Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK USIA 5 - 6 TAHUN Ardiyah, Ardiyah; Priendarningtyas, Ajeng
Jurnal Web Informatika Teknologi Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Web Informatika Teknologi (J-WIT)
Publisher : LPPM STMIK WIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan anak usia dini memiliki peranan penting dalam mengembangkan seluruh aspek perkembangan pada anak agar seluruh perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Perkembangan kognitif pada anak meliputi kemampuan dasar berhitung, yaitu kemampuan melihat, membedakan, meramalkan, memisahkan, dan mengenal konsep angka. Media yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak usia dini adalah media balok. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berhitung serta pengenalan simbol angka pada anak - anak Kelompok B di TK Al Hikam Bekasi. Diharapkan melalui media balok tersebut dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B di TK Al Hikam Bekasi. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), model dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis & MC. Taggard. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 15 anak.
PARENTS ASSISTANCE PROGRAM FOR THE DEVELOPMENT OF CHILD CREATIVITY LEARNING FROM HOME USING USED GOODS THROUGH THE GOOGLE MEET APPLICATION Susanti, Maria Assumpta Juniarti Harry; Sholihah, Annisa Us; Wahyuni, Wahyuni; Asra, Nurwiddayu; Priendarningtyas, Ajeng
JHSS (JOURNAL OF HUMANITIES AND SOCIAL STUDIES) Vol 5, No 3 (2021): JHSS (Journal of Humanities and Social Studies)
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/jhss.v5i3.3983

Abstract

This study aims to reveal the actual situation about; (1) The effectiveness of parents in developing children's learning from home, (2) What kind of guidance is given to parents of students to increase the effectiveness of developing children's creativity learning from home. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The number of respondents used as the unit of analysis is as many as 10 respondents, namely parents of students in PAUD and TK Hobi Hobi. The results showed that; (1) At present, parents of students do not understand how the phase of child development is in assisting children to learn from home, then, some parents are overprotective so that the development of children's independence does not develop optimally. (2) The guidance provided is parenting, and fostering children's independence.
Upaya Meningkatkan Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Metode Bermain Peran Di TK Mitra Sholiha, Ina Ibna; Kurniawaty, Lia; Priendarningtyas, Ajeng
Jurnal Pendidikan, Sains Dan Teknologi Vol. 3 No. 3 (2024): Juli - September
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jpst.v3i3.2093

Abstract

Based on the various problems that arise, the focus of this research is to increase the self-confidence of children aged 4-5 years at Mitra Kindergarten. Increasing the self-confidence of children aged 4-5 years will be carried out through role playing methods. This research aims to test efforts to increase the self-confidence of children aged 4-5 years using role-playing methods. To obtain data, researchers conducted observations, interviews and documentation. During the observation, the researcher prepared an instrument grid and observation sheet.The research method used is classroom action research, researchers use the Kemmis and Mc Taggart classroom action research model. The research subjects were Mitra Kindergarten children in group A aged 4-5 years, consisting of 10 children, namely 4 boys and 6 girls. The success criteria for this research is 80% of the number of children in the Very Well Developing (BSB) category.The research results show that in the pre-cycle 60% were not yet developing (BB), 20% were starting to develop (MB), 20% were developing according to expectations (BSH), 0% were developing very well (BSB). In Cycle I 0% Not Yet Developed (BB), 10% Starting to Develop (MB), 40% Developing as Expected (BSH), 50% Developing Very Well (BSB). In Cycle II 0% Not Yet Developed (BB), 0% Starting to Develop (MB), 20% Developing as Expected (BSH), 80% Developing Very Well (BSB). This proves that the role playing method can increase children's self-confidence.
Upaya Meningkatkan Perkembangan Kognitif Melalui Aktivitas Sensori Pada anak Usia 4 -5 Tahun di KB - TK Quantum Bekasi Mellinia, Nazirah Mazra; Mulyanti, Fitrah; Priendarningtyas, Ajeng
Arus Jurnal Pendidikan Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajup.v5i2.1605

