Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Education of Love Your Body for Prevention of Sexual Behavior in Children Age at SDN 20 Kurao Pagang Kontesa, Meria; Nurleny, Nurleny
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, September 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i3.121

Abstract

The problem of sex is still considered taboo among the people and is discussed in front of children let alone to teach it to children. Society thinks that sex education is not appropriate to be given to young children. Though sex education provided from an early age is very influential in a child's life when he enters adolescence. This problem of sex is not given enough attention by parents so they submit all children's education to schools including sex education. To face its future, knowledge and information about sex is very important to be known by the next generation. However, children and adolescents are vulnerable to misinformation about sex knowledge. If you do not get a proper sex education, they will believe in myths about sex that is not true. In addition, by providing sex education can prevent school-age children from occurring sexual behavior. Community service is carried out with education education methods for school-age children by using audio visuals such as watching movies and playing roles. The results obtained from increased knowledge of sexual behavior prevention in school-age children and participants are not shy to ask. So it can be concluded education education for the prevention of sexual behavior has a positive impact on school-age children.
Education of Love Your Body for Prevention of Sexual Behavior in Children Age at SDN 20 Kurao Pagang Meria Kontesa; Nurleny Nurleny
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 2 No 3 (2020): Jurnal Peduli Masyarakat, September 2020
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v2i3.121

Abstract

The problem of sex is still considered taboo among the people and is discussed in front of children let alone to teach it to children. Society thinks that sex education is not appropriate to be given to young children. Though sex education provided from an early age is very influential in a child's life when he enters adolescence. This problem of sex is not given enough attention by parents so they submit all children's education to schools including sex education. To face its future, knowledge and information about sex is very important to be known by the next generation. However, children and adolescents are vulnerable to misinformation about sex knowledge. If you do not get a proper sex education, they will believe in myths about sex that is not true. In addition, by providing sex education can prevent school-age children from occurring sexual behavior. Community service is carried out with education education methods for school-age children by using audio visuals such as watching movies and playing roles. The results obtained from increased knowledge of sexual behavior prevention in school-age children and participants are not shy to ask. So it can be concluded education education for the prevention of sexual behavior has a positive impact on school-age children.
EDUKASI DUKUNGAN KESEHATAN PSIKOSOSIAL PADA SISWA AKIBAT PEMBELAJARAN DARING DI SAAT PANDEMI COVID-19 Ulfa Suryani; Yola Yolanda; Velga Yazia; Nurleny Nurleny
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1241

Abstract

Belakangan ini diketahui bahwa munculnya suatu penyakit dengan indikasi umum pada penderitanyayaitu kesulitan bernafas, penyakit ini dikenal sebagai COVID-19 yang ditemukan pertamakali padaNovember 2019. Penyakit ini punya karakter sangat cepat penyebarannya, dengan berinteraksi jarakdekat serta bersentuhan dengan penderita, maka sudah bisa mengantarkan seorang terjangkit penyakitini. Sehingga para ahli kesehatan menyarankan untuk melakukan social distancing, physicaldistancing dan stay at home. Terus merebaknya penyakit ini ke berbagai tempat di berbagai Negara,mengantarkan kita harus bisa beradaptasi dengan situasi ini. Hal ini meyebabkan banyak pemerintahdi berbagai negara melakukan tidakan seperti melakukan karantina, isolasi sosial, penutupanperkantoran, penutupan lembaga pendidikan. Terkait dengan kebijakan untuk melakukan aktivitas dirumah. Kemendikbud telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagaiupaya pencegahan penyebaran covid-19. Sistem pembelajaran yang sebelumnya tatap mukamemberikan beberapa dampak terhadap siswa yang menjalani pembelajaran sistem daring pada saatpandemi covid19 ini. Karena daring menyebabkan siswa beradaptasi dengan cara pembelajaran barusehingga dapat mengganggu pada psikologis serta berdampak pada sosial siswa akibat belajar darirumah. Situasi dan dampak dari daring yang dirasakan siswa membutuhkan perhatian dan penangananyang segera sehingga tidak menjadi gangguan jiwa maupun psikososial yang lebih serius. Tujuan darikegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa dalam mengantisipasi dan menjaga kesehatanpsikososial akibat pembelajaran daring di saat pandemi-covid-19.Kata kunci : Covid-19; Daring; Psikososial; Siswa
PENYULUHAN PENERAPAN CRYOTHERAPY SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MUKOSITIS PADA ANAK KANKER Hidayatul Hasni; Mira Andika; Nurleny Nurleny; Velga Yazia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.831

