikotoksin yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi keberadaan jamur xerofilik pada jamu serbuk pegal linu di Mojosongo, Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian observasional, pengambilan sampel dilakukan secara random. Sampel jamu serbuk pegal linu diambil di wilayah Mojosongo, Surakarta terdiri dari 2 sampel jamu ber merk (sampel A dan B) dan 2 sampel jamu tidak ber merk (sampel C dan D). Inokulasi dilakukan dengan tehnik taburan pada media DG 18 (Dichloran 18% Gliserol). Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa secara mikologis, jamu yang tidak ber merk belum tentu kualitasnya lebih rendah dibandingkan dengan jamu yang ber merk. Jumlah koloni pada jamu tidak ber merk lebih sedikit dibandingkan jumlah koloni pada jamu ber merk. Hasil inkubasi ke empat sampel jamu pegal linu semuanya menunjukkan adanya kontaminasi jamur xerofilik. Pada sampel A (ber merk) ditemukan ada 4 jenis jamur yaitu, E. chevalieri, E. amstlelodami, E. herbariorum dan E. repens. Jamur yang tumbuh pada sampel B (ber merk) ada 7 jenis yaitu, Eurotium repens, Eurotium chevalieri, Eurotium amstelodami, Aspergillus niger, Fusarium solani, Absidia corymbifera, dan Neosatorya fisheri. Jamur yang tumbuh pada sampel C (tidak ber merk) ada 6 jenis yaitu, Eurotium repens, A. candidus, A. niger, A. fumigatus, Moniliella suaveolens dan Epicoccum nigrum. Jamur yang tumbuh pada sampel D (tidak bermerk) ada 2 jenis yaitu, A. ochraceus dan A. terreus. Kata kunci : xerofilik, jamu serbuk, pegal linu
Isolasi dan Identifikasi Jamur Xerofilik pada Kopi Instant Kartinah Wiryosoendjojo; Nony Puspawati; Dewi Sulistyawati
Biomedika Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.366 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v12i1.411

Abstract

The process of producing instant products (including instant coffee) if not properly maintained, can cause microbial contamination which is harmful to health. Microbial contamination can cause diarrhea, poisoning and even death. Some xerophilic molds can produce mycotoxins which can cause poisoning. In this research, it will be investigated whether instant coffee which is marketed in Sleman, Yogyakarta contains xerophilic molds and what are the types. This research is an observational research. Sampling is done randomly. Instant coffee samples taken in the area of ​​Sleman, Yogyakarta consists of 5 instant coffee of various brands. The inoculation was carried out with a sprinkling technique on DG 18 media (Dichloran 18% Glycerol). The results of this study prove that instant coffee in Sleman, Yogyakarta contains xerophilic mushroom spores. The types of xerophilic molds found in instant coffee in Sleman, Yogyakarta are Fusarium culmorum, Aspergillus niger, Curvularia lunata, Cladosporium macrocarpum, Geotrichum candidum.
Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun dan Daging Buah Berenuk(Crescentia cujete, Linn.) terhadapCandida albicans ATCC 1023 Dewi Sulistyawati; Kartinah Wiryosoendjojo; Nony Puspawati
Biomedika Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.513 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v12i2.616

Abstract

Candida albicans is the cause of opportunistic candidiasis which is a fungal infection with the highest incidence. Candidiasis is a disease that can attack the oral cavity, mucous membranes, and genital areas. Indonesia is a country that is rich in biodiversity and people have used more than 6,000 species of plants as medicines and protection needs. One of the herbs that can be used as an alternative treatment for candidiasis is Calabash (Crescentia cujete, Linn.) Which has not been much studied. Throwing contains alkaloids, flavonoids, phenols and tannins which can damage the cell wall of Candida albicans. The purpose of this study was to determine the antifungal activity of leaves and fruit of Calabash (Crescentia cujete, Linn) against Candida albicans ATCC 1023 and determine the maximum concentration as an antifungal. This research is an experimental laboratory research. The test method used is the disk diffusion method. The extraction method used is ethanol maceration. The results showed that the leaves and fruit of Calabash had an antifungal activity against Candida albicans ATCC 1023. The maximum concentration of the extracts of the Calabash was 25% with inhibition zone diameters of 15 ± 0.8 mm and 9.33 ± 0, 57 mm.
Edukasi Kanker Serviks dan Pemeriksaan PAP Smear Pada Ibu-Ibu Di RW 04 Mojosongo Surakarta lucia Sincu Gunawan; Kartinah Wiryosoendjoyo; Dwi Nur Indah Sari; NARINDRO KARSANTO
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v3i1.2282

