Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR Kurniawati, Dian; Riyanto, Agus; Hidayati, Nurul; Magfirona, Alfia
Jurnal Transportasi Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.944 KB) | DOI: 10.26593/jt.v17i1.2706.%p

Abstract

Abstract This article is focused on the comparison of the characteristics of route service between the existing conditions and the results of the Nearest Neighbour Method. The parameters used to compare consist of total distance and total travel time used in the distribution of the LPG gas cylinders. To answer the problems associated with the Nearest Neighbour Method, the initial data should be prepared are distance matrix, and savings matrix. The results were obtained: Total distance distribution of the existing condition is 2,071.2 km with a total travel time of 66 hours 6 minutes. The values are different from the Nearest Neighbour Method calculation, in which a total distance of 1,483.6 km of distribution obtained with a total travel time of 59 hours 49 minutes. Based on these results, it can be concluded that the Nearest Neighbour Method produces a better route characteristic. Keywords: Nearest Neighbour Method, route service, distance distribution, travel time       Abstrak Artikel ini difokuskan pada perbandingan karakteristik layanan rute antara kondisi eksisting dan hasil analisis menggunakan Metode Nearest Neighbour. Parameter yang digunakan untuk membandingkan terdiri atas jarak total dan total waktu perjalanan yang digunakan dalam distribusi tabung gas LPG. Untuk menjawab masalah yang terkait dengan Metode Nearest Neighbour, data awal yang harus disiapkan adalah matriks jarak dan tabungan matriks. Hasil yang diperoleh: Jumlah distribusi jarak kondisi yang ada adalah 2.071,2 km dengan total waktu tempuh 66 jam 6 menit. Nilai-nilai yang berbeda dari perhitungan Metode Nearest Neighbour, ketika total jarak 1.483,6 km dari distribusi diperoleh dengan total waktu tempuh 59 jam 49 menit. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa Metode Nearest Neighbour menghasilkan karakteristik rute yang lebih baik. Kata-kata kunci: Nearest Neighbour Method, layanan rute, distribusi jarak, waktu tempuh            
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
DAMPAK FLY OVER MANAHAN TERHADAP ARUS LALU LINTAS Susi Febriana; Nurul Hidayati; Gotot Slamet; Ika Setiyaningsih
Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian dan Pengembangan Vol 4 No 1 (2020): Vol. 4 No. 1, November 2020
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.072 KB) | DOI: 10.32630/sukowati.v4i1.120

Abstract

Surakarta has several locations prone to congestion due to at grade highway-railway crossing, one of which is in the Manahan area. The solution made by the government to overcome this problem was to build the Fly Over. Nevertheless, this condition affects the surrounding traffic condition, such as on Slamet Riyadi Street. This study aims to determine the characteristics of the traffic, and the existing performance of the road, then to compare it with the previous road performance. The primary data used are the existing condition of geometric, side frictions, volume and travel time which is then analyzed using IHCM 1997. The results show that ??during morning peak hour is obtained a volume of 1827.7 pcu per hour with the averages speed is 38.25 km per hour. The road performance expressed by the degree of saturation is obtained at 0.38. This value is smaller than before the change. This shows that the performance after the Fly Over is better than before. Nevertheless, both performances are still categorized in good condition.
Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Bersinyal (Studi Kasus Simpang Universitas Muhammadiyah Surakarta) Nurul Hidayati; Muhammad Rizki Agung Nugroho; Gotot Slamet Mulyono; Alfia Magfirona
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14/No.2/Desember 2021
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.743 KB) | DOI: 10.23917/dts.v14i2.16970

Abstract

Kemacetan lalu lintas sering terjadi di simpang karena merupakan tempat bertemunya berbagai pergerakan yang tidak sama arahnya. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, seperti yang terjadi di simpang bersinyal sekitar gerbang utama Universitas Muhammadiyah Surakarta. Simpang ini berada pada pusat tarikan pergerakan karena berdekatan dengan pusat perbelanjaan modern, perkantoran, dealer kendaraan, kampus dan rumah sakit. Adanya halte Batik Solo Trans di sekitar simpang tersebut juga menyebabkan adanya aktivitas bus yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi simpang bersinyal yang terjadi pada saat peak hour pagi dan siang. Evaluasi yang dilakukan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, dengan parameter utama penilaian kinerja adalah derajat kejenuhan, antrian dan tundaan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa arus simpang tertinggi adalah 3123,7 smp/jam yang terjadi pukul 13.30-14.30, dengan volume pendekat tertinggi ada di Barat sebesar 1572,9 smp/jam. Kapasitas pada pendekat ini adalah sebesar 879,8 smp/jam, sehingga diperoleh derajat kejenuhan sebesar 1,71. Nilai ini sudah melebihi standar yang ditentukan yaitu sebesar 0,85. Selain Barat, pendekat lain yang tidak memenuhi adalah Utara dan Timur fase 1. Oleh karena itu simpang dianggap sudah tidak layak lagi. Berdasarkan hasil tersebut, maka simpang perlu dilakukan perbaikan, diantaranya melalui pengaturan ulang sinyal (baik fase maupun waktu sinyal), maupun dengan memperbaiki kondisi lingkungan sekitarnya termasuk geometriknya.
Public Perspective toward Car-free Day Program as a Public Open Space: A Case Study in Klaten, Central Java : Public open space in small town Muhammad Aziz Proklamalatu; Nurul Hidayati
Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning Vol. 5 No. 3 (2021): December 2021
Publisher : Ministry of National Development Planning Republic of Indonesia/Bappenas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36574/jpp.v5i3.219

Abstract

Public open spaces are the core component of sustainable urban development which can provide multiple advantages. There has been growing interest from policy-makers to implement car-free day (CFD) either in big cities or small cities to promote economic activity, public mental health, and wellbeing. Here, we conducted an exploratory study to describe the characteristic of CFD as an open space allocation and its characteristic as well as explores the perspective of urban residences regarding the utilization of road space as open space viewed from physical, social, and economical functions. Results indicate that circulation lines, public facilities as well as street furniture are well organized although there is a small issue regarding pedestrian space that was minimum. Respondents believe that public open spaces should consider prioritizing the comfort and active engagement support while they do not aware of the discovery aspect. The vast majority of respondents (32%) purposes are to have an exercise at CFD.
ANALISIS PERILAKU LALU LINTAS PENGGUNA JALAN DI SEKITAR SIMPANG GENDENGAN Nurul Hidayati; Agung Erwanda
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 1 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i1.15014

Abstract

This study focused on the behavior of road user (biker/rider), especially around the Gendengan Intersection in Surakarta. This study aims to determine the types of violations, the causes, and effects that occur around the intersection. The primary data used are observation data of violations and questionnaires of 400 respondents. This study also uses data of traffic accidents and violations from the SATLANTAS of Surakarta Police and the IRSMS of KORLANTAS POLRI. The analysis refers to Law No.22 of 2009. Based on the Police data analysis, there are 87.98% of violations in Surakarta related to driver behavior, while using the primary data it was found around 48.32%. Lack of awareness of orderly traffic causes the driver to ignore his safety. This can be seen from the percentage of respondents who answered YES greater than NO happening in almost all violation types. Traffic violations can be a major factor in traffic accidents. Therefore, the implementation of strict rules needs to be done for those who violate, either in the form of fines or imprisonment. Penelitian ini difokuskan pada perilaku berlalu lintas pengendara di jalan, khususnya di sekitar Simpang Gendengan Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe pelanggaran, penyebab dan dampak pelanggaran yang terjadi di sekitar simpang tersebut. Data primer yang digunakan adalah data pengamatan lapangan dan kuesioner dari 400 responden. Penelitian ini juga menggunakan data kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas dari Satlantas Polresta Surakarta dan IRSMS KORLANTAS POLRI. Analisis mengacu pada Undang-Undang No.22 Tahun 2009. Berdasarkan hasil analisis data Kepolisian diperoleh 87,98% tipe pelanggaran di Surakarta berkaitan dengan perilaku pengemudi, sedangkan dari data primer diperoleh sebesar 48,32%. Kurangnya kesadaran akan tertib berlalu lintas menyebabkan pengemudi pengabaikan keselamatannya. Hal ini terlihat dari prosentase responden yang menjawab Ya lebih besar dari Tidak terjadi hampir pada semua tipe pelanggaran. Pelanggaran lalu lintas dapat menjadi faktor utama kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, penerapan aturan yang ketat perlu dilakukan bagi yang melanggar, baik berupa hukuman denda atau penjara.
STUDI KOMPARASI PEMILIHAN ANGKA KECEPATAN KENDARAAN DI PURWOKERTO DAN SEMARANG Probo Hardini; Nurul Hidayati; Eva Wahyu I
Journal of Indonesia Road Safety Vol 2 No 2 (2019): Journal of Indonesia Road Safety
Publisher : Traffic Accident Research Center, Indonesia Traffic Police Corps and University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/korlantas-jirs.v2i2.15038

