ABSTRAK Kerusakan mesin di PT. XYZ, produsen susu formula, menyebabkan hambatan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen kritis pada mesin shrink dan merancang jadwal perawatan preventif guna meminimalkan downtime. Metode yang digunakan meliputi penentuan komponen kritis, perhitungan waktu kerusakan menggunakan Mean Time To Failure (MTTF) dan Mean Time To Repair (MTTR), analisis distribusi kerusakan, serta penentuan interval waktu penggantian dan pemeriksaan komponen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bearing, belt, dan gear adalah komponen paling kritis yang sering mengalami kerusakan. Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa nilai MTTF terendah dimiliki oleh bearing (232,48 jam), menunjukkan frekuensi kerusakan yang paling tinggi. Sebaliknya, gear memiliki nilai MTTR tertinggi (4,33 jam), menandakan waktu perbaikan terlama. Dengan menerapkan preventive maintenance, waktu penggantian yang optimal untuk bearing adalah setiap 214 jam, belt 374 jam, dan gear 390 jam. Waktu pemeriksaan berkala yang disarankan adalah 73 jam untuk bearing, 70 jam untuk belt, dan 55 jam untuk gear. Penerapan jadwal perawatan preventif ini berhasil mengurangi total downtime rata-rata dari 3,487 jam/bulan menjadi 1,330 jam/bulan, yang berarti penurunan sebesar 61,86%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan preventive maintenance sangat efektif dalam meningkatkan waktu operasional mesin dan produktivitas perusahaan.