Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Dakwah Dalam Pemahaman Metode Dakwah Bil Hikmah di LPKA 1 Tanjung Gusta: Dalam Kajian Aspek Psikologis Asna, Atikah; Aini, Fitri; Nazira, Safiratun; Adawiyah, Luthfiyyah Raudhatul
Jurnal Network Media Vol 7, No 2 (2024): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v7i2.4709

Abstract

Studi ini menginvestigasi implementasi dakwah dalam pemahaman metode dakwah Bil Hikmah di LPKA 1 Tanjung Gusta, dengan fokus pada aspek psikologis. Dakwah merupakan konsep sentral dalam Islam yang mengacu pada upaya menyebarkan ajaran agama kepada individu atau masyarakat. Metode dakwah Bil Hikmah adalah pendekatan yang mengutamakan kebijaksanaan, pemahaman, dan komunikasi yang efektif dalam proses dakwah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi partisipatif sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dakwah dengan metode Bil Hikmah di LPKA 1 Tanjung Gusta telah menghasilkan dampak yang signifikan pada aspek psikologis anak-anak binaan. Proses ini melibatkan pendekatan yang empati, penuh pengertian, dan mendalam terhadap kondisi mental dan emosional individu. Anak-anak binaan menunjukkan respons positif terhadap dakwah yang dilakukan melalui pendekatan ini, dengan peningkatan kesadaran spiritual dan perubahan perilaku yang mencolok. Studi ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung keberhasilan Implementasi Dakwah Bil Hikmah, termasuk kompetensi dan keterampilan dakwah para pendakwah, dukungan Institusi, dan lingkungan sosial di dalam lembaga pembinaan. Namun demikian, tantangan seperti stigmatisasi sosial dan keterbatasan sumber daya juga diidentifikasi sebagai hambatan bagi efektivitas dakwah. Penelitian ini memberikan kontribusi penting terhadap pemahaman tentang peran dakwah dalam konteks lembaga pembinaan, khususnya dalam mengintegrasikan aspek psikologis dalam praktik dakwah. Implikasi praktisnya meliputi rekomendasi untuk pengembangan program dakwah yang lebih holistik dan berbasis bukti di LPKA dan lembaga serupa, serta perlunya peningkatan kesadaran tentang pentingnya aspek psikologis dalam upaya rekonsiliasi dan rehabilitasi anak- anak binaan.
Peran Kegiatan Keagamaan Dalam Membangun Karakter Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I A Tanjung Gusta Medan Sumatera Utara Asna, Atikah; Tambunan, Afridal Hazaqi; Azri, Nabila; Alifah, Nisrina
Jurnal Network Media Vol 7, No 2 (2024): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v7i2.4705

Abstract

Pada zaman sekarang ini moral remaja sangatlah minim, karena kurangnya etika sopan dan santun dalam diri remaja membuat remaja berprilaku tidak baik seperti penganiyaan, pembunuhan, pelecehan, pencurian dan narkotika. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, mengeksplorasi dan menganalisis peran kegiatan keagamaan dalam membentuk karakter remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LKPA) Kelas 1 A Tanjung Gusta Medan Sumatera Utara. Melalui pendekatan kualitatif dan observasi partisipatif, penelitian ini berfokus kepada Peran Keagamaan terhadap perkembangan nilai- nilai akhlak,spiritualitas, hubungan sosial, perilaku positif, dan pemberdayaan diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan di Lapas memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk karakter remaja, memperkuat keyakinan, meningkatkan kualitas hubungan sosial, mengurangi perilaku negatif, dan memberdayakan remaja untuk merencanakan masa depan yang lebih baik. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya mendukung dan mengintegrasikan kegiatan keagamaan dalam program pembinaan remaja di Lapas guna menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan positif remaja yang berada dalam masa pembinaan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengembangan program pembinaan yang lebih efektif dan berkelanjutan di Lapas.
Pengaruh Keagamaan Pada Remaja Setiawan dkk., Edi; Asna, Atikah
AL-AMIYAH: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 01 (2025): Januari-April
Publisher : Yayasan Miftahul Ulum Sangatta Kutai Timur (KEP. MENKUMHAM RI No. AHU-0014779.AH.01.04.Tahun 2018) bekerjasama dengan Jurusan Tarbiyah STAI Sangatta Kab. Kutai Timur.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71382/aa.v2i01.225

