Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE 
                    
                    -, Masruroh                    
                     Eduhealth  Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKUsia  menopause  pada  wanita  bisa  terjadi  pada  usia  45-50  tahun  namun  pada  beberapa keadaan  tertentu    bisa  terjadi  lebih  awal  atau  terlambat.  Usia  memasuki  menopause dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  diantaranya  kontrasepsi  hormonal.  Penelitian  ini  bertujuan untuk  mengetahui  hubungan  riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan  usia menopause.  Jenis  penelitian  ini  adalah  Survey  Analitik  dengan  pendekatan  Case  Control. Populasi  wanita  yang  telah  menopause  berjumlah  65  orang  dengan  teknik  simple  random sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 55 orang. Pengambilan data dilakukan bulan Juni-  Juli    2012  dengan  cara  teknik  wawancara  dan  data  sekunder.  Hasil  penelitian menunjukkan  (ρ=0,000)  ada  hubungan  Riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan usia  menopause.  Wanita  yang  menggunakan  kontrasepsi  hormonal  lebih  cenderung mengalami  keterlambatan  menopause.  Dengan  demikian  diharapkan  bagi  institusi  kesehatan untuk  memberikan  penyuluhan  tentang    kontrasepsi  hormonal  dan  cara  menjaga  kesehatan diusia menopause.Kata kunci: kontrasepsi hormonal, menopauseABSTRACTThe  age  of  menopause  in  women  can  occur  at  the  age  of  45-50  years,  but  in  some circumstances  may  occur  early  or  late.  Age  of  menopause  is  influenced  by  several  factors, including hormonal contraception. This study aimed to determine the relationship history of hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  This  research  is  Analytical  Survey Control Case approach. The population of menopausal women amounted to 65 people with a simple random sampling technique to obtain samples totaling 55 people. Data is collected in June-July 2012 by way of interview and secondary data. Results showed (ρ = 0.000), there is a  history  of  hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  Women  who  use  hormonal contraceptives are more likely to experience late menopause. The hope for health institutions to  provide  education  about  contraception  and  how  to  maintain  healthy  for  woman  who  has  menopause.Keyword: hormone contraseption, menopause.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN  POSTPARTUM BLUES 
                    
                    -, Masruroh                    
                     Eduhealth  Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhelth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (513.101 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK
Melahirkan adalah kondisi fisiologis yang  dapat menyebabkan traumatis yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya bagi ibu dan bayi. Perubahan hormon, kelelahan, perubahan peran, paritas, mekanisme koping  ibu dan dukungan sosial keluarga adalah faktor yang bisa menyebabkan masalah psikologis post partum. Post partum blues adalah salah satu kondisi dimana ibu post partum mengalami kesedihan, stress akibat  pengalaman dan persepsi yang tidak nyaman. Bila hal ini tidak segera akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan psikologis  ibu dan bayi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian  Postpartum Blues.Jenis penelitian yang digunakan adalah â Analitik Korelasional â desain penelitiannya Cross â Sectional. Populasi adalah semua ibu post partum. Sampel adalah 29 ibu postpartum . Pengumpulan data menggunakan Teknik simplerandom  sampling.Variabel independen adalah paritas ibu dan variabel dependen adalah kejadian post partum blues. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan Uji statistik  Chi-Square.Hasil penelitian tidak ada hubungan paritas ibu dengan kejadian post partum blues.Ada faktor lain yang mempengaruhi kejadian post partum blues, untuk itu diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pemenuhan kebutuhan ibu post partum dan dukungan sosial  bagi post partum agar tidak mengalami post partum blues.
Katakunci: Paritas ibu, Postpartum Blues.
ABSTRACT
Childbirth is a physiological condition that can cause traumatic determine the next life for both mother and baby . Hormonal changes , fatigue , changes in roles , parity , maternal coping mechanisms and social support of the family is a factor that can cause psychological problems post partum . Post partum blues is one of the conditions in which postpartum mothers experience sadness , stress due to the experience and perception of discomfort . If this is not immediately will cause adverse effects on health and psychological mother and baby . This study aims to determine the relationship of maternal parity with Postpartum Blues events . This type of research is " Analytical Correlational " research design Cross - Sectional . The population is all women post partum . The sample was 29 mothers postpartum . The place of research in the Village Polindes Permisan Jabon subdistrict of Sidoarjo regency . Using simple random sampling technique sampling.Variabel is parity independent and dependent variable is the mother incidence of post partum blues . Data collection using questionnaires . Data were analyzed using Chi - Square test statistics . The results of the study there was no association with the incidence of maternal parity postpartum blues . There are other factors that affect the incidence of post partum blues , it is expected to meet the needs of health workers improve maternal post partum and post partum social support in order not to experience post partum blues.
Keywords: Parity mother, Postpartum Blues.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK PRA SEKOLAH ANTARA SEKOLAH FULLDAY DAN SEKOLAH REGULER 
                    
