Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) TERHADAP KEMAMPUAN IBU DALAM PERAWATAN ISPA PADA BALITA DIDUSUN LEMAHDADI KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Titih Huriah; Ratna Lestari
Saintika Medika Vol. 5 No. 1 (2009): Januari 2009
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v5i1.1027

Abstract

image hosting
FUNGSI TRADISI SRAKALAN TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PADA TAHUN 1980 DAN TAHUN 2013 DI DESA PIYONO KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO (KAJIAN PERUBAHAN BUDAYA) Ratna Lestari
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 4, No 1 (2014): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.572 KB)

Abstract

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, (1) Prosesi tradisi srakalan yang dilaksanakan di desa Piyono, (2) Makna simbolis ubarampe yang digunakan dalam tradisi srakalan di desa Piyono, dan (3) perubahan fungsi tradisi srakalan terhadap kehidupan social masyarakat pada tahun 1980 dan tahun 2013 di desa Piyono Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di desa Piyono, waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2013 sampai Maret 2014. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dengan wawancara semi terstruktur dan teknik catat terhadap para informan yang telah mengetahui tradisi srakalan. Pengumpulan data dilakukan melalui metode pustaka, observasi, dan wawancara mendalam dengan narasumber yang aktif pelaksanaan tradisi srakalan. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan handphone untuk merekam dan kamera untuk mengambil gambar serta merekam. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (a) Prosesi tradisi srakalan yaitu persiapan dan pelaksanaan tradisi srakalan, (b) ubarampe dan makna simbolis dalam tradisi srakalan:payung. Maknanya untuk pelindung, ketika bayi menjadi seorang pemimpin diharapkan bias mengayomi. Godhongtowo, maknanya untuk penyejuk. Beras kuning yang dicampur dengan uang receh, maknanya untuk kemakmuran dan saling menolong dengan harta yang dimiliki, jenang abang putih, melambangkan ayah dan ibu, sebagai anak harus patuh pada orang tua, bunga tujuh rupa, melambangkan dengan keanekaragaman dan kemajemukan masyarakat, manusia di tuntut untuk lebih sabar dalam berusaha dan beribadah kepada Allah Swt, dan(c) Perubahan fungsi tradisi srakalan pada tahun 1980 dan tahun 2013 secara umum membawa perubahan terhadap kehidupan masyarakat, yakni membantu dalam pembentukan karakter masyarakat yang berada di desa Piyono kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, srakalan juga menunjukkan membawa fungsi perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat untuk menjadi masyarakat yang lebih baik dalam beragama dan meciptakan kebaikan bagi diri sendiri dan juga masyarakat, yang salah satunya kebaikan tersebut diwujudkan dengan memanjatkan kalimat toyibah melalui budaya srakalan.   Kata Kunci: Prosesi srakalan, makna ubarampe, perubahan fungsi.  
Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis dan Self Confidence Ratna Lestari; Sri Hastuti Noer; Pentatito Gunowibowo
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 7, No 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the influence of guided inquiry learning model towards mathematical reflective thinking skills and self confidence. The research population were all students of VII grade Bandarlampung State Middle School 8 semester 2018/2019 academic year as many as 280 students and distributed into nine classes. The research sample were all students of class VII A and VII B who were selected through cluster random sampling technique. The design used were the randomized pretest-posttest control group design and the randomized posttest only control group design. The research data analysis showed that the increase in students’ mathematical reflective thinking skills in guided inquiry learning was higher than conventional learning, but there was no difference in the average students' self confidence in guided inquiry learning and conventional learning. Based on the results of the research and discussion, it was concluded that the guided inquiry learning model influenced students' mathematical reflective thinking skills, but did not influence students' self confidence. keyword: guided inquiry, reflective thinking skills, self confidencePenelitian ini bertu­juan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemam­puan berpikir reflektif matematis dan self confidence. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandarlampung semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 280 siswa dan terdistribusi ke dalam sembilan kelas. Sampel penelitian adalah seluruh siswa kelas VII A dan VII B yang dipilih melalui teknik cluster random sampling. Desain yang digunakan adalah the randomized pretest-posttest control group design dan the randomized posttest only control group design. Analisis data penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional, namun tidak ada perbedaan rata-rata self confidence siswa pada pembelajaran inkuiri terbim­bing dan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian dan pembaha­san, disimpulkan bahwa  model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh ter­hadap kemampuan berpikir reflektif matematis siswa, namun tidak berpengaruh terhadap self confidence siswa. Kata kunci: berpikir reflektif matematis, inkuiri terbimbing, self confidence
ANALISIS RISIKO PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA MENGGUNAKAN MODEL UPAYA KESEHATAN KERJA DI INDUSTRI BATIK RUMAHAN Ratna Lestari; Agus Warseno
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 3, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.036 KB) | DOI: 10.52822/jwk.v3i2.78