Abstract

Adolescence is a crucial transition period in individual religious development. This research examines how physical, psychological, and social factors influence the development of teenagers’ religious spirit. The study identifies three phases of development: early (12-15 years), intermediate (15-18 years), and late (18-21 years). In each phase, teenagers experience growth in critical thinking, social emotions, and moral considerations that are significantly influenced by their environment. The results indicate that education and social context play a vital role in shaping teenagers’ religious attitudes, manifesting both positively and negatively.
PERKEMBANGAN KEAGAMAAN PADA ORANG DEWASA Syahputra, Dimas; Asna, Atikah
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v8i4.8739

Abstract

Religious psychology is a field that studies the relationship between individual psychological aspects and religious beliefs and practices. This research aims to explore the development of religious spirit in adults, as well as how psychological factors influence their religious attitudes and behavior. Adults, who often have a more mature under standing of religious values, demonstrate religious attitudes that tend to be stable and integrated into everyday life. This research found that religious attitudes in adults are not only influenced by spiritual experiences, but also by mature cognitive processes in choosing and maintaining religious values. The results showed that adults who have a high level of religiosity are more likely to adopt religious values as a guide to life, which has a positive impact on their mental health and psychological well-being. Additionally, there was a significant relationship between religiosity and mental help-seeking behavior, with religious individuals being more likely to seek support from religious leaders compared to secular mental health professionals. Through this analysis, it is hoped that it can provide deeper insight into the role of religious psychology in the lives of adults and its implications for their psychological well-being and social dynamics. This research also suggests the need for the integration of religious leaders in mental health support systems to increase the effectiveness of interventions for individuals experiencing psychological challenges.
PSIKOLOGI AGAMA DAN TASAWUF Tul Afipa, Sabaria; Asna, Atikah; Nurvadilla Syah Panjaitan, Putri; Dimas Afandi , M; Rizki , Muhammad; Akbar, Ilham; junior , ananda; MANDIKA, Iskandar; fawwaz rajfan , Ahmad; mawaddah, mardhiah; Khusnul, Dinul
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v10i1.9497

Abstract

Psikologi agama dan tasawuf merupakan dua disiplin ilmu yang berfokus pada pengembangan spiritualitas dan kejiwaan manusia. Psikologi agama mempelajari dimensi psikologis dalam praktik keagamaan, sedangkan tasawuf menitikberatkan pada penyucian jiwa dan kedekatan dengan Allah. Artikel ini membahas pengertian, dasar, karakteristik, dan pokok ajaran tasawuf, serta perannya dalam membentuk psikologi keagamaan. Kajian ini menemukan bahwa nilai-nilai tasawuf, seperti zuhud, sabar, syukur, dan tawakal, berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesehatan mental dan spiritual individu. Dalam konteks kehidupan modern, tasawuf relevan sebagai pendekatan untuk mencapai harmoni batin dan kedamaian dalam hubungan dengan Tuhan dan sesama.
Integrating Media Literacy in Da'wah: Effective Communication Strategies for Religious Counselors in Preventing Early Marriage Sampurna, Ahmad; Asna, Atikah; Mohammadi, Ghasem
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 19 No 1 (2025): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v19i1.44391

Abstract

Early marriage remains a serious issue in West Nias Regency, particularly affecting young girls. Religious instructors, as respected community figures, are seen as vital agents in preventing early marriage through education based on religious values. However, challenges such as limited digital access, low media proficiency, and generational communication gaps reduce their effectiveness, especially in reaching youth influenced by social media. This study explores how media literacy can enhance religious instructors' role in early marriage prevention. Using a Community-Based Research (CBR) approach and qualitative methods, the study engaged 28 participants—including instructors, community leaders, and youth—through interviews, FGDs, and observations. Results show that instructors trained in basic digital skills used tools like WhatsApp, Facebook, and video editing apps to create religious-themed videos and interactive content. These methods significantly improved youth engagement. One instructor noted, “After learning how to use videos and infographics, more teenagers listened and asked questions.” The study concludes that media literacy is a key communication strategy, not just a technical skill. It enables instructors to connect more effectively with younger audiences and address sensitive topics like early marriage. Two key recommendations are: (1) establish ongoing, tailored media literacy training for religious instructors, and (2) build partnerships with schools and youth organizations to develop collaborative digital campaigns. These strategies can empower religious instructors to become more dynamic, youth-friendly communicators and help reduce early marriage in West Nias.