                    Nuraini, Nanik; 
-, Masruroh                    
                     Eduhealth  Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKKematangan sosial anak merupakan bagian dari perkembangan sosial anak yang diperoleh melalui sosialisasi dari penyerapan sikap, nilai-nilai, kebiasaan masyarakat sehingga individu menjadi skllful dalam menguasai kebiasaan.Kematangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pola pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan sosial antara anak-anak pra-sekolah (5-6 tahun) belajar di hari penuh dan sekolah reguler di Kabupaten Jombang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi ini melibatkan seluruh mahasiswa ABA dan Al-Iman TK yang berlokasi di Jombang yang memenuhi kriteria, 86 siswa. 52 siswa yang diambil sebagai sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling dan diukur dengan menerapkan Skala Kematangan Sosial Vineland (VSMS) dan Multi-Nominal Hasil uji Logistic Regression menunjukkan bahwa ada perbedaan kematangan sosial antara anak-anak pra-sekolah belajar di hari penuh dan sekolah reguler.Kata kunci : Kematangan Sosial, penuh hari sekolah dan sekolah Reguler, pra sekolahàABSTRACTThe childââ¬â¢s social maturity is a part of the childââ¬â¢s social development that obtained through the socialization from the absorption of attitudes, values, societyââ¬â¢s habits so that individuals become skllful in mastering the habits. The childs social maturity can be influenced by various factors; one of them is the pattern of education. The aim of this study is to find out the difference of social maturity between pre-school children (5-6 years) studying in full day and regular school in Jombang district.The type of this study was analytic observational done by using cross sectional approach. The population involved all students of ABA and Al-Iman Kindergarten located in Jombang who met the criteria, totally 86 students. 52 students were taken as the samples by using simple random sampling technique and measured by applying the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) and the Multi-Nominal Logistic Regression Test.Keywords: Maturity Social, full day school and Reguler school, and pre school
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK PRA SEKOLAH ANTARA SEKOLAH FULLDAY DAN SEKOLAH REGULER 
                    
                    Nuraini, Nanik; 
-, Masruroh                    
                     Eduhealth Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKKematangan sosial anak merupakan bagian dari perkembangan sosial anak yang diperoleh melalui sosialisasi dari penyerapan sikap, nilai-nilai, kebiasaan masyarakat sehingga individu menjadi skllful dalam menguasai kebiasaan.Kematangan sosial anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pola pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kematangan sosial antara anak-anak pra-sekolah (5-6 tahun) belajar di hari penuh dan sekolah reguler di Kabupaten Jombang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dilakukan dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi ini melibatkan seluruh mahasiswa ABA dan Al-Iman TK yang berlokasi di Jombang yang memenuhi kriteria, 86 siswa. 52 siswa yang diambil sebagai sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling dan diukur dengan menerapkan Skala Kematangan Sosial Vineland (VSMS) dan Multi-Nominal Hasil uji Logistic Regression menunjukkan bahwa ada perbedaan kematangan sosial antara anak-anak pra-sekolah belajar di hari penuh dan sekolah reguler.Kata kunci : Kematangan Sosial, penuh hari sekolah dan sekolah Reguler, pra sekolah ABSTRACTThe child’s social maturity is a part of the child’s social development that obtained through the socialization from the absorption of attitudes, values, society’s habits so that individuals become skllful in mastering the habits. The child's social maturity can be influenced by various factors; one of them is the pattern of education. The aim of this study is to find out the difference of social maturity between pre-school children (5-6 years) studying in full day and regular school in Jombang district.The type of this study was analytic observational done by using cross sectional approach. The population involved all students of ABA and Al-Iman Kindergarten located in Jombang who met the criteria, totally 86 students. 52 students were taken as the samples by using simple random sampling technique and measured by applying the Vineland Social Maturity Scale (VSMS) and the Multi-Nominal Logistic Regression Test.Keywords: Maturity Social, full day school and Reguler school, and pre school
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE 
                    
