Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN PADA JARINGAN MIKROTIK MENGGUNAKAN METODE HIERARCHICAL TOKEN BUCKET (HTB) DAN KEAMANAN FIREWALL INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) Arif setiadi; Prita Haryani; Suwanto Raharjo
Jurnal Jarkom Vol. 9 No. 1: Juni 2021
Publisher : Program Studi Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi Informasi, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan penggunaan internet pada zaman sekarang ini dibutuhkan untuk menunjang segala aktivitas, untuk memfasilitasi penggunaan internet pada Balai Desa Semali telah disediakan sebuah jaringan internet yang biasa digunakan oleh karyawan yang berada di Balai Desa Semali. Belum adanya sistem pemanajemenan bandwidth dan sistem keamanan yang disediakan dapat mempengaruhi kualitas jaringan internet yang tersedia, maka dari itu tujuan penelitian ini adalah menerapkan sistem pemanajemenan bandwidth dan penerapan sistem keamanan agar setiap user dapat menggunakan jaringan internet secara maksimal. Metode yang digunakan untuk pemanajemenan bandwidth menggunakan metode Hierarchical Token Bucket (HTB) dan pada sistem keamanan menggunakan sistem keamanan ping flood dan port knocking. Pada penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk pengukuran parameter jaringan berupa nilai throughput, packet loss, delay dan jitter. Berdasarkan hasil dari penelitian nilai akhir throughput dengan penerapan metode HTB mendapat nilai 25,34% dengan indeks sedang, packet loss 2,10% dengan indeks sangat baik, delay 294ms dengan indeks baik dan jitter 30,50ms dengan indeks baik sedangkan untuk nila akhir hasil pengujian tanpa menggunakan metode HTB throughput mendapat nilai akhir 11,75% dengan indeks tidak baik, packet loss 1,76% dengan indeks sangat baik, delay 296ms dengan indeks baik dan jitter 47,30% dengan indeks baik dan untuk sistem keamanan IDS menggunakan ping flood hasil dari beberapa kali pengujian dibutuhkan waktu 4 detik untuk mengeblok ping yang sedang memadati jaringan yang menuju router mikrotik sedangkan penerapan sistem port knocking yang membatasi akses login untuk IP yang melakukan login tanpa melakukan knock membutuhkan waktu sekitar delapan detik sebelum akhirnya gagal login dan dimasukan kedalam daftar address list sebagai penyusup.
CAPACITY BUILDING PENGURUS REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT DALAM PELAYANAN TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS DI KELURAHAN BABAKAN CIPARAY KECAMATAN BABAKAN CIPARAY KOTA BANDUNG Arif Setiadi
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 18 No 1 (2019): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31595/peksos.v18i1.159

Abstract

Capacity Building adalah proses peningkatan kemampuan pengurus Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas, sehingga penyandang disabilitas dapat mengakses pelayanan yang dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang Capacity Building Pengurus Rehabilitasi Berbasis Masyarakat dalam Pelayanan terhadap Penyandang Disabilitas di Kelurahan Babakan Ciparay Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan design action research. Sumber yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan Penilaian Kapasitas. Teknik pemeriksaan data yang digunakan yaitu uji kepercayaan, uji keteralihan, uji ketergantungan dan uji kepastian. Selanjutnya hasil penelitian ini di analisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa capacity building terhadap pengurus RBM Kelurahan Babakan Ciparay membawa perubahan dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas. Capacity Building pengurus RBM tersebut berdampak pada pelayanan terhadap penyandang disabilitas menjadi lebih komprehensif dan berbasis metode serta teknik pekerjaan sosial.  Keywords: Capacity Building, Community-Based Rehabilitation, Persons With Disabilities
Literasi Digital Merangkul Teknologi Membekali Siswa di Era Digital pada SMA N 12 Tanjung Jabung Barat Fitra Kebesa Miten; Arif Setiadi; Sugeng Wibowo; Fadhli Azis; Telly Zuvilla Irwanto; Arie Agus Setiawan
Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): Februari: Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/solusibersama.v2i1.1108

Abstract

The development of information and communication technology in Indonesia continues to grow rapidly, as evidenced by the internet penetration rate reaching 73.3% in 2019 (APJII). With 144.19 million out of 196.71 million Indonesians having internet access, the country has become the largest digital economy market in Southeast Asia (Google e-Conomy SEA, 2020). West Java Province recorded the highest number of internet users, followed by Central Java, DKI Jakarta, and Jambi. In response to this development, President Joko Widodo has designated accelerating digital transformation towards becoming a "digital nation" as one of the main visions of his administration, focusing on the development of digital talent human resources. This program emphasizes the importance of digital literacy, which includes individuals' ability to access, understand, create, communicate, and evaluate digital technology (UNESCO, 2018). The Minister of Communication and Information Technology targets digital literacy for 12.5 million Indonesians by 2020–2024 to enhance cognitive abilities beyond merely operating devices. In this context, lecturers from the Institute of Technology and Business Pelita Raya launched a community service activity on digital literacy themed "Embracing Technology: Equipping Students in the Digital Era at SMA N 12 Tanjung Jabung Barat." This activity aims to equip students with relevant digital skills to face the challenges of the digital era and contribute to Indonesia's digital transformation.