Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR Kurniawati, Dian; Riyanto, Agus; Hidayati, Nurul; Magfirona, Alfia
Jurnal Transportasi Vol 17, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.944 KB) | DOI: 10.26593/jt.v17i1.2706.%p

Abstract

Abstract This article is focused on the comparison of the characteristics of route service between the existing conditions and the results of the Nearest Neighbour Method. The parameters used to compare consist of total distance and total travel time used in the distribution of the LPG gas cylinders. To answer the problems associated with the Nearest Neighbour Method, the initial data should be prepared are distance matrix, and savings matrix. The results were obtained: Total distance distribution of the existing condition is 2,071.2 km with a total travel time of 66 hours 6 minutes. The values are different from the Nearest Neighbour Method calculation, in which a total distance of 1,483.6 km of distribution obtained with a total travel time of 59 hours 49 minutes. Based on these results, it can be concluded that the Nearest Neighbour Method produces a better route characteristic. Keywords: Nearest Neighbour Method, route service, distance distribution, travel time       Abstrak Artikel ini difokuskan pada perbandingan karakteristik layanan rute antara kondisi eksisting dan hasil analisis menggunakan Metode Nearest Neighbour. Parameter yang digunakan untuk membandingkan terdiri atas jarak total dan total waktu perjalanan yang digunakan dalam distribusi tabung gas LPG. Untuk menjawab masalah yang terkait dengan Metode Nearest Neighbour, data awal yang harus disiapkan adalah matriks jarak dan tabungan matriks. Hasil yang diperoleh: Jumlah distribusi jarak kondisi yang ada adalah 2.071,2 km dengan total waktu tempuh 66 jam 6 menit. Nilai-nilai yang berbeda dari perhitungan Metode Nearest Neighbour, ketika total jarak 1.483,6 km dari distribusi diperoleh dengan total waktu tempuh 59 jam 49 menit. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa Metode Nearest Neighbour menghasilkan karakteristik rute yang lebih baik. Kata-kata kunci: Nearest Neighbour Method, layanan rute, distribusi jarak, waktu tempuh            
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
EVALUASI KINERJA JARINGAN JALAN MENGGUNAKAN METODE COMPARATIVE ROUTE FACTOR Magfirona, Alfia; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR Dian Kurniawati; Agus Riyanto; Nurul Hidayati; Alfia Magfirona
Jurnal Transportasi Vol. 17 No. 1 (2017)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.944 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v17i1.2706.%p

Abstract

Abstract This article is focused on the comparison of the characteristics of route service between the existing conditions and the results of the Nearest Neighbour Method. The parameters used to compare consist of total distance and total travel time used in the distribution of the LPG gas cylinders. To answer the problems associated with the Nearest Neighbour Method, the initial data should be prepared are distance matrix, and savings matrix. The results were obtained: Total distance distribution of the existing condition is 2,071.2 km with a total travel time of 66 hours 6 minutes. The values are different from the Nearest Neighbour Method calculation, in which a total distance of 1,483.6 km of distribution obtained with a total travel time of 59 hours 49 minutes. Based on these results, it can be concluded that the Nearest Neighbour Method produces a better route characteristic. Keywords: Nearest Neighbour Method, route service, distance distribution, travel time       Abstrak Artikel ini difokuskan pada perbandingan karakteristik layanan rute antara kondisi eksisting dan hasil analisis menggunakan Metode Nearest Neighbour. Parameter yang digunakan untuk membandingkan terdiri atas jarak total dan total waktu perjalanan yang digunakan dalam distribusi tabung gas LPG. Untuk menjawab masalah yang terkait dengan Metode Nearest Neighbour, data awal yang harus disiapkan adalah matriks jarak dan tabungan matriks. Hasil yang diperoleh: Jumlah distribusi jarak kondisi yang ada adalah 2.071,2 km dengan total waktu tempuh 66 jam 6 menit. Nilai-nilai yang berbeda dari perhitungan Metode Nearest Neighbour, ketika total jarak 1.483,6 km dari distribusi diperoleh dengan total waktu tempuh 59 jam 49 menit. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dinyatakan bahwa Metode Nearest Neighbour menghasilkan karakteristik rute yang lebih baik. Kata-kata kunci: Nearest Neighbour Method, layanan rute, distribusi jarak, waktu tempuh            
Review Model Waktu Pelaksanaan Konstruksi Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepingan Yanti Yanti; Alfia Magfirona
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14/No.2/Desember 2021
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.801 KB) | DOI: 10.23917/dts.v14i2.16969

Abstract

Landasan pacu merupakan salah satu hal sederhana yang minimal dimiliki oleh bandar udara sebagai jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk mendarat (landing) dan melakukan lepas landas (take off). Kualitas landasan pacu diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan penerbangan sebagai infrastruktur yang digunakan untuk akses utama pesawat terbang dalam melakukan pergerakan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualtitatif, studi literatur, serta kajian model SmartPLS. Berdasarkan hasil studi literature yang dilakukan diperoleh beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan proyek konstruksi meliputi pembebasan lahan, rehabilitasi, izin lingkungan, teknologi atribut, klien, kontraktor, konsultan berdasarkan frekuensi, tingkat keparahan, indeks kepentingan, dan kebutuhan tim proyek dari semua pemangku kepentingan. Selain itu, pada proyek bandara beberapa hal yang berpengaruh terkait dengan pengembangkan model kuantitatif yang mengintegrasikan beberapa elemen yang relevan dalam perencanaan MR trotoar landasan pacu bandara, analisis secara visual kerusakan landasan pacu dengan PC serta perampingan informasi yang berpengaruh dalam implementasi sistem berbasis web pada proyek, serta analisis dimensi kualitatif (penyebab penundaan) dan kuantitatif (kinerja waktu) dari masalah penundaan menggunakan dua indikator yaitu Reason for Noncompliance (RNC) sebagai penyebab keterlambatan dan Delay Index (DI) sebagai indikator penundaan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian review ini untuk menentukan variabel yang dapat dianalisis dengan smartPLS untuk menentukan berapa besar pengaruh faktor tersebut.
Evaluasi Kinerja Jaringan Jalan Menggunakan Metode Comparative Route Factor Alfia Magfirona; Nurul Hidayati; Sri Sunarjono
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 13/No.1/Juli 2020
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.048 KB) | DOI: 10.23917/dts.v13i1.11591

Abstract

Tingginya mobilitas penduduk di berbagai sektor seperti ekonomi, pendidikan dan budaya menyebabkan beberapa pemasalahan transportasi, di antaranya kemacetan dan keselamatan berlalu lintas. Berbagai upaya Manajemen Rekayasa Lalu Lintas telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya adalah pemberlakuan aturan Sistem Satu Arah (SSA). Dampak pemberlakuan SSA tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja jaringan jalan di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai route factor kondisi ruas jalan di Kawasan Kerten ditinjau dari waktu tempuh pada kondisi eksisting dan kondisi skenario  dengan kondisi SSA. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja jaringan jalan adalah metode Comparative Route Factor. Nilai route factor  diperoleh dengan cara membandingkan rute kondisi alternatif yang tercepat dengan rute kondisi eksisting. Data yang digunakan adalah jarak tempuh yang diperoleh dari google map dan kecepatan arus dari data sekunder. Berdasarkan hasil evaluasi diketahui  nilai CRF,sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan bahwa adanya skenario SSA menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama menuju titik pusat di Simpang Purwosari. Kendaraan yang berasal dari titik pusat Simpang Purwosari harus memutar terlebih dahulu melalui ruas Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Dr. Rajiman dan Jalan KH Agus Salim. Nilai CRF tidak terlalu berbeda jika titik acuan awal yang digunakan berubah. Meskipun demikian perubahan yang dilakukan tidak begitu besar pengaruhnya terhadap efisiensi waktu tempuh antara kondisi skenario dengan eksisting.Kata-kata kunci: kinerja, jaringan jalan, rute, comparative route factor, SSA.
Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Bersinyal (Studi Kasus Simpang Universitas Muhammadiyah Surakarta) Nurul Hidayati; Muhammad Rizki Agung Nugroho; Gotot Slamet Mulyono; Alfia Magfirona
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14/No.2/Desember 2021
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.743 KB) | DOI: 10.23917/dts.v14i2.16970

Abstract

Kemacetan lalu lintas sering terjadi di simpang karena merupakan tempat bertemunya berbagai pergerakan yang tidak sama arahnya. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan kecelakaan lalu lintas, seperti yang terjadi di simpang bersinyal sekitar gerbang utama Universitas Muhammadiyah Surakarta. Simpang ini berada pada pusat tarikan pergerakan karena berdekatan dengan pusat perbelanjaan modern, perkantoran, dealer kendaraan, kampus dan rumah sakit. Adanya halte Batik Solo Trans di sekitar simpang tersebut juga menyebabkan adanya aktivitas bus yang berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi simpang bersinyal yang terjadi pada saat peak hour pagi dan siang. Evaluasi yang dilakukan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, dengan parameter utama penilaian kinerja adalah derajat kejenuhan, antrian dan tundaan. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa arus simpang tertinggi adalah 3123,7 smp/jam yang terjadi pukul 13.30-14.30, dengan volume pendekat tertinggi ada di Barat sebesar 1572,9 smp/jam. Kapasitas pada pendekat ini adalah sebesar 879,8 smp/jam, sehingga diperoleh derajat kejenuhan sebesar 1,71. Nilai ini sudah melebihi standar yang ditentukan yaitu sebesar 0,85. Selain Barat, pendekat lain yang tidak memenuhi adalah Utara dan Timur fase 1. Oleh karena itu simpang dianggap sudah tidak layak lagi. Berdasarkan hasil tersebut, maka simpang perlu dilakukan perbaikan, diantaranya melalui pengaturan ulang sinyal (baik fase maupun waktu sinyal), maupun dengan memperbaiki kondisi lingkungan sekitarnya termasuk geometriknya.
Perbandingan Kinerja Ruas Jalan Ahmad Yani Kartasura Pra dan Saat Pandemi Covid-19 Alfia Magfirona; Nurul Hidayati; Gotot Slamet Mulyono
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 16/No1/Juli 2023
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dts.v16i1.20511

Abstract

Jalan Ahmad Yani merupakan main gate yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama di area Soloraya dan maupun akses keluar masuk kendaraan kota lainnya.  Seiring dengan adanya pandemi Covid-19, sektor transportasi terkena dampak yang cukup signifikan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji kinerja ruas jalan kondisi sebelum dan saat pandemi Covid-19. Sumber data penelitian berasal dari data primer yang kemudian dikelompokkan menjadi dua jenis data kondisi pra dan saat pandemi Covid-19. Data tersebut berupa data geometrik dan lingkungan serta volume lalu lintas. Data volume lalu lintas diambil pada jam sibuk pagi pukul 08:00 – 10:00 WIB dan sore pukul 15:00 – 17:00 WIB. Kinerja ruas didasarkan nilai  derajat kejenuhan (DS), menghasilkan nilai 0,75, baik pra maupun saat pandemi. Ada penurunan nilai DS, namun tidak terlalu signifikan antara pra maupun saat pandemi. Nilai DS yang dihasilkan Jalan Ahmad Yani  Pra Pagi = 0,30, Jalan Ahmad Yani  Pandemi Pagi = 0,23, Jalan Ahmad Yani  Pra Sore = 0,39 dan Jalan Ahmad Yani  Pandemi Sore = 0,30. Nilai DS pada kondisi pandemi mengalami penurunan dibandingkan sebelum pandemi sebesar 21% saat pagi dan 22% saat sore hari. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap bidang tansportasi untuk peramalan kondisi lalu lintas. 
Pemilihan Moda Transportasi Perjalanan Kerja di Desa Karanggeneng Boyolali Nurul Hidayati; Guruh Seto Prasetyo; Gotot Slamet Mulyono; Alfia Magfirona
Dinamika Teknik Sipil: Majalah Ilmiah Teknik Sipil Vol. 16/No1/Juli 2023
Publisher : Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/dts.v16i1.22959

Abstract

Transportasi memegang peranan yang sangat penting karena melibatkan dan mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia termasuk dalam beraktifitas menuju tempat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda perjalanan kerja dan menganalisis modelnya. Metode análisis menggunakan model logit biner selisih dan rasio. Data yang digunakan diperoleh dari penyebaran kuesioner ke responden, yaitu warga Desa Karanggeneng Boyolali. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa mayoritas warga yang melakukan perjalanan kerja berjenis kelamin laki-laki (61,5%). Jenis moda yang paling banyak digunakan pengguna adalah sepeda motor (81,5%). Mayoritas warga desa menempuh jarak perjalanan kerja sejauh 3-6 km (25,5%), dan waktu tempuh 5-10 menit (34%). Mayoritas warga yang diteliti mempunyai pendapatan per bulan berkisar antara Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.0 (40%). Semakin besar selisih biaya perjalanan menyebabkan semakin besar probabilitas memilih sepeda motor (P1). Meskipun demikian saat kondisi selisih biaya keduanya adalah 0, maka probabilitas pelaku perjalanan memilih motor sebesar 46%. Hal ini menunjukkan bahwa moda mobil lebih diminati dibandingkan sepeda motor pada biaya yang sama. Semakin besar rasio biaya kedua kendaraan di atas, menyebabkan semakin besar peluang memilih Moda 1 (sepeda motor). Saat rasio biaya kedua jenis kendaraan bernilai 1, maka diperoleh probabilitas memilih sepeda motor sebesar 65%.
EDUKASI KESELAMATAN LALU LINTAS DI KALANGAN EMAK-EMAK RW 02 DESA SOGO KABUPATEN BLORA Magfirona, Alfia; Fitrianingrum, Wahyu Ria; Rahmawati, Febriria; Hidayati, Nurul; Sunarjono, Sri; Listyawan, Anto Budi; Handayani, Nur Khotimah
Abdi Masya Vol 5 No 1
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/abdimasya.v5i1.311

Abstract

The public's lack of awareness of traffic laws can be seen in behavior such as the increasing number of traffic violations. Apart from that, minimal knowledge of traffic rules and poor driving practices are also causes that exacerbate the high rate of traffic accidents. The rate of traffic accidents 2021 in Blora Regency throughout 2021 has increased compared to 2020. One effort to overcome this problem can be made by educating traffic ethics among the mothers of Sogo Village, Blora Regency. Service activities were carried out on Thursday, April 27 2023 at 15.00 – 17.00 WIB using the face-to-face method. The education carried out has been able to improve mothers' abilities to understand traffic and driving etiquette. Evaluation of service activities is carried out through pre-and post-tests. Based on the indicators per question item, the average pre-test results show a figure of 69.35%, while the post-test results have increased by 30.65%. Overall the results of the post-test percentage achieved per question item reached 100%. It can be concluded that the education carried out has succeeded in improving mothers' abilities to understand traffic and driving etiquette. In this way, these mothers are considered capable of sharing information and understanding related to traffic etiquette with their children and neighbors and can apply it in their behavior during traffic on the road as a follow-up to this activity.
Co-Authors Abdullah, Muhammad Mamun Harits AGUS RIYANTO Agus Riyanto Aida, Pipit Mosque Akbar, Alfath Faiz Al-Ghalib, Helmi Dhia Alghifari, Fauzan Farrel Amar, Tsulis Iq'bal Khairul Amar, Tsulis Iqbal Khairul Amaristyanto, Yoga Anto Budi Listyawan Arinda Soraya Putri Astuti, Nurmalely Puji Bastian, Angger Adi Budi Priyanto Budiyanto, Rezal Nur Cahyono, Guruh Sukma Dwi Danti, Novi Aullia Rahma Dian Kurniawati Dian Kurniawati Fadhilla Tri Nugrahaini Fadillah, M Riski Faisal Farchani, Muhamad Abas Fitrianingrum, Wahyu Ria Geraldy, Mochammad Gotot Slamet Mulyono Guruh Seto Prasetyo Hafidzul Azmi Hafidzul Azmi Hendra Mahardika, Hendra Hisan, Rumaisa Idris, Zilhardi Indra Wahyu Nusantara Kusuma, Nabil Belantara Lestari, Nila Kusuma Ayu Maharani, Mentari Putri Mochammad Geraldy Muhammad Ghofar Shidiq Muhammad Rizki Agung Nugroho Muzakar Isa Nabil Belantara kusuma Nila Kusuma Ayu Lestari Nugroho, Raihan Setyo Nur Aklis Nur Khotimah Handayani Nurul Hidayati Nurul Hidayati Nurul Hidayati Nusantara, Indra Wahyu Pipit Mosque Aida Prabandari, Kirani Dyah Ayu Puspita Indra Wardhani Putra, Alvian Surya Putra, Dhimas Adha Aji Putri, Nabila Faisa Rahma, Syifa Aulia Rahmawati, Febriria Romdhoni, Alif Firmansyah Rosadi, Dheaulhaq Safira, Sonia Sahid, Muhammad Nur Santi Yatnikasari Sarjito - Sejati, Agus Wahyu Setyansyah, Dharmawan Sri Sunarjono Suparwan, Yodi Rohmat Syakir Maghfuri Tsulis Iq'bal Khairul Amar Ujianto, Muhammad Ulwiyah Wahdah Mufassirin Liana Wicaksono, Akmal Winata, Annas Adhi Wiyadi Yanti Yanti Yudhistira, Tito Yundari, Yundari