Latar Belakang. Remaja rentan terhadap masalah psikososial, psikis atau kejiwaan akibat perubahan sosial. Perlu sumber informasi kesehatan dan life skill agar para remaja siap menghadapi kehidupan melalui kegiatan Posyandu remaja. Hasil studi pendahuluan di Kabupaten Magelang terdapat pernikahan di usia kurang dari 20 tahun berpotensi terjadinya kehamilan usia muda penyebab BBLR. Tahun 2021 bulan Januari-November di wilayah Puskesmas Secang terdapat jumlah calon pengantin di bawah usia 20 tahun mencapai 4,51% atau sebanyak 24 orang. Kabupaten Magelang menduduki peringkat keempat Provinsi Jawa Tengah dengan 38 kasus HIV/AIDS. Rendahnya tingkat kehadiran remaja di Posyandu Remaja mengakibatkan terhambatnya pemberdayaan sebagai tujuan utama dari Posyandu Remaja. Tujuan penelitian menganalisis deteminan minat remaja menghadiri Posyandu Remaja. Metode penelitian : jenis penelitian diskriptif kuwantitatif, Desain penelitianya berupa survei analitik, Populasi 321 orang teknik sampling purposive didapatkan 34 sampel Hasil : mayoritas responden perempuan 33 atau 31%, mayoritas pendidikan SMA 42 responden atau 39.6%, mayoritas 27 responden atau 25.5% cukup mendapat dukungan dari keluarga untuk mengikuti Posyandu remaja. pengetahuan tentang kegiatan posyandu remaja mendapatkan skor terendah yakni 16 responden atau 16%, mayoritas 27 responden atau 25.5% cukup dukungan dari keluarga untuk mengikuti Posyandu remaja. mayoritas responden kurang mendapatkan dukungan dari teman sebaya untuk datang ke Posyandu remaja sebanyak 32 responden atau 64%. jarak rumah ke Posyandu remaja mayoritas dekat 29 orang atau 58 % , mayoritas 37 responden atau 74 pesrsen berminat datang ke Posyandu remaja tetapi terhalang oleh kesibukan menyelesaikan kegiatan sekolah dan tugas membantu orang tua Saran : dukungan keluarga dan teman sebaya lebih ditingkatkan sedangkan waktu kegiatan posyandu remaja lebih informative menginformasikan kegistan dan pemilihan waktu yang tepat agar remaja yang sudah berminat mengikuti Posyandu remaja