Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sistem Green Wall Sebagai Wujud Konsep Arsitektur Biofilik Rahardjo, Astrid Hapsari; Purwanto, L. M. F.
Local Engineering Vol. 2 No. 1 (2024): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v2i1.87

Abstract

Penerapan sistem green wall telah dilakukan sejak tahun 2.500 SM. Seiring dengan berkembangnya teknologi, penerapan yang tadinya hanya dilakukan pada bangunan bertingkat rendah, saat ini dapat dilakukan pada bangunan bertingkat tinggi, diantaranya Newton Suite, Singapura. Sistem green wall ini selain merupakan bagian dari konsep arsitektur berkelanjutan, juga sejatinya merupakan perwujudan dari konsep biofilia, utamanya pada lingkungan perkotaan, di mana kualitas hubungan antara manusia dengan lingkungan alaminya telah mengalami penurunan dengan maraknya pembangunan lingkungan binaan yang identik dengan perkerasan diiringi dengan penggunaan teknologi individu. Konsep biofilia pertama kali berangkat dari pemikiran terkait koneksi manusia dengan lingkungan alami oleh Eric Fromm di ranah ilmu antropologi dan psikologi.  Kemudian dikembangkan menjadi hipotesa arsitektur oleh Stephen Kellert dan Edward Wilson. Manifestasi dalam bentuk green wall ini banyak dilakukan baik dalam skala makro perkotaan, messo bangunan dan lingkungan sekitarnya, dan mikro pada ruang interior. Makalah ini merupakan studi dari berbagai literatur dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Adapun tujuannya adalah untuk mengetengahkan wacana terkini tentang green wall baik dari sejarahnya, sistemnya, dampaknya, dan contoh-contohnya hingga kini.
Kajian Literatur Tersistematis (SLR) Pengaruh Penghijauan untuk Peningkatan Kesehatan Mental dan Performa Siswa di Lingkungan Sekolah Rahardjo, Astrid Hapsari; Bachtiar, Firmansyah; Doloksaribu, Hendrik Poltak
Local Engineering Vol. 3 No. 1 (2025): June
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v3i1.180

Abstract

The concept of biophilia is widely recognized as a way to reconnect humans with the natural environment, based on the understanding that humans are inherently part of nature. Studies have shown that this reconnection can have positive effects, including improved mood. Among school children, this benefit is often reflected in better academic performance. In architecture, the integration of natural elements is commonly linked to biophilic concepts and design patterns. This literature review examines studies conducted across various fields between 2014 and 2024. The final analysis presents methods and key findings of these studies, identifies existing research gaps, and highlights potential directions for future research in architecture.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED DAN VIRTUAL REALITY DALAM PENELITIAN ARSITEKTUR Rahardjo, Astrid Hapsari; Purwanto, L.M.F.; Ardhianto, Peter
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i2.01

Abstract

Teknologi digital augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) memiliki keutamaan dalam menyajikan representasi kondisi di dunia nyata dan mensimulasikan suatu kondisi buatan terhadap kondisi nyata tadi. Keduanya memiliki ciri tersendiri dimana AR mengetengahkan simulasi digital dari modifikasi kondisi buatan atau proyeksi rencana rancangan pada suatu kondisi eksisting lingkungan terbangun sedangkan VR sepenuhnya menyajikan representasi rancangan yang dapat diakses manusia dalam dimensi digital. Di dalam ranah ilmu arsitektur, pemanfaatan teknologi ini ditemukan di dalam penelitian arsitektural dalam rangka investigasi dan pengembangan keilmuan, selain daripada penggunaannya di dalam praktek perancangan dan konstruksi. Studi ini merupakan kajian literatur tentang pemanfaatan teknologi VR dan AR dalam penelitian arsitektur terkait berbagai topik, seperti pelestarian bangunan cagar budaya, pengaruh psikologis biofilia pada pengguna suatu lingkungan binaan, dan preferensi calon pengguna terhadap suatu rancangan arsitektur dan interior. Studi literatur ini disajikan secara sistematis (systematic literature review atau SLR) yang dimulai dengan perbedaan karakteristik antara teknologi VR dan AR kemudian dilanjutkan dengan penelitian mana saja yang menggunakan teknologi AR atau VR.
Kajian Konseptual Arsitektur Masjid Babah Alun Desari sebagai Manifestasi Akulturasi Budaya Buchori, Muhammad Ilham; Azwar, Juliana; Sulaiman, Madrin; Rahardjo, Astrid Hapsari; Ibadi, Raden Mohamad Wisnu
Local Engineering Vol. 3 No. 2 (2025): December
Publisher : CV. Gio Architect

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59810/lejlace.v3i2.218

Abstract

In architecture, a concept serves as the fundamental idea that guides the entire design process—integrating function, form, symbolism, and cultural context. This study examines how such a concept is manifested as a form of architectural acculturation in the Babah Alun Desari Mosque, Cilandak, a contemporary Indonesian mosque that harmoniously blends Islamic spatial values with Chinese aesthetic traditions. The research aims to identify and analyze how the architectural concept of acculturation is implemented through the mosque’s visual composition, ornamentation, and spatial arrangement. A qualitative descriptive approach was employed through literature review and case study methods, involving visual observation, documentation, and theoretical analysis related to architectural concepts and cultural synthesis. The findings of this study reveal that the curved roof crowned with a dome, the presence of dragon and floral ornaments, and the open, inclusive spatial configuration represent tangible manifestations of architectural acculturation. From a distance, Chinese architectural identity appears more dominant, while Islamic character becomes more evident upon approaching the prayer hall. Thus, the Babah Alun Desari Mosque stands as a manifestation of architectural acculturation, harmonizing Eastern aesthetics with Islamic spirituality within Indonesia’s multicultural urban context.