                    -, Masruroh                    
                     Eduhealth Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKUsia  menopause  pada  wanita  bisa  terjadi  pada  usia  45-50  tahun  namun  pada  beberapa keadaan  tertentu    bisa  terjadi  lebih  awal  atau  terlambat.  Usia  memasuki  menopause dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  diantaranya  kontrasepsi  hormonal.  Penelitian  ini  bertujuan untuk  mengetahui  hubungan  riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan  usia menopause.  Jenis  penelitian  ini  adalah  Survey  Analitik  dengan  pendekatan  Case  Control. Populasi  wanita  yang  telah  menopause  berjumlah  65  orang  dengan  teknik  simple  random sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 55 orang. Pengambilan data dilakukan bulan Juni-  Juli    2012  dengan  cara  teknik  wawancara  dan  data  sekunder.  Hasil  penelitian menunjukkan  (ÃÂ=0,000)  ada  hubungan  Riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan usia  menopause.  Wanita  yang  menggunakan  kontrasepsi  hormonal  lebih  cenderung mengalami  keterlambatan  menopause.  Dengan  demikian  diharapkan  bagi  institusi  kesehatan untuk  memberikan  penyuluhan  tentang    kontrasepsi  hormonal  dan  cara  menjaga  kesehatan diusia menopause.Kata kunci: kontrasepsi hormonal, menopauseABSTRACTThe  age  of  menopause  in  women  can  occur  at  the  age  of  45-50  years,  but  in  some circumstances  may  occur  early  or  late.  Age  of  menopause  is  influenced  by  several  factors, including hormonal contraception. This study aimed to determine the relationship history of hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  This  research  is  Analytical  Survey Control Case approach. The population of menopausal women amounted to 65 people with a simple random sampling technique to obtain samples totaling 55 people. Data is collected in June-July 2012 by way of interview and secondary data. Results showed (à= 0.000), there is a  history  of  hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  Women  who  use  hormonal contraceptives are more likely to experience late menopause. The hope for health institutions to  provide  education  about  contraception  and  how  to  maintain  healthy  for  woman  who  has  menopause.Keyword: hormone contraseption, menopause.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES 
                    