Abstract

Batik merupakan warisan dunia yang saat ini mengalami perkembangan pesat baik pada industri kecil, menengah bahkan skala besar. Di sisi lain industri batik rumahan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi pekerjanya yang disebabkan proses produksi dan lingkungan fisik rumah. Penting untuk dilakukan analisis lebih lanjut mengenai beberapa faktor risiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja yang dapat terjadi pada pengrajin batik. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh industri batik yang pekerjanya bekerja di lokasi industri batik Bantul. Hasil diperoleh sebanyak 76% pengrajin batik berjenis kelamin perempuan, 98% responden berusia ≥ 45  tahun, sebanyak 81% responden memiliki masa kerja ≥ 10 tahun dan bidang pekerjaan yang terbanyak adalah membatik cap. Kondisi lingkungan dan aktifitas dalam industri batik yang memiliki risiko menimbulkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja antara lain lingkungan kerja yang berdebu, membatik dengan canting maupun cap menggunakan lilin panas dengan posisi duduk dan berdiri, mewarnai dengan bahan kimia, dan merebus kain batik untuk pelorodan lilin. Maka dapat disimpulkan risiko penyakit akibat kerja pada pengrajin batik antara lain gangguan pernafasan, gangguan muskuloskeletal, kelelahan pada otot mata dan iritasi kulit, sedangan risiko kecelakaan kerjanya adalah luka bakar. Disarankan kepada pekerja agar lebih mewaspadai risiko PAK dan KK sebagai dampak konsekuensi pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga kesehatan dan keselamatan perorangan dapat tercapai.  Kata kunci : penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, pekerja batik, pengkajian model UKK
Hubungan Peran Orangtua dengan Perilaku Mencuci Tangan Pada Anak Usia Sekolah Selama Pandemi Covid-19 Ratna Lestari; Widiya Lufita
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i2.325

Abstract

Perilaku cuci tangan di masa pandemi COVID-19 menjadi kewajiban setiap individu termasuk anak usia sekolah. Berdasarkan fenomena yang ada anak sekolah memiliki kebiasaan tidak selalu memperhatikan perilaku cuci tangan perilaku tersebut dapat menyebabkan penyakit. Orang tua adalah role model bagi anak-anaknya dalam menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dipengaruhi oleh peran orang tua memiliki peran aktif dalam mengasuh anak, diantaranya pemenuhan kebutuhan anak, memberikan kasih sayang dan perhatian, menjaga kesehatan dan melindungi anak di masa pandemi dengan menerapkan 6M. Perilaku mencuci tangan menggunakan sabun merupakan salah satu pencegahan penyebaran COVID-19. Mengetahui hubungan peran orang tua dengan perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah selama pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Gamping I. Merupakan penelitian kuantitatif korelasi, dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 82 orang. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner peran orang tua dan kuesioner perilaku mencuci tangan. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariabel dan analisis bivariabel Rank Spearman. Peran orang tua dan perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah dalam kategori positif sebesar 81,7% dan 59,8%. Terdapat hubungan antara Peran orang tua dan perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah nilai p sebesar 0,000 dan koefisien kolerasi 0,512. Ada hubungan antara peran orang tua dengan perilaku mencuci tangan pada anak usia sekolah selama pandemi COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Gamping I.
LATIHAN OTAGO UNTUK MENGATASI GANGGUAN KESEIMBANGAN DAN RESIKO JATUH Yusriana, Yusriana; Kontesa, Meria; Nurleny; Afrizal; Ratna Lestari
JURNAL ABDI MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ABDI MERCUSUAR
Publisher : LPPM Universitas MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jam.v5i1.637

Abstract

Latar Belakang: Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas dan memasuki tahap akhir dari fase kehidupannya. Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia akan mengalami perubahan komposisi tubuh otot, tulang dan sendi. Terjadinya kemunduran dan perubahan morfologis otot menyebabkan perubahan fungsi otot, yaitu penurunan kekuatan, kontraksi otot, elastisitasotot, dan fleksibilitas otot. Sehingga akan mengakibatkan penurunan kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan postural atau keseimbangan tubuh lansia. Saat ini banyak lansia yang kurang memperhatikan kemampuan fisiknya yang telah mengalami penurunan keseimbangan, penurunan otot tungkai bawah, penurunan penglihatan dan pendengaran, sehingga sangat beresiko jatuh. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di RW VIII Kelurahan Korong Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang pada tanggal 21 Oktober 2024, didapatkan 7 dari 10 orang lansia mengalami resiko jatuh dan gangguan keseimbangan.  Salah satu terapi yang telah terbukti dapat memperbaiki keseimbangan tubuh dan resiko jatuh lansia adalah salah satunya yaitu dengan latihan OTAGO. Latihan OTAGO adalah program latihan fisik yang dirancang untuk mengurangi jatuh pada lansia. Program ini terdiri dari serangkaian latihan kekuatan dan keseimbangan yang disesuaikan untuk setiap individu. Latihan OTAGO berfokus pada peningkatan kekuatan otot tungkai bawah dan peningkatan keseimbangan, yang akan membantu lansia tetap aktif dan mandiri, serta mengurangi resiko jatuh yang dapat menyebabkan cidera serius. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat si latihan OTAGO adalah melatih kekuatan otot lansia untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi resiko jatuh. Metode: Metode dilakukan dengan memberikan edukasi tentang latihan OTAGO pada lansia untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi resiko jatuh pada lansia. Kegiatan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Padang pada tanggal 4 sampai 8 Novemberr 2024. Jumlah lansia yang diberikan edukasi adalah 10 orang. Hasil: Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan lansia tentang masalah keseimbangan tubuh dan edukasi latihan OTAGO pada lansia untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurang resiko jatuh pada lansia yaitu pengetahuan kurang baik sebelum diberikan edukasi 40% dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan baik yaitu 80%. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, lansia diharapkan dapat menerapkan latihan jalan tandem pada lansia untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan mengurangi resiko jatuh pada lansia untuk mengontrol keseimbangan tubuh dan mengurangi resiko jatuh disamping menggunakan terapi farmakologis.