Tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggali lebih dalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kebijakan alur meja vaksinasi Covid-19 di Biddokkes Polda Sumut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi, meliputi perpanjangan waktu pengumpulan data, triangulasi sumber informasi, dan triangulasi metode pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini adalah petugas vaksinator di Biddokkes, unsur pimpinan Biddokkes, serta masyarakat yang terlibat dalam proses vaksinasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Hubberman yang melibatkan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi dari alur lima meja yang diterapkan oleh Biddokkes Polda Sumut yang terdiri dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, skrining, penyuntikan, dan observasi memiliki dampak yang signifikan. Modifikasi ini terbukti mampu mengurangi dari risiko, memastikan keamanan pasien, meningkatkan efisiensi dari proses vaksinasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi tersebut. Keberhasilan alur vaksinasi ini juga tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat dan pihak Polsek yang aktif mengedukasi serta meyakinkan masyarakat mengenai kemudahan dan manfaat vaksinasi Covid-19. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam mengatasi keraguan dan ketakutan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat. Dengan keberhasilan yang dicapai, sistem pelayanan lima meja ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi instansi kesehatan lainnya. Implementasi alur yang terstruktur dan didukung oleh kolaborasi berbagai pihak dapat memastikan bahwa program vaksinasi berjalan efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan dan praktik vaksinasi di berbagai instansi kesehatan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah dengan menggali lebih dalam tentang berbagai aspek yang terkait dengan kebijakan alur meja vaksinasi Covid-19 di Biddokkes Polda Sumut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan peneliti bertindak sebagai instrumen utama. Keabsahan data diperiksa menggunakan teknik triangulasi, meliputi perpanjangan waktu pengumpulan data, triangulasi sumber informasi, dan triangulasi metode pengumpulan data. Informan dalam penelitian ini adalah petugas vaksinator di Biddokkes, unsur pimpinan Biddokkes, serta masyarakat yang terlibat dalam proses vaksinasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Hubberman yang melibatkan reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modifikasi dari alur lima meja yang diterapkan oleh Biddokkes Polda Sumut yang terdiri dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, skrining, penyuntikan, dan observasi memiliki dampak yang signifikan. Modifikasi ini terbukti mampu mengurangi dari risiko, memastikan keamanan pasien, meningkatkan efisiensi dari proses vaksinasi, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi tersebut. Keberhasilan alur vaksinasi ini juga tidak terlepas dari dukungan tokoh masyarakat dan pihak Polsek yang aktif mengedukasi serta meyakinkan masyarakat mengenai kemudahan dan manfaat vaksinasi Covid-19. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam mengatasi keraguan dan ketakutan masyarakat terhadap vaksinasi, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat. Dengan keberhasilan yang dicapai, sistem pelayanan lima meja ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi instansi kesehatan lainnya. Implementasi alur yang terstruktur dan didukung oleh kolaborasi berbagai pihak dapat memastikan bahwa program vaksinasi berjalan efektif dan efisien, serta memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kebijakan dan praktik vaksinasi di berbagai instansi kesehatan di Indonesia.