Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERUBAHAN MATERIAL HANDLING UNTUK MENGURANGI WAKTU TRANSPORTASI LINE BLASTING (GROWELL) - PAINTING DI PT YMI: Indonesia Yuselin, Nensi; Wahyuningsih, Nungky
Technologic Vol 13 No 1 (2022): Thirteenth Volume of the Technology Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v13i1.386

Abstract

PT YMI perusahaan yang bergerak dibidang otomotif dengan memproduksi disc brake dan muffler untuk two wheel dan four wheel. Disc brake merupakan salah satu komponen pengereman yang banyak dijumpai karena memiliki sejumlah keunggulan dibanding rem tromol. Salah satunya adalah kemampuan menjaga temperatur kerja yang tidak terlalu tinggi. Dengan begitu pengereman bisa lebih stabil[1]. Urutan kerja proses pembuatan disc brake terdapat proses Blasting yang bertujuan untuk membersihkan produk dari kontaminasi seperti karat, tanah, cat, minyak, dan kontaminasi lainnya. Setelah proses blasting, urutan kerja selanjutnya yaitu proses painting yang bertujuan untuk melindungi dari kerusakan permukaan dan menambah estetika produk. Salah satu cara untuk mempermudah pengerjaan maka harus dilakukan Material Handling dari Line Blasting ke line painting. Proses transportasi masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara man power yang mendorong kereta ke area semi finish good. Proses transportasi line blasting (Growell) membutuhkan waktu yaitu 51,65 menit. Menurut penulis watu transportasi cukup tinggi oleh karena itu penulis melakukan penelitian dan perbaikan dengan perubahan Material Handling dengan belt-conveyor. Setelah perbaikan dilakukan dan dievaluasi didapatkan waktu siklus berkurang sebanyak 13,46 % dari 51,65 menit ke 45 menit.
PEMBUATAN STANDARISASI KERJA UNTUK MENGURANGI ANGKA PRESETTING DEVIATION PADA LINE 9 PT SKF INDONESIA Yuselin, Nensi; Valerian, Elvin
Technologic Vol 13 No 2 (2022): Thirteenth Volume of the Technology Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v13i2.402

Abstract

PT SKF Indonesia is a global company that produces bearing s and is part of the SKF Group (SKF AB Sweden) and the Astra Group (Astra Otoparts). PT SKF Indonesia always improves the quality of the changeover so that it can produce bearing quality that meets company standards. In the changeover process, the type of deviation with the highest number is flow process deviation on line 9. After making observations, it was found that the problem was in the flow process process. This causes the flow process deviation to be high. The problem is that there is no work standard in the process flow process. Therefore, the authors conducted further research using the DMAIC method to find the root of the problem. After finding the root of the problem, the authors made improvements, namely standardizing the work flow process by making presetting flow processes, return tooling flow processes, presetting room layouts, catalogs, SOP tooling preparation, SOPs for returning to cabinets, SOP tooling cleaning, critical tooling parameters and making controls, standardization for monitoring, standardization by making, standardization control boards, monitoring checklists. After repairs and evaluations were carried out, the presetting rate decreased by 71.5% from 14 deviations in 3 months to 4 deviations in 3 months.
MENGURANGI WAKTU PROSES DI STASIUN KERJA MANUAL INSERT DENGAN PERBAIKAN SISTEM KERJA PADA LINE SMT DI PT. A Yuselin, Nensi; Lefi Dzulqarnain, Dimas
Technologic Vol 14 No 1 (2023): Fourteenth Volume of The Technology Series
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v14i1.420

Abstract

Berdasarkan laporan produksi ketercapaian target produksi hanya di dapatkan di bulan Januari. Pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis terhadap proses kerja di line SMT menunjukkan bahwa stasiun kerja manual insert telah mengalami kenaikan Cycle time yang melebihi Takt Time sebesar 4,37%. Cycle time yang melebihi Takt Time mengindikasikan adanya kesalahan pada proses manual insert , sehingga menghasilkan waktu berproses yang tidak standar. Dengan melakukan analisis elemen kerja pada proses kerja operator manual insert , didapatkan penyebab masalah yang muncul secara kontinyu, yaitu proses screwing dengan waktu baku 15,86 detik, dan permasalahan periodik, yaitu proses pembuangan sampah yang menyita waktu baku 9,68 detik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya jarak tempuh proses dan gerakan- gerakan operator yang tidak bernilai tambah. Dari masalah yang ada, dibuatlah perbaikan dengan menganalisa sistem kerja dan studi gerakan lalu mengubah tata letak screwdriver dengan anthropometri dan tata letak tempat sampah guna mengurangi waktu gerakan-gerakan yang tidak bernilai tambah dan jarak yang terdapat pada proses kerja manual insert . Waktu baku setelah perbaikan mengalami penurunan sebesar 12.56%. Dengan turunnya waktu baku melalui perbaikan , waktu proses manual insert tidak melebihi Takt Time. Dan target produksi dapat tercapai hingga 100%.
PEMBUATAN JIG POSITIONING UNTUK MENGURANGI CYCLE TIME PROSES ASSY UNIT PEMASANGAN NUT SPRING M5 KE LIGHT ASSY FRONT COMB PADA STATION 456 TYPE MU26 DI PT.XYZ Yuselin, Nensi; Usman, Muhamad
Technologic Vol 15 No 1 (2024): TECHNOLOGIC
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v15i1.428

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan industri otomotif yang memproduksi sepeda motor, yang mana salah satu departemen yang ada di PT.XYZ yaitu produksi, yang mana Assy Unit A (AUA) menjadi salah satunya. Pada AUA terdapat station 456 yang mana kegiatannya kerja diantaranya yaitu pemasangan nut spring M5 pada part light assy front comb. Sesuai dengan standar SMQCD maka perlu adanya improvement pada station 456 karena adanya reject part yaitu part light assy front comb. 456 karena adanya reject part yaitu part light assy front comb. Setelah dianalisa secara lebih lanjut maka didapatkan inti permasalah dari hal tersebut yaitu manpower kesulitan pada saat proses pemasangan karena tidak adanya alat bantu untuk menahan part dan memposisikan part. Perbaikan yang dilakukan pada station 456 yaitu dengan membuat alat bantu berupa jig positioning yang mana alat ini berfungsi sebagai penahan part dan peninggi agar pada saat pemasangan nut spring M5 ke light assy front comb menjadi lebih mudah. Setelah dilaksanakannya perbaikan, cycle time yang awalnya 30 detik turun menjadi 26,61 detik dengan tingkat penurunan 11,3%, dan presentase reject part dari 8pcs/bulan turun mejadi 0pcs/bulan dengan tingkat penurunan 100%
MENGURANGI LOSSES OIL DRY BASIS PRESS MENGGUNAKAN ANALISA OIL LOSSES DRY BASIS DI PT XYZ Yuselin, Nensi; Rosyidi, Edwar; Agustin, Diana Nabila
Technologic Vol 16 No 1 (2025): TECHNOLOGIC
Publisher : LPPM Politeknik Astra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52453/t.v16i1.464

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengelolaan buah kelapa sawit CPO. Proses press merupakan salah satu proses penting dalam memperoleh CPO dengan kualitas bagus. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan minyak dari daging buah dengan memisahkan antara fibre dengan nut buah yang kualitasnya diukur dengan tingkat oil losses yang didapat. Pada PT XYZ terdapat permasalahan yang ada pada tingkat oil losses yang cukup tinggi dimana rata – rata tingkat oil losses pada bulan Juli – Desember mencapai 7,16% yng dimana standar dari oil losses itu sendiri adalah 6%. Adanya permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk mengangkat permasalahan tersebut yang dimana dalam menganalisa serta memecahkan masalah peneliti menggunakan metode plan, do, check, action (PDCA) yang dimana pada hasil analisa penyebab didapatkan masalah pada settingan tekanan press yang belum optimal serta bukaan drain yang belum continue. Dengan penerapan metode PDCA didapatkan bahwa kadar oil losses yang sebelumnya 7,16% turun menjadi 6,10%, dengan metode PDCA ini permasalahan tersebut dapat diturunkan sebanyak 1,06%. Saran untuk mencapai target standar oil losses 6% adalah melakukan perubahan settingan tekanan press dan melakukan perbaikan bukaan drain.