Abstract

Kanker merupakan penyebab kematian yang paling umum pada anak usia 0 sampai 14 tahun.). Kemoterapi adalah salah satu pengobatan kanker yang memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dan meningkatkan kelangsungan hidup panderita kanker. Pengobatan kemoterapi yang berkelanjutan pada anak dengan kanker akan menimbulkan efek samping. Efek samping tersebut salah satunya mukositis. Mukositis merupakan salah satu efek samping dari pemberian kemoterapi. Pengobatan mukositis bisa membutuhkan biaya yang mahal untuk perawatannya. Banyak metode perawatan yang memanfaatkan produk alami yang masih digunakan dalam perawatan medis standar. Metode kesehatan komplementer dan integratif yang digunakan untuk pengobatan mucositis oral pada anak-anak salah satunya cryotherapy. Cryotherapy merupakan pendinginan mulut dengan menggunakan es chips atau air dingin yang diberikan selama proses kemoterapi Cryotherapy akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan penurunan aliran darah ke mukosa mulut sehingga menghasilkan konsentrasi agen kemoterapi yang lebih rendah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di rumah singgah dhuafa singgalang terdapat anak penderita kanker yang tinggal dan seluruhnya menjalani kemoterapi, dan belum ada terapi komplementer yang diberikan oleh orang tua untuk mukositis yang sering terjadi setelah anak kemoterapi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah orang tua anak kanker yang menjalani kemoterapi.
PENYULUHAN PEMBERIAN FOOT MESSAGE TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANGAN BEDAH WANITA RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG Mira Andika; Nurleny Nurleny; Ria Desnita; Fitria Alisa; Lola Despitasari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.829

Abstract

Nyeri dialami oleh sebagian besar (86%) yang menjalani perawatan di rumah sakit, dari angka tersebut 40% mengalami nyeri berat. Pasien pasca pembedahan 99% mengalami nyeri (Kozlowski, et al., 2014). Pasien pasca bedah setelah mendapat analgetik intravena tetap merasakan nyeri dan skala nyeri semakin meningkat 6 jam setelah pembedahan. Salah satu penatalaksanaan nyeri adalah foot message, foot message merupakan gabungan dari empat teknik masase yaitu effleurage (mengusap), petrissage (memijit), Friction (menggosok) dan tapotement (menepuk). Foot message merupakan mekanisme modulasi nyeri yang dipublikasikan untuk menghambat rasa sakit dan untuk memblokir transmisi impuls nyeri sehingga menghasilkan analgetik dan nyeri yang dirasakan setelah operasi diharapkan berkurang (Chanif, 2014). Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dan mengurangi intensita nyeri post operasi di Ruang Bedah Wanita RSUP Dr.M.Djamil Padang. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan melakukan foot message dalam mengatasi nyeri post operasi.
MELATIH KOGNITIF MELALUI TERAPI PUZZLE TERHADAP TINGKAT DEMENSIALANSIA DIPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMANTAHUN 2021 Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni; Velga Yazia; Meria Kontesa; Ulfa Suryani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1239

Abstract

Demensia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat dan dayapikir dan penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupansehari-hari, Indonesia diperkirakan terdapat 1,33 juta orang dengan demensia pada tahun 2016,meningkat pada tahun 2030 menjadi 1,894 juta orang dengan demensia, dan tahun 2050menjadi 3,979 juta orang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Terapi PuzzleTerhadap Tingkat Demensia Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan AluihSicincin.Dampak dari kejadian demensia ini jika tidak ditangani yaitu terjadi perubahanprilaku pada lansia seperti daya ingat menurun, melupakan dirinya sendiri, ada kecendrunganpenurunan merawat diri, memusuhi orang-orang disekitarnya, timbulnya kecemasan karenadirinya sudah tidak menarik lagi, dan sering berkeluyuran pada malam hari sehingga mudahhilang. Dampak demensia juga menyebabkan hilangnya kemampuan lansia untuk mengatasikehidupan sehari-hari.Demensia juga berdampak pada pengiriman dan penerimaan pesan.Dampak pada penerimaan pesan, antara lain : lansia mudah lupa terhadap pesan yang barusaja diterimanya kurang mampu membuat koordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteksyang menyertai salah menangkap pesan sulit membuat kesimpulan. Dampak pada pengirimanpesan, antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat kompleks, bingungpada saat mengirim pesan, sering terjadi gangguan bicara, pesan yang disampaikan salahKata Kunci :Demensia, Terapi Puzzle, Lansia
PENYULUHAN “JASEZI” (JAJANAN SEHAT DAN BERGIZI) AGAR TUBUH KUAT LAWAN CORONA PADA ANAK USIA SEKOLAH Nurleny Nurleny; Mira Andika; Meria Kontesa; Velga Yazia; Hidayatul Hasni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.836

