This paper aims to explain and analyze the problems that occur in Kupang City, namely about ethical issues in responding to the death of pigs. As for the background of the community in Kupang City, East Nusa Tenggara. East Nusa Tenggara is one of Indonesia's provinces with the highest pig population. The incident in early 2020 was the African Swine Fever (ASF) virus that hit pigs on the island of Timor. This caused thousands of pigs to die in succession. The city of Kupang is also one of the places where the ASF virus in pigs is affected. In response to this incident, some of them, the farmers took action by disposing of pig carcasses in several places such as garbage dumps, beaches, and around public roads. This becomes an issue related to ethical issues. This problem will not stop if each individual sticks with their thinking that they don't care about other life in the universe. The results of the study show that people already know ethical things that also care about life in the universe based on their notifications or understanding. However, they are with their minds that are still focused on themselves and seem eager to fulfill and achieve life's needs by prioritizing their personal life. Thus, the community needs more insight into the problems of ecocentrism and biocentrism in their lives. So that the cleanliness and preservation of the environment can be arranged and become a healthy environment for both humans and all creatures in nature. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis permasalahan yang terjadi di Kota Kupang yaitu tentang masalah etika dalam menyikapi kematian babi. Kejadian di awal tahun 2020 ini adalah virus African Swine Fever (ASF) yang menyerang babi di Pulau Timor tepatnya di Kota Kupang. Adapun latar belakang masyarakat di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dimana Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi dengan populasi babi tertinggi di Indonesia. Ini menyebabkan ribuan babi mati berturut-turut. Kota Kupang juga menjadi salah satu tempat yang terjangkit virus ASF pada babi. Menanggapi kejadian tersebut, beberapa di antaranya, para peternak mengambil tindakan dengan membuang bangkai babi di beberapa tempat seperti tempat pembuangan sampah, pantai, dan sekitar jalan umum. Hal ini menjadi isu yang berkaitan dengan isu etika. Masalah ini tidak akan berhenti jika masing-masing individu tetap pada pemikirannya bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan lain di alam semesta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manusia sudah mengetahui hal-hal etis yang juga peduli terhadap kehidupan di alam semesta berdasarkan pemberitahuan atau pemahamannya. Namun, mereka dengan pikirannya yang masih terfokus pada diri sendiri dan tampak bersemangat untuk memenuhi dan mencapai kebutuhan hidup dengan mengutamakan kehidupan pribadinya. Dengan demikian, masyarakat perlu diberikan wawasan yang lebih dalam tentang permasalahan ekosentrisme dan biosentrisme dalam kehidupannya. Sehingga kebersihan dan kelestarian lingkungan dapat tertata dan menjadi lingkungan yang sehat bagi manusia dan seluruh makhluk di alam.