                    -, Masruroh                    
                     Eduhealth Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (513.101 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK Melahirkan adalah kondisi fisiologis yang dapat menyebabkan traumatis yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya bagi ibu dan bayi. Perubahan hormon, kelelahan, perubahan peran, paritas, mekanisme koping ibu dan dukungan sosial keluarga adalah faktor yang bisa menyebabkan masalah psikologis post partum. Post partum blues adalah salah satu kondisi dimana ibu post partum mengalami kesedihan, stress akibat pengalaman dan persepsi yang tidak nyaman. Bila hal ini tidak segera akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan dan psikologis ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu dengan kejadian Postpartum Blues.Jenis penelitian yang digunakan adalah “ Analitik Korelasional “ desain penelitiannya Cross – Sectional. Populasi adalah semua ibu post partum. Sampel adalah 29 ibu postpartum . Pengumpulan data menggunakan Teknik simplerandom sampling.Variabel independen adalah paritas ibu dan variabel dependen adalah kejadian post partum blues. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan Uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian tidak ada hubungan paritas ibu dengan kejadian post partum blues.Ada faktor lain yang mempengaruhi kejadian post partum blues, untuk itu diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan pemenuhan kebutuhan ibu post partum dan dukungan sosial bagi post partum agar tidak mengalami post partum blues. Katakunci: Paritas ibu, Postpartum Blues. ABSTRACT Childbirth is a physiological condition that can cause traumatic determine the next life for both mother and baby . Hormonal changes , fatigue , changes in roles , parity , maternal coping mechanisms and social support of the family is a factor that can cause psychological problems post partum . Post partum blues is one of the conditions in which postpartum mothers experience sadness , stress due to the experience and perception of discomfort . If this is not immediately will cause adverse effects on health and psychological mother and baby . This study aims to determine the relationship of maternal parity with Postpartum Blues events . This type of research is " Analytical Correlational " research design Cross - Sectional . The population is all women post partum . The sample was 29 mothers postpartum . The place of research in the Village Polindes Permisan Jabon subdistrict of Sidoarjo regency . Using simple random sampling technique sampling.Variabel is parity independent and dependent variable is the mother incidence of post partum blues . Data collection using questionnaires . Data were analyzed using Chi - Square test statistics . The results of the study there was no association with the incidence of maternal parity postpartum blues . There are other factors that affect the incidence of post partum blues , it is expected to meet the needs of health workers improve maternal post partum and post partum social support in order not to experience post partum blues. Keywords: Parity mother, Postpartum Blues.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES PADA PENDERITA HIV/AIDS (ODHA) 
                    
                    -, Masruroh                    
                     Eduhealth Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (533.479 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK Stres merupakan salah satu respon tubuh terhadap suatu stressor.Stres bisa mempengaruhi status kesehatan seseorang.Pada penderita HIV/AIDS kondisi yang terjadi pada dirinya merupakan stressor yang luar biasa bagi dirinya.Diagnosa penyakit dan berbagai manifestasi yang terjadi akibat penyakitnya merupakan hal yang menyebabkan stres. Demikian juga stress akan berakibat semakin memperburuk kondisinya. Dukungan social keluarga merupakan faktor psikoedukatif yang mempengaruhi stres.Dukungan keluarga dapat membantu menghilangkan perasaan tidak berdaya dan meningkatkan percaya diri tentang kemampuan untuk mengatasi masalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan social keluarga dengan tingkat stress pada penderita HIV/AIDS .Jenis penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian semua penderita HIV?AIDS di Kabupaten Jombang berjumlah 48 orang. Teknik sampling sistematik random sampling jumlah sampel 28 orang.Variabel independen adalah dukungan sosial keluarga dan variabel dependen adalah tingkat stress.Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dengan Uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan tingkat stress pada penderita HIV/AIDS. Untuk itu harus diupayakan untuk terus memberikan dukungan sosial meliputi dukungan informasi berupa penyuluhan, dukungan penilaian berupa pujian, dukungan instrumental berupa materi, memberikan dukungan emosional berupa menerima, menghargai dan mendengarkan ungkapan perasaan dengan penuh empati. Kata Kunci: Dukungan sosial keluarga, Tingkat Stres, Penderita HIV/AIDS ABSTRACT stress is one of the body's response to a stressor. Stress can affect a person's health status. In people with HIV / AIDS condition that happened to him is a tremendous stressor for him. Diagnosis of the disease and the various manifestations of the disease are caused by things that cause stress. Similarly, the stress will result in further exacerbate the condition. Family social support are factors that affect stress psikodukatif. Family support can help eliminate the feeling of helplessness and increase confidence about the ability to cope with the problem. This study aims to analyze the relationship of social support to the family stress levels in people with HIV / AIDS. Type of analytical research with cross sectional design. The study population was all patients with HIV? AIDS in Jombang of 48 people.Systematic sampling technique of random sampling sample size of 28 people. The independent variable is the social support of family and the dependent variable is the level of stress. Data collection using questionnaires. Data were analyzed using Chi-Square test statistics.The results showed no relationship between family social support with stress levels in people with HIV / AIDS. For it must be to continue to provide social support includes informational support in the form of counseling, assessment support in the form of praise, instrumental support in the form of matter, provide emotional support in the form of accept, appreciate and listen to the full expression of feelings of empathy. Key words: family social support, stress level, HIV/AIDS patient
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN USIA MENOPAUSE 
                    