Abstract

Anak usia sekolah mengalami pertumbuhan dan perkembangan cenderung lebih stabil. Sehingga dibutuhkan asupan nutrisi yang adekuat untuk menghindari masalah- masalah yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak menjadi optimal (Suyatno, 2009).  Kebutuhan nutrisi ini anak usia sekolah dapat dipenuhi dengan memperoleh makanan yang berasal dari rumah dan juga dari makanan jajanan yang dibeli oleh anak usia sekolah karena sudah mendapatkan uang jajan sendiri. Saat ini jajanan semakin beraneka ragam dari mulai jajanan  tradisional sampai jajanan modern sehingga mampu menarik anak usia sekolah untuk mengkonsumsi jajanan sekolah.  Semakin meningkatnya zaman semakin banyak aneka ragam  jajanan yang berdampak negatif terhadap kesehatan anak usia sekolah. Efek Samping dari Kebiasaan Jajanan Anak Usia Sekolah yang tidak sehat yang dikonsumsi secara terus menerus dapat mengakibatkan penyakit yang datang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  Tim Pengabdi melakukan pengabdian masyarakat kepada anak usia sekolah agar dapat memilih jajanan yang sehat dan bergizi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah anak usia sekolah
PEMBERIAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK TERHADAP ORANG TUA Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Mira Andika; Cindi Arista
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1076

Abstract

Tingginya kejadian stunting (balita pendek) di Indonesia (37,2%) merupakan permasalaha gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi. Hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi kependekan pada anak umur 2-5 tahun di Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri dari 15,1 % sangat pendek dan 20 % pendek. Secara umum gizi buruk disebabkan karena asupan makanan yang tidak mencukupi dan penyakit infeksi. Terdapat dua kelompok utama zat gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh dan diperlukan dalam pertumbuhan, termasuk di dalamnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk di dalamnya adalah vitamin dan mineral. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai stunting. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
PENYULUHAN PEMBERIAN KECAP MANIS DAN AIR JERUK UPAYA MEREDAKAN BATUK DAN MELEGAKAN TENGGOROKAN PADA ANAK DI PUSKESMAS NANGGALO PADANG Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Martina Wisdayanti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.839

Abstract

Penyakit batuk, pilek, dan demam ,merupakan bentuk dari ISPA yang paling sering menyerang pada balita. ISPA adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal (mikro plasma) atau substansi asing yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan. Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada setiap tanhunnya, sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. Masalah yang biasanya terjadi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Bersihan jalan napas merupakan hal yang penting karena jalan napas merupakan jalan utama untuk melakukan proses sirkulasi udara dalam tubuh sehingga dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Apabila bersihan jalan napas tidak dipertahankan maka pasien akan mengalami sumbatan pada jalan napas sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Jeruk nipis banyak dipakai sebagai salah satu bahan obat herbal karena buah ini mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang bisa melemaskan otot-otot pada saluran pernafasan. Larutan jeruk nipis dan kecap ini dapat meredakan gejala penyerta dan bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan batuk, karena rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan di Puskesmas Nanggalo Padang. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan mendemonstrasikan pemberian kecap manis dan jeruk nipis
Menambah Pengetahuan Penderita Hipertensi dalam Mengontrol Tekanan Darahnya dengan Menggunakan Jus Semangka di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Padang Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni; Ulfa Suryani; Meria Kontesa; Velga Yazia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.1012

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg yang menetap. Data statistik terdapat 24,7% penduduk asia tenggara dan 23,3% penduduk indonesia berusia 18 tahun keatas mengalami hipertensi tahun 2018. Hipertensi dapat diminimalkan dengan menggunakan terapi farmakologi dan nonfarmakologi yang salah satunya adalah jus semangka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jus semangka terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Padang Tahun 2022 Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan agar ada penurunan tekanan darah sebelum dan setelah diberikan jus semangka. Sehingga dapat menurunkan dan menekan angka kejadian hipertensi di Puskesmas Air Dingin Padang sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh jus semangka terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Padang. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa jus semangka dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi, maka diharapkan penderita hipertensi untuk dapat memanfaatkan jus semangka sebagai terapi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah.