Fitriana, Qurrota A'yuni
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Kasus Skizofrenia Paranoid dalam Perspektif Psikoanalisis Sigmund Freud Ali, Syafila Risqil Ubabah; Fitriana, Qurrota A'yuni
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 02 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n02.p784-793

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika psikologis individu dengan gangguan skizofrenia paranoid menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan merupakan seorang laki-laki berusia 28 tahun yang didiagnosis skizofrenia paranoid sejak usia 25 tahun. Data diperoleh melalui wawancara mendalam (autoanamnesa dan alloanamnesa), observasi perilaku, dan dokumentasi rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan muncul akibat konflik intrapsikis antara id, ego, dan superego yang tidak terselesaikan, diperkuat oleh faktor predisposisi biologis (riwayat gangguan jiwa dalam keluarga) dan pengalaman masa kecil yang penuh konflik serta kurang perhatian. Subjek menggunakan berbagai mekanisme pertahanan diri seperti represi, rasionalisasi, displacement, denial, dan proyeksi untuk meredam kecemasan. Ketika ego tidak mampu mengatasi tekanan, perilaku maladaptif hingga gejala psikosis khas skizofrenia paranoid terjadi pada individu. Abstract This study aims to analyze the psychological dynamics of an individual with paranoid schizophrenia using Sigmund Freud’s psychoanalytic approach. The research method employed is qualitative with a case study design. The participant is a 28-year-old male who was diagnosed with paranoid schizophrenia at the age of 25. Data were collected through in-depth interviews (autoanamnesis and alloanamnesis), behavioral observation, and medical record documentation. The findings indicate that the disorder emerged from unresolved intrapsychic conflict between the id, ego, and superego, exacerbated by biological predisposition (family history of mental illness) and early childhood experiences characterized by conflict and lack of parental attention. The subject employed various defense mechanisms such as repression, rationalization, displacement, denial, and projection to manage anxiety. When the ego is unable to cope with the pressure, maladaptive behaviors and psychotic symptoms typical of paranoid schizophrenia occur in the individual.
Eksplorasi Makna Hidup pada Shadow Teacher dari Siswa Disabilitas: Studi Fenomenologi Interpretatif Wardhani, Aisyah Nismara; Fitriana, Qurrota A'yuni
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 02 (2025): Character Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v12n02.p809-825

Abstract

Shadow teacher berperan penting dalam penerapan Pendidikan Inklusi karena berhubungan dekat dengan para siswa disabilitas, orang tua, dan tenaga kependidikan lainnya. Memahami makna hidup pada shadow teacher akan memberikan wawasan mengenai bagaimana mereka memaknai kehidupannya sebagai seorang individu dengan pekerjaannya dalam mendampingi siswa disabilitas. Penelitian bertujuan memahami makna hidup pada shadow teacher dari siswa disabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif melalui pendekatan studi fenomenologi dalam paradigma interpretatif. Partisipan penelitian merupakan 5 shadow teacher dengan pengalaman kerja selama lebih dari 5 tahun yang bekerja di sekolah inklusi swasta Islam sebagai lokasi penelitian. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam semi terstruktur dan dianalisis menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Analisis data menghasilkan 4 tema utama, yaitu: Orientasi Hidup, Memaknai Pekerjaan, Relasi dalam Bekerja, dan Emosi Positif. Pemaknaan subjektif muncul dalam kehidupan partisipan melalui proses pada dimensi kognitif, emosional, relasional, serta spiritual dari pengalaman dan pekerjaannya. Penelitian ini menyorot pentingnya bagi pihak sekolah untuk memberikan fasilitas pengembangan diri yang bermakna serta kolaboratif untuk mendukung kesejahteraan mental shadow teacher. Abstract Shadow teachers play an important role in the implementation of Inclusive Education because they are in close contact with students with disabilities, parents, and other education personnel. Understanding the meaning in life of shadow teachers will provide insight into how they interpret their life as an individual with their work in assisting students with disabilities. This study aims to understand the meaning in life of shadow teachers of students with disabilities. This research was conducted using a qualitative method through a phenomenological study approach within an interpretative paradigm. The research participants were 5 shadow teachers with more than 5 years of work experience working in a private Islamic inclusive school as the research location. Data were collected using semi-structured in-depth interviews and analyzed using the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) method. Data analysis revealed 4 main themes, namely: Life Orientation, Making Meaning of Work, Relationships at Work, and Positive Emotions. Subjective meaning emerges in participants' lives through processes on the cognitive, emotional, relational, and spiritual dimensions of their experiences and work. This research highlights the need for schools to provide meaningful and collaborative self-development facilities to support shadow teachers' mental well-being.
Self-efficacy dan Kemampuan Mendengar Aktif Konselor Sebaya terhadap Kesehatan Mental Fitriana, Qurrota A'yuni; Hamim Rosyidi
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v12i2.631

Abstract

Konselor sebaya diharapkan memiliki keyakinan diri serta mampu menguasai teknik dasar dalam konseling seperti kemampuan mendengar aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran self-efficacy dan kemampuan mendengar aktif pada konselor sebaya dalam perannya mencegah masalah kesehatan mental akibat pandemi Covid 19. Subyek penelitan berjumlah 27 orang yang merupakan mahasiswa/lulusan jurusan psikologi/bimbingan konseling dan pernah mengikuti pelatihan konseling sebaya. Menggunakan metode penelitian kuantitatif, data dianalisis dengan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy dan kemampuan mendengar aktif pada konselor sebaya tidak menunjukkan peran terhadap pencegahan masalah kesehatan mental baik secara parsial maupun simultan. Namun ditemukan 2,7% pengaruh self-efficacy dan kemampuan mendengar aktif pada konselor sebaya secara bersama-sama terhadap pencegahan masalah kesehatan mental dampak pandemi covid 19.