                    Masruroh -                    
                     Eduhealth Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Eduhealth 
                    
                    Publisher : Eduhealth 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAKUsia  menopause  pada  wanita  bisa  terjadi  pada  usia  45-50  tahun  namun  pada  beberapa keadaan  tertentu    bisa  terjadi  lebih  awal  atau  terlambat.  Usia  memasuki  menopause dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  diantaranya  kontrasepsi  hormonal.  Penelitian  ini  bertujuan untuk  mengetahui  hubungan  riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan  usia menopause.  Jenis  penelitian  ini  adalah  Survey  Analitik  dengan  pendekatan  Case  Control. Populasi  wanita  yang  telah  menopause  berjumlah  65  orang  dengan  teknik  simple  random sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 55 orang. Pengambilan data dilakukan bulan Juni-  Juli    2012  dengan  cara  teknik  wawancara  dan  data  sekunder.  Hasil  penelitian menunjukkan  (Ï=0,000)  ada  hubungan  Riwayat  penggunaan  kontrasepsi  hormonal  dengan usia  menopause.  Wanita  yang  menggunakan  kontrasepsi  hormonal  lebih  cenderung mengalami  keterlambatan  menopause.  Dengan  demikian  diharapkan  bagi  institusi  kesehatan untuk  memberikan  penyuluhan  tentang    kontrasepsi  hormonal  dan  cara  menjaga  kesehatan diusia menopause.Kata kunci: kontrasepsi hormonal, menopauseABSTRACTThe  age  of  menopause  in  women  can  occur  at  the  age  of  45-50  years,  but  in  some circumstances  may  occur  early  or  late.  Age  of  menopause  is  influenced  by  several  factors, including hormonal contraception. This study aimed to determine the relationship history of hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  This  research  is  Analytical  Survey Control Case approach. The population of menopausal women amounted to 65 people with a simple random sampling technique to obtain samples totaling 55 people. Data is collected in June-July 2012 by way of interview and secondary data. Results showed (Ï = 0.000), there is a  history  of  hormonal  contraceptive  use  with  age  at  menopause.  Women  who  use  hormonal contraceptives are more likely to experience late menopause. The hope for health institutions to  provide  education  about  contraception  and  how  to  maintain  healthy  for  woman  who  has  menopause.Keyword: hormone contraseption, menopause.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemeriksaan Kesehatan Penglihatan, Pendengaran dan Gigi pada Anak di SD Plus Jombang 
                    
                    Herin Mawarti; 
Masruroh .; 
Sri Banun Titi Istiqomah; 
Diah Ayu Fatmawati                    
                     Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) 
                    
                    Publisher : Cv. Utility Project Solution 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (362.73 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.55338/jpkmn.v3i1.275                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan pemeriksaan kesehatan pada anak usia sekolah dasar di SD Plus Jombang. Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan dasar atau kesehatan umum dan pemeriksaan kesehatan penglihatan, kesehatan pendengaran dan kesehatan gigi pada anak usia sekolah di SD Plus Jombang. Pelakasanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada tanggal 16 Juni 2022 yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 5. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari: 1) Tahap persiapan, 2) Tahap pelaksanaan dan 3) Tahap evaluasi. Tahap persiapan meliputi: Rapat koordinasi penentuan jadwal dan penentuan lokasi pemeriksaan, persiapan anggota Tim pelaksana, persiapan alat dan bahan dan setting untuk tempat dan prosedur pelaksanaan. Tahap Pelaksanaan ywaitu pemeriksaan berurutan mulai dari meja pemeriksaan mata, meja pemeriksaan gigi, meja pemeriksaan pendengaran dan meja pemeriksaan umum. Selanjutnya tahap evaluasi berupa tahap4 evaluasi kegiatan mulai dari persiapan hingga akhir kegiatan. Hasil pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar ada beberapa siswa tidak bisa mengikuti pemeriksaan