Abstract

The quality of public health needs to be improved through pap smear education and examination. This service activity was motivated by a lack of knowledge of cervical cancer and the willingness of residents to do pap smear examinations. The purpose of this service is to increase knowledge of cervical cancer, how to early detection and conduct pap smear examinations. This service is carried out in the form of education about cervical cancer and pap smear examination, reading of result and recommendation for prevent of cervical cancer.  This service was carried out for 2 meetings, which were attended by 20 womenin RW 04, Mojosongo, Surakarta. The results of this service can increase the knowledge about cervical cancer and its detection. The results of pap smear tests from 20 women were declared negative for cervical cancer.
UJI AKTIVITAS ANTI JAMUR EKSTRAK INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP Candida albicans Risa Wahyuningsih; Kartinah Wiryosoendjoyo
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 6 No 2 (2019): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v6i2.181

Abstract

Kandidiasis banyak menyerang masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia, hal ini disebabkan Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi dan kelembapan yang tinggi sehingga pertumbuhan jamur menjadi sangat baik. Kandidiasis adalah suatu penyakit jamur, yang bersifat akut atau sub akut disebabkan oleh Candida albicans. Candida albicans merupakan salah satu jamur patogen penyebab keputihan. Sejak jaman dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai penanggulangan masalah kesehatan. Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa kimia yaitu tanin, fitosterol, kalsium oksalat dan alkaloid murisine yang dapat digunakan sebagai anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas infusa daun sirsak dalam menghambat atau membunuh pertumbuhan jamur Candida albicans. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Penelitian bersifat experimental dengan desain post-test only. Ekstraksi daun sirsak menggunakan metode infusa. Metode yang digunakan adalah metode dilusi. Aktivitas anti jamur diamati dengan melihat kejernihan dan kekeruhan pada 50%; 25%; 12,5%; 6,25%; 3,13%; 1,56%; 0,79%; 0,40%; 0,20% dan 0,10%. Medium yang digunakan adalah medium SGA (Sabouraud Glucose Agar) yang ditambahkan Antibiotik Khloramfenikol 75 ppm dan medium SGC (Sabouraud Glucose Cair). Infusa daun sirsak mempunyai aktivitas menghambat dan membunuh pertumbuhan jamur Candida albicans. Infusa daun sirsak menunjukkan KHM dan KBM pada konsentrasi 12,5%.
Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanolik Daun Berenuk (Crescentia cujete, Linn.) terhadap Trichophyton rubrum Maya Nafika Sari; Kartinah Wiryosoendjojo; Dewi Sulistyawati
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.201 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.2

Abstract

Daun Berenuk (Cresentia cujete, Linn) merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai antijamur. Daun Berenuk diketahui mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan fenol. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya aktivitas antijamur ekstrak daun berenuk (Crescentia cujete, Linn.) dalam menghambat pertumbuhan Trichophyton rubrum. Daun Berenuk yang diperoleh di daerah Juwiring, Klaten. Daun yang diambil adalah daun yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Serbuk daun berenuk diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Ekstrak kemudian ditambah DMSO 2% pada masing-masing konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%. Metode pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi paper disk. Hasil pengujian dianalisis dengan uji Anova (One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun berenuk mempunyai aktivitas antijamur terhadap Trichophyton rubrum. Rata-rata diameter zona hambat ekstrak daun berenuk pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50% adalah 13,8; 15,3; 16,3; 17,3; 19,3. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Trichophyton rubrum terdapat pada konsentrasi 50%.
Hubungan Personal Hygiene Terhadap Kejadian Pediculosis capitis pada Santriwati Pondok Pesantren Nur Segi Octavia; Kartinah Wiryosoendjojo; Rahmat Budi Nugroho
Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) Vol. 1 (2020): Proceeding 1st Setia Budi Conference on Innovation in Health, Accounting, and Managem
Publisher : Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.031 KB) | DOI: 10.31001/cihams.v1i.30

Abstract

Pediculus humanus var. capitis merupakan ektoparasit obligat pemakan darah di kepala manusia.. Personal hygiene ialah tindakan menjaga kebersihan dan kesehatan diri dalam upaya mencegah timbulnya suatu penyakit, meningkatkan percaya diri, dan menciptakan keindahan diri. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene terhadap infeksi Pediculus humanus capitis pada santriwati di Pondok Pesantren. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur riview melalui Sumber literatur yang digunakan dalam penelitian ini ditelusuri melalui internet dengan Google Scholar, Portal Garuda, SINTA, dan Elsevier. Penelusuran menggunakan kata kunci Pediculus Humanus Capitis, Personal Hygiene, Pediculosis capitis, dan Pondok Pesantren. Hasil pengumpulan literatur dengan cara melakukan pemilihan jurnal yang terdiri dari: 5 jurnal internasional, 5 jurnal nasional terakreditasi dan 5 jurnal nasional yang tidak terakreditasi. Banyaknya studi literature yang membahas tentang hubungan personal hygiene terhadap infeksi Pediculus humanus capitis pada Santriwati di Pondok Pesantren. Kesimpulan studi literatur riview ini terdapat hubungan antara Personal Hygiene terhadap kejadian Pediculosis capitis pada santriwati di Pondok Pesantren.