Abstract

Penelitian ini Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aktivitas sensori terhadap peningkatan perkembangan kognitif anak usia 4-5 tahun di TK Quantum Bekasi. Dilatarbelakangi oleh pentingnya stimulasi dini melalui kegiatan yang melibatkan panca indra sebagai dasar pembentukan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan pemahaman lingkungan pada masa kanak-kanak awal. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus digunakan, masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 30 anak usia 4-5 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara, dengan instrumen lembar observasi perkembangan kognitif anak berdasarkan indikator Kurikulum Merdeka untuk jenjang PAUD. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada aspek kognitif anak setelah intervensi aktivitas sensori seperti bermain pasir, permainan tekstur, pencocokan warna, dan kegiatan manipulatif lainnya. Rata-rata ketercapaian indikator perkembangan kognitif meningkat dari 53% pada siklus I menjadi 83% pada siklus II. Disimpulkan bahwa aktivitas sensori berkontribusi positif terhadap peningkatan kemampuan kognitif anak usia dini, khususnya dalam mengamati, mengelompokkan, membandingkan, dan menarik kesimpulan sederhana. Kegiatan sensori direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran yang efektif di lingkungan pendidikan anak usia dini.
Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Status Gizi Anak Melalui Bekal Makanan Di Kelompok B Pos Paud Aster Oktaviani Rahayu, Nurul; Kasih, Delina; Priendarningtyas, Ajeng
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh orang tua yang memberikan bekal makanan seperti makanan instan, proces food, fast food, makanan ringan,makanan kemasan serta jajanan warung yang tidak memiliki kandungan gizi yang cukup bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai (1)Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Status Gizi Anak Melalui Bekal Makanan Di Kelompok B Pos Paud Astter, (2) Bagaimana pemberian bekal makanan yang diberikan orang tua untuk anak di Kelompok B Pos Paud Aster?,dan (3) hambatan yang mempengaruhi pemberian gizi seimbang melalui bekal makanan kepada anak di Kelompok B Pos Paud Aster Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Sumber data primer dari penelitian ini adalah 7 orang tua dari murid kelompok B Pos Paud Aster, guru kelas B dan Kepala Sekolah.Sedangkan sumber sekundernya berasal dari surat-surat, gambar-gambar, foto-foto, dan arsipan yang berhubungan dengan penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Orang tua berperan penting dalam perannya merawat dan mengasuh anak yaitu dengan menjaga pertumbuhan dan perkembangan anak, melalui pemberian gizi kepada anak. Peran orang tua dilaksanakan dengan berusaha mencukupi kebutuhan gizi anak melalui pemberian makanan dengan asupan gizi seimbang dan memantau pertumbuhan anak dengan rutin dengan memeriksakan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak. (2) Bekal makanan yang diberikan orang tua haruslah yang mengandung gizi seimbang dan yang menjadi kesukaan dari anak, tapi pada kenyataan bekal makanan yang diberikan orang tua terkadang tidak mencukupi asupan gizi seimbang, masih seringnya orang tua memberikan makanan seperti nasi dengan telur , atau ayam saja atau makanan instan seperti mie, sosis, tanpa menyertakan sayuran ataupun buah buahan,(3) hambatan yang dihadapi dalam pemberian asupan gizi seimbang melalui bekal makanan yaitu dari anak dan juga keterbatasan waktu yang dimiliki oleh tua dalam menyiapkan bekal makanan dengan gizi seimbang. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pihak sekolah semakin meningkatkan edukasi kepada para orangtua mengenai pentingnya bekal makanan dengan gizi seimbang melalui berbagai kerjas sama dengan para ahli dan pihak yang berhubungan dengan gizi anak.
Peran Guru Pendamping dan Orang Tua dalam Meningkatkan Fokus Belajar Anak Autisme Melalui Kegiatan Motorik Kasar Meliyana, Meliyana; Choiriyah, Choiriyah; Priendarningtyas, Ajeng
Jurnal Caksana : Pendidikan Anak Usia Dini Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Caksana: Pendidikan Anak Usia Dini (In Press)
Publisher : Prodi PG-PAUD, FKIP, Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jcpaud.v8i2.2451

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru pendamping dan orang tua dalam meningkatkan fokus belajar anak autisme melalui kegiatan motorik kasar di Sekolah Sinar Indonesia Cibubur. Anak autisme memiliki hambatan dalam konsentrasi, interaksi sosial, dan komunikasi, sehingga memerlukan pendekatan khusus untuk mendukung proses belajarnya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian meliputi kepala sekolah, guru kelas, guru pendamping, orang tua, dan satu anak dengan autisme. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pendamping berperan sebagai fasilitator, motivator, dan demonstrator dalam mendampingi anak autisme, sedangkan orang tua berperan sebagai penguat dan kolaborator dalam mendukung latihan fokus belajar di rumah. Sinergi antara guru pendamping dan orang tua melalui kegiatan motorik kasar seperti melempar bola, berjalan di papan titian, dan melompat terbukti meningkatkan konsentrasi anak dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini menegaskan pentingnya kolaborasi intensif antara sekolah dan keluarga dalam membangun program stimulasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan fokus belajar anak autisme.