Yustiqvar, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Inkuiri Pada Pembelajaran IPA (IBSL) Bagi Guru SMP Ramdani, Agus; Jamaluddin; Artayasa, I Putu; Yustiqvar, Muhammad
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9877

Abstract

Media pembelajaran berbasis teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dunia pendidikan. Proses pembelajaran di kelas menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi menjadi lebih mudah dalam mencari informasi, menampilkan konsep yang abstrak dan simbolik, pengelolaan dan transfer ilmu. Dengan media pembelajaran berbasis teknologi (modul elektronik) dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan kemampuan guru secara profesional. Kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi perlu ditingkatkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan modul elektronik (E-modul) berbasis inkuiri pada pembelajaran IPA (IBSL). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu 1) Koordinasi dengan semua pihak terkait; 2) Pelatihan tentang pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi; 3) Pendampingan dalam pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi oleh guru; 4) Focus Group Discussion (FGD) pada beberapa masalah yang terjadi, solusi dan rencana tindak lanjutnya. Peserta diberikan pelatihan dan pendampingan secara intensif mulai dari pembuatan draft modul elektronik hingga menjadi e-modul yang siap digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan E-modul dianggap mampu untuk menjawab keresahan dari guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah. E-Modul dapat mentransferkan peran dan fungsi konten dalam belajar mengajar menjadi luwes dan fleksibel. Manfaat secara nyata bahwa, siswa lebih mudah mengakses panduan belajar dan termotivasi untuk belajar lebih baik. Penggunaan E-modul dalam pembelajaran akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi ajar ke siswa, siswa dapat membaca kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan bantuan aplikasi atau web yang dapat diakses menggunakan handpone.
Pelatihan Penggunaan Media Augemented Reality (AR) Berbasis Kearifan Lokal bagi Guru sebagai penguat Profil Pelajar Pancasila untuk Menunjang Kualitas Pendidikan Berkelanjutan (ESDGs) Ramdani, Agus; Hakim, Aliefman; Sukarso, AA; Arizona, Kurniawan; Yustiqvar, Muhammad
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i1.8918

Abstract

Media pembelajaran berbasis teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dunia pendidikan. Proses pembelajaran di kelas menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi menjadi lebih mudah dalam mencari informasi, menampilkan konsep yang abstrak dan simbolik, pengelolaan dan transfer ilmu. Dengan media pembelajaran berbasis teknologi (augmented reality [AR]) dapat meningkatkan minta belajar siswa dan menambah sumber belajar siswa khususnya sebagai penguat profil pelajar pancasila. Kemampuan guru dalam mengembangkan dan menggunakan inovasi media pembelajaran berbasis teknologi perlu ditingkatkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan pelatihan penggunaan media AR berbasis teknologi. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menggunakan media AR terintegrasi kearifan lokal sebagai penguat profil pelajar pancasila. Peserta diberikan pelatihan dan pendampingan secara intensif mulai dari pengenalan petunjuk penggunaan sampai dengan bagaimana cara penggunaannya. Penggunaan media AR dianggap mampu untuk menjawab keresahan dari guru dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka belajar di sekolah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu 1) Koordinasi dengan semua pihak terkait; 2) Pelatihan tentang penggunaan media AR terintegrasi kearifan lokal; 3) Focus Group Discussion (FGD) pada beberapa masalah yang terjadi, solusi dan rencana tindak lanjutnya. Kegiatan pelatihan penggunaan media Augmented Reality (AR) berbasis kearifan lokal bagi guru telah berhasil dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat Profil Pelajar Pancasila dan mendukung Pendidikan Berkelanjutan (ESDGs). Peserta pelatihan, yang terdiri dari guru-guru dari berbagai jenjang pendidikan, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari konsep AR dan mengintegrasikannya dengan muatan lokal. Selama pelatihan, guru-guru berhasil mengembangkan prototipe media AR sederhana, seperti AR buku cerita rakyat, AR peta budaya, dan AR lingkungan hidup, yang memadukan teknologi dengan nilai-nilai kearifan lokal.
The Impact of Biopreneurship Project-Based Science Learning on Students' Entrepreneurial Creativity Artayasa, I Putu; Rosyidi, M. Akhyar; M. M. Awang Kechik; Yustiqvar, Muhammad
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia Vol. 13 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/fj8bwr22

Abstract

Developing students' entrepreneurial creativity is essential to taking advantage of opportunities in new economic areas. The integration of biopreneurship in project-based learning offers an exciting solution. The impact of that learning model is measured by comparing pre- and post-intervention capabilities between groups that received and did not receive treatment. This study aims to determine the impact of biopreneurship project-based science learning on students' entrepreneurial creativity in the Mandalika Special Economic Zone. This research is quasi-experimental type, with a nonequivalent pretest-posttest control group design. The population of this study was junior high school students in the Mandalika Special Economic Zone. One hundred ninth-grade students from two schools were selected as research samples using a purposive technique. Students from each school were grouped into experimental and control classes. The experimental class applied biopreneurship project-based learning, while the control class implemented conventional science learning using lecture and discussion methods. Data was collected using entrepreneurial creativity tests, interviews, and questionnaires. Data analysis consisted of prerequisite tests (normality and homogeneity tests) and research hypothesis tests (t-test and Mann-Whitney test). Experimental class students had a significantly higher average entrepreneurial creativity than the control class students. This study concludes that biopreneurship project-based science learning significantly impacts students' entrepreneurial creativity.