Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Reinforcement Techniques in Overcoming Post-Power Syndrome Anxiety Disorders in The Elderly M. Athoiful Fanan; Moh. Ilham; Amriana; Ulfa Aulia Handayani
Proceedings of International Conference on Da'wa and Communication Vol. 3 No. 1 (2021): Initiating a New Paradigm on Da’wa and Communication for the Post-Pandemic Era
Publisher : Da’wa and Communication Faculty of the Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/icondac.v3i1.522

Abstract

Everyone lives with a variety of presumptions that are not always to their liking, this allows a person to experience tremendous pressure and will foster a prolonged new problem. Post-power syndrome is a phenomenon that occurs in an elderly person who is not ready for old age, motivated by job loss and decreased function of certain organs. Researchers used qualitative research methods through case studies and observations of primary subjects. In this study apply reinforcement work or reinforcement in helping sufferers towards healing, in the form of positive reinforcement on daily good behavior. The results of this study showed that this reinforcement technique has an effect on the healing of post-power syndrome, while involving the participation of the family and the surrounding environment to bring out the meaning in the subject.
TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENANGANI SELF ESTEEM RENDAH PADA SEORANG REMAJA BROKEN HOME DI DESA KETAPANGTELU Mu’arofah; Amriana
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 7 No. 2 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v7i2.6944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik assertive training dalam upaya mengatasi self esteem rendah pada seorang remaja broken home. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi metode observasi dan wawancara. Adapun tahapan-tahapan dalam assertive training, meliputi : 1) identifikasi masalah, 2) membedakan perilaku asertif dan tidak asertif, 3) bermain peran sesuai dengan perilaku yang ditentukan, 4) memberikan umpan balik, 5) latihan dan praktik dari perilaku yang telah dipelajari, 6) evaluasi oleh konselor terhadap layanan yang diberikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa assertive training efektif dalam meningkatkan self esteem rendah pada remaja broken home. Setelah mengikuti layanan konseling, remaja tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan untuk lebih terbuka dalam menghadapi masalah, membangun rasa percaya diri, serta memperbaiki hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya.Kata Kunci: Assertive Training; Self Esteem; Broken Home
IMPLEMENTASI MODEL HOMESCHOOLING DALAM UPAYA MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK: (STUDI FENOMENOLOGI DI HOMESCHOOLING GROUP MUTIARA UMAT SURABAYA) Siti Indarwati; Amriana
EDUSIANA Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 7 No. 1 (2020): EDUSIANA : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Publisher : EDUSIANA: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47077/edusiana.v7i1.16

Abstract

Dalam penelitian ini terumuskan dua poin,yaitu bagaimanakah implementasi model homeschooling dalam membentuk kemandirian anak di homeschooling dan apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi model homeschooling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model homeschooling dalam membentuk kemandirian anak; faktor penghambat dan pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa homeschooling group mutiara umat Surabaya telah mengimplementasikan model Montessori dan living book yang dipadukan dengan dengan penanaman ajaran Islam, mengimplementasikan kurikulum nasional yang berfokus pada 6 pelajaran utama yang diujikan untuk ujian nasional serta memadukan dengan kurikulum khas mutiara umat yakni kurikulum syaqofah yang berfokus pada pelajaran agama, serta merupakan jenis homeschooling komunitas, adapun faktor penunjang yakni Kerjasama antara orang tua siswa, Pembekalan ajaran-ajaran atau nilai-nilai islami pada diri anak, Membekali anak untuk mandiri dan saling kerjasama, Fleksibilitas tempat belajar. Dari penelitian didapat bahwa Hasil kemandirian dari impelementasi model homeschooling setiap anak berbeda ada korelasi positif antara penerapan model homeschooling dengan kemandirian anak.
Peran Pesantren Sebagai Pusat Konseling Pernikahan Islami Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah Di Jombang Rahmawati, Eka; Amriana
MUHAFADZAH: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam Vol 6 No 1 (2025): November, Muhafadzah: Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Islam
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53888/muhafadzah.v6i1.897

Abstract

Marriage in Islam aims to form a harmonious, loving, and compassionate family. However, the increasing divorce rate in Indonesia, including in Jombang, demonstrates the need for efforts to strengthen family resilience through a spiritual approach. Islamic boarding schools, as traditional Islamic educational institutions, play a crucial role in providing marriage guidance and counseling based on Islamic values. This study aims to analyze the role of Islamic boarding schools in Jombang as centers for Islamic marriage counseling in realizing a harmonious family. The research method used is descriptive qualitative with a library research approach, through analysis of various scientific literature and secondary data sources related to Islamic counseling guidance and the social role of Islamic boarding schools. The results show that Islamic boarding schools have three main functions in marriage counseling: preventive (premarital guidance), curative (resolving domestic conflicts), and educational (continuous family guidance). These three functions strengthen the role of Islamic boarding schools as institutions for moral and spiritual development in the community. In conclusion, Islamic boarding schools play a strategic role in helping married couples build harmonious families based on Islamic values, as well as being effective counseling centers in realizing a harmonious family in Jombang.