Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Indobiosains

Pengaruh Ekstrak Alang-alang terhadapPertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutenscens L.) yayat Nur hayati; Syamsul Rizal; Dewi Rosanti
Indobiosains 2020: Volume 2 No 2 Agustus 2020
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v2i4.4452

Abstract

Penelitian tentang pengaruh ekstrak alang-alang terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) telah dilaksanakan di Desa Bina Amarta pada bulan Maret sampai bulan Juni 2020, bertujuan untuk mengetahui pengaruh esktrak alang-alang terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Metode penelitian menggunakan eksperimen dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan.Dosis ekstrak alang-alang yang digunakan adalah P0 (tanpa ekstrak alang-alang/kontrol), P1 (5gram ekstrak dalam 1 liter air), P2 (10 gram ekstrak dalam 1 liter air), P3 (15 gram ekstrak dalam 1 liter air), P4 (20 gram esktrak dalam 1 liter air), dan P5 (25 gram ekstrak dalam 1 liter air). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), dan jumlah daun (helai). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak alang-alang berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tanaman cabai rawit. Meskipun memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap pertumbuhan cabai rawit, dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk tinggi tanaman adalah pada P0 menghasilkan rata-rata tinggi 13 cm, untuk jumlah daun perlakuan terbaik pada P0 dan P2  dengan nilai rata-rata 7,25 helai. Untuk diameter batang terbaik adalah P2 yang menghasilkan nilai rata-rata diameter batang 0,62 cm. Kata Kunci : Cabai rawit (Capsicum frutescens L.), ekstrak, alang-alang (Imperata cilindricaL.).
KOMPOSISI DAN STRUKTUR KOMUNITAS GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI DAERAH ARAU BINTANG KOTA BENGKULU Putri Nur Febriani Nasution; Dewi Rosanti; Inka Dahlianah
Indobiosains 2021: Volume 3 No 1 Februari 2021
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v3i1.4482

Abstract

Penelitian tentang komposisi dan struktur  komunitas gulma di perkebunan kelapa sawit di daerah Arau Bintang Kota Bengkulu telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juli 2020 bertujuan untuk menganalisis komposisi dan struktur komunitas gulma pada perkebunan kelapa sawit di daerah Arau Bintang Kota Bengkulu. Penelitian mengunakan metode survey, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode kuadrat dengan menentukan 5 plot berukuran 2 m x 2 m dalam areal petak contoh utama berukuran 100 m x 100 m. Parameter yang diamati yaitu kerapatan mutlak, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dan indeks nilai penting. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung terhadap spesies gulma yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang ditemukan sebanyak 2 Divisio, 4 Class, 7 Ordo, 9 Familia, 15 Genus, 17 Spesies dan 887 individu yang terdiri dari, yaitu Borreria latifolia, Melastoma malabathricu, Stenochlaena palustris, Ageratum conyzoides, Mikania micrantha, Cyperus kyllingia, Cyperus rotundus, Cyperus compresus, Digitaria ciliaris, Rhynchospora corymbosa, Pueraria phaseoloides, Clidemia hirta, Axonopus compresus, Cynodon dactylon, Paspalum conjugatum, Sporobolus diander, Nephrolepis bisserata. Kerapatan Relatif (KR) yang tertinggi dimiliki Ageratum conyzoides (bandotan)  dengan nilai 24,80%, Kerapatan yang  terendah terlihat pada spesies Sporobolus dengan nilai kerapatan 0,4 individu/m2 dan kerapatan realtif 0,9%. Frekuensi relatif tertinggi dimiliki 9 spesies yaitu Ageratum conyzoides, Axonopus compresus, Pueraria phaseoloides, Cynodon dactylon, Borreria latifolia, Mikania micrantha, Rhynchospora corymbosa, Clidemia hirta dan Sporobolus diande, masing-masing dengan nilai tertinggi 100%, Sedangkan nilai frekuensi yang terendah yaitu Stenochlaena palustris dengan nilai frekuensi 0,4 dan frekuensi relatif 2,73%.   Indeks nilai penting (INP) yang tertinggi adalah Ageratum conyzoides yaitu 31,64%, sehingga dapat dikatakan bahwa Ageratum conyzoides mendominasi di lahan perkebunan, Spesies yang memiliki nilai INP terendah adalah  Stenochlaena palustris dengan nilai INP 4,42%.  .
TIPE-TIPE MORFOLOGI TUMBUHAN RAWA LEBAK DI KELURAHAN SEI SELAYUR KECAMATAN KALIDONI SUMATERA SELATAN Erma Yuniar; Syaiful Eddy; Dewi Rosanti
Indobiosains 2020:Volume 2 No 1 Februari 2020
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/indobiosains.v2i1.4545

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang mengkaji struktur morfologi tumbuhan rawa lebak di Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Sumatera Selatan telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2020. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui tipe-tipe morfologi tanaman rawa lebak di Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Sumatera Selatan. Penelitian menggunakan metode survey. Pengambilan data dilakukan dengan menjelajahi langsung ke 4  stasiun yang ditentukan secara purposive, berdasarkan keberadaan rawa lebak. Pengamatan dilakukan terhadap karakteristik akar, daun, batang, bunga dan buah serta organ modifikasi. Hasil penