Mardjuki, Edihan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Neglected Traumatic Vulvar Hematoma: A Case Report Pratama, Nicholas; Riani, Mutiara; Mardjuki, Edihan; Darmawan, Budi; Ronny, Ronny
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 7 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v7i1.598

Abstract

Introduction: Vulvar hematoma is a rare condition that can arise from many causes. In serious cases, the patient is hemodynamically unstable and requires immediate treatment. Multiple factors from patients and health care providers impact the outcome. Case Illustration: P0A0 60-year-old woman presented to the outpatient clinic with a painful lump in her vulva for 1 month after trauma and observation in primary care. She had previously consumed anticoagulants for venous insufficiency. Her family’s socioeconomic status was relatively poor. She did not have a complete comprehension of her illness. Physical examination revealed left major labia hematoma with a size of 5 x 10 cm, which was confirmed with ultrasonography. Incision and clot evacuation were performed under general anesthesia and showed a good outcome. Discussion: Vulva is an external part of female genitalia composed of smooth muscle and loose connective tissue with rich vascularization. This organ is prone to hematoma, and there is no consensus published yet. In this patient, the treatment was delayed for 1 month because of a failure to disseminate a clear care plan combined with the patient’s low literacy. Conclusion: Vulvar hematoma is a rare case that can be treated with a conservative, surgical, or embolization approach. Neglected cases can become chronic hematomas that lead to difficulties in diagnosis. A clear care plan should be successfully disseminated to the patient despite many communication challenges to ensure fast and appropriate medical treatment.Hematoma Vulva Traumatik Terbengkalai : Laporan KasusAbstrak Pendahuluan: Hematoma vulva adalah kasus jarang yang dapat timbul karena berbagai macam penyebab. Pada kasus yang berat, pasien dapat mengalami hemodinamik yang tak stabil dan memerlukan tatalaksana secepatnya. Berbagai macam faktor dari pasien dan tenaga kesehatan mempengaruhi hasil pengobatan.Ilustrasi Kasus: Wanita P0A0 usia 60 tahun datang ke poliklinik dengan benjolan yang menyebabkan nyeri pada vulva 1 bulan pasca trauma yang telah diobservasi di pelayanan primer. Pasien sebelumnya mengkonsumsi antikoagulan untuk insufisiensi vena. Sosioekonomi keluarga pasien relatif rendah. Pemeriksaan fisik menunjukkan hematoma labia mayor berukuran 5 x 10 cm yang dikonfirmasi dengan ultrasonografi. Pada pasien ini dilakukan insisi dan evakuasi gumpalan darah dibawah anestesi umum yang menunjukkan hasil yang baik. Diskusi: Vulva adalah organ genitalia eksternal wanita yang tersusun atas otot polos dan jaringan ikat longgar yang kaya vaskularisasi. Organ ini rentan mengalami hematoma dan saat ini belum terdapat konsensus. Penanganan pada pasien ini terlambat selama 1 bulan karena rencana penanganan yang tidak tersampaikan kepada pasien yang memiliki literasi kesehatan rendah. Kesimpulan: Hematoma vulva adalah kasus jarang yang dapat ditangani secara konservatif, pembedahan, maupun embolisasi. Kasus terbengkalai dapat menjadi hematoma kronis yang menyulitkan dalam diagnosis. Rencana penatalaksanaan yang jelas harus diberikan kepada pasien dengan segala kesulitan komunikasi demi tatalaksana yang cepat dan tepat.Kata kunci: hematoma vulva, terbengkalai, pemahaman kesehatan, literasi kesehatan rendah
Characteristics of Pregnancy and Birth Outcomes among Expectant Teenage Mothers: A Single Center of Retrospective Study of 10 Years Approach Tanjaya, Hendri; Riani, Mutiara; Darmawan, Budi; Mardjuki, Edihan
Indonesian Journal of Obstetrics & Gynecology Science Volume 8 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Dep/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/obgynia.v8i1.787

Abstract

Objective: This study aims to analyze the characteristics and birth outcomes of Indonesian adolescents who have experienced pregnancy.Methods: This study assessed hospital-based retrospective cross-sectional study of 112 deliveries of teenage pregnancy. Bivariate analysis was conducted to examine the direct impact of each independent variable on the outcome variable. Following bivariate analysis, assumptions for logistic regression were examined using a variable with a p-value of <0.25.Result: Adolescent pregnancy was associated with a notably higher risk of anemia, postpartum hemorrhage, and low Apgar score at birth at 1 minute (p<0.05). Moreover, most adolescent pregnancies show complications. However, the rate of cesarean section deliveries was lower.Conclusion: Adolescent pregnancies are associated with negative effects on neonates and maternal figures. It remains a severe health problem that impacts all countries worldwide. Adolescence is not a good period for pregnancy. Improving the quality of health education and healthcare services is crucial for better outcome of adolescent pregnancy.Karakteristik Kehamilan dan Hasil Persalinan pada Kehamilan Remaja: Sebuah Studi Tunggal, Studi Retrospektif dengan Pendekatan 10 TahunAbstrakTujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik dan prognosis persalinan pada remaja di Indonesia.Metode: Sebuah studi potong lintang retrospektif berbasis rumah sakit terhadap 112 persalinan dari kehamilan remaja dilakukan dalam penelitian ini. Analisis bivariat dilakukan untuk memeriks a dampak langsung dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi logistik dilakukan dengan menggunakan variabel yang memiliki nilai p kurang dari 0,25 setelah analisis bivariat.Hasil: Kehamilan remaja dikaitkan dengan risiko anemia yang lebih tinggi, perdarahan pascapersalinan, dan skor APGAR yang rendah saat lahir pada menit ke-1 (p<0,05). Sebagian besar kehamilan juga mengalami komplikasi. Namun, tingkat persalinan operasi caesar lebih rendah.Kesimpulan: Kehamilan pada remaja berkaitan dengan berbagai komplikasi pada ibu dan neonatus, sehingga menjadi masalah kesehatan yang memengaruhi negara di seluruh dunia. Masa remaja bukanlah periode ideal untuk kehamilan, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan dan layanan kesehatan guna memperbaiki prognosis kehamilanKata Kunci: Kehamilan, Komplikasi, Prognosis kehamilan, Remaja