Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENCAMPURAN TERPENTIN dengan CPO (CRUDE PALM OIL) terhadap PEMBAKARAN DOUBLE DROPLET Khalim, M. Nur; Marlina, Ena; Robbi, Nur
RING ME Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTCrude Palm Oil (CPO) is a vegetable oil that has the potential to be developed into biodiesel, but if applied directly CPO can damage the engine due to its high viscosity. Turpentine is one of the bio additives that can be used to lower the viscosity of vegetable oils. In this study, CPO was mixed with turpentine to reflect its viscosity. The method used in this study is  true experimental research using double droplet combustion. In this study, there were three samples used, namely 100% CPO (pure CPO), 90% CPO (90% CPO + 10% turpentine), and 85% CPO (85% CPO + 15% turpentine). From this study, the highest temperature at 85% CPO was obtained at 674.1 oC.  The fastest burning rate at CPO is 90% with a burning rate of 0 – 0.966 s on chanel 1 and 0 – 0.966 s on chanel 2.  Meanwhile, the highest height in CPO is 85% with 21.41 mm and the highest fire width in CPO is 85% at 6.1 mm. from the research data, it can be concluded that the addition of terpenti is proven to reduce and improve the combustion quality of CPO droplets. Keywords : Biodiesel, CPO, Bio additive, Turpentine ABSTRAKCrude Palm Oil (CPO) merupakan minyak nabati yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi biodiesel, tapi jika diterapkan secara langsung  CPO  dapat merusak mesin karena viskositasnya yang tinggi. Terpentin merupakan salah satu bio aditif yang dapat digunakan menurunkan viskositas dari minyak nabati. Dalam penelitian ini CPO dicampur dengan terpentin untuk menerunkan viskositasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental nyata (true experimental research) dengan menggunakan pembakaran double droplet. Dalam penilitian ini terdapat tiga sampel yang digunakan yaitu CPO 100% (CPO murni), CPO 90% (90% CPO + 10% terpentin), dan CPO 85% (85% CPO + 15% terpentin). Dari penelitian ini diperoleh temperatur tertinggi pada CPO 85% sebesar 674,1 oC. Burning rate tercepat pada CPO 90% dengan laju pembakaran selama 0 – 0,966 s pada chanel 1 dan 0 – 0,966 s pada chanel 2. Sedangkan tinggi tertinggi pada CPO 85% dengan 21,41 mm dan lebar api tertinggi pada CPO 85% denag 6,1 mm. dari data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan terpenti terbukti dapat menurunkan dan memperbaiki kualitas pembakaran droplet CPO. Kata Kunci: Biodiesel, CPO, Bio aditif, Terpentin 
Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 dengan Penyemprotan Disinfektan dan Pembagian Masker Lesmanah, Unung; Purwanto, Harada; Tri, Agus; Irawan, Irawan; Yanuar, Muhammad Aditya; Zain, Moch. Habib; Prastio, Ilham Dwi; Khalim, M. Nur; Rosyid, Fitra Ainur; Rohman, Moh. Hidayatur; Prastiyo, Diki Candra; Rafli, Muhammad; Rizki, Muhammad Al; Dharmawan, Yawan Fauzy
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 2 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v2i4.13358

Abstract

Banyaknya penambahan kasus Covid-19 disebabkan beberapa faktor salah satunya yaitu muncul beragam varian atau mutasi dari Covid-19 termasuk varian Alpha, Beta, Gamma serta yang terbaru varian Delta yang sempat menjadi faktor lonjakan kasus di Indonesia pada Juli lalu. Permasalahan tersebut masih terus berjalan di Indonesia sampai detik ini. Permasalahan yang sering terjadi di era pandemi yaitu kurangnya kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan serta kesehatan diri sendiri, selain itu kurang patuhnya masyarakat dalam menaati protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah. Berdasarkan permasalahan tersebut, KSM-Tematik Kelompok 105 membuat program yang memiliki tujuan sejalan dengan pemerintah yaitu menanggulangi dan memutus rantai penyebaran Virus Covid-19. Program kerja yang dibuat yaitu pembagian masker dan penyemprotan disinfektan. Pembagian masker bertujuan untuk mengingatkan warga di desa tersebut agar selalu ingat dan patuh terhadap protokol kesehatan. Sedangkan, penyemprotan disinfektan dilakukan dengan tujuan untuk memusnahkan penyebaran Virus Covid-19 di desa tersebut. Kegiatan tersebut memberikan efek positif, baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi masyrakat. Salah satu efek positif yang terjadi yaitu kegiatan tersebut memberikan kesadaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan secara sukarela dan konsisten.