Abstract

Driver speed that exceeds the limit is one of many factors that trigger road accidents. This study aims to analyze the differences in driver perception in choosing the speed of the vehicle. This research was conducted in two cities with characteristics assumed to have different socio-cultural aspects, namely Semarang City representing the big city and Purwokerto City as the medium city. The study uses questionnaire data distributed to respondents of vehicle users and analyzed using quantitative descriptive methods. It is known that motorists or drivers in the two cities above have the same perception related to the reason for speeding, namely travel time and punctuality to the destination. However, there are differences in perceptions on the negative effect that underlie the decision making, namely self-actualization for the release of anger and praise. Referring to several reasons in the questionnaire, the answers of drivers in Semarang lead to the poles agree, while in Purwokerto, they lead to disagreeing. Also, it was found that the driver's knowledge of speed limits can affect the choice of speed values taken. This can be seen in the high percentage of respondents who do not know the speed limit of urban roads and the high percentage of motorists who do the speeding. Kecepatan kendaraan pengendara yang melebihi batas menjadi salah satu faktor pencetus terjadinya kecelakaan di jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan persepsi masyarakat dalam berkendara. Penelitian ini dilakukan di dua kota dengan karakteristik yang diasumsikan mempunyai sosial budaya yang berbeda, yaitu Kota Semarang merepresentasikan kota besar dan Kota Purwokerto sebagai kota sedang. Penelitian ini menggunakan data kuisioner yang dibagikan kepada responden pengguna kendaraan, dan dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa pengendara di kedua kota di atas mempunyai persepsi yang sama terkait dengan alasan berkendara melebihi kecepatan, yaitu waktu tempuh dan ketepatan waktu sampai di tujuan. Meskipun demikian, ada perbedaan persepsi pada pengaruh negatif yang mendasari pengambilan keputusan tersebut, yaitu aktualisasi diri untuk pelampiasan marah dan mendapat pujian. Berdasarkan beberapa alasan yang ada di kuisioner, jawaban pengendara dan pengemudi di Kota Semarang mengarah pada kutub setuju, sedangkan di Kota Purwokerto mengarah tidak setuju. Selain itu diketahui bahwa pengetahuan pengendara tentang batas kecepatan dapat mempengaruhi pemilihan nilai kecepatan yang diambil. Hal ini terlihat pada tingginya persentase responden yang tidak mengetahui batas kecepatan jalan perkotaan dan tingginya persentase pengendara yang mengemudi di atas batas kecepatan.
Performance Evaluation of Unsignalized Intersections with Unofficial Traffic Control Officers (Case Study of Bong Cino Intersection City of Madiun) Achmad Luthfi Prastyo; Nurul Hidayati; Senja Rum Harnaeni
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 20, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v20i2.21914

Abstract

Simpang Bong Cino is an uncited interchange that in the field is arranged by unofficial officers to be located in the outer cordon that connects Madiun and Magetan Regencies with Madiun City. This study aims to assess the performance of intersections with officers, without officers, and using Traffic Signal Control Tools, as well as recommend the best type of arrangement. The primary data collection used is an interchange inventory survey and a classified deflection movement survey which is carried out twice on the same day and time on different dates, namely Wednesday, June 15 and 22, 2022, which is then analyzed using MKJI 1997. The results of the analysis obtained The existing condition of the intersection with traffic control officers, obtained a degree of saturation of 0.75, a major road delay (DMA) of 6.46 sec / smp, a minor road delay of 14.96 sec / smp and an intersection delay of 12.88 sec / smp. If without a traffic control officer, a saturation degree value of 0.74 is obtained, the major road delay is 6.31 sec/smp, the minor road delay is 15.43 sec/smp and the interchange delay is 12.66 sec/smp.  When set up with the Traffic Signal Control Tool, a saturation degree of 0.51 was obtained and the average delay for the entire intersection was 20.14 sec/smp. The best interchange setting recommendation is intersection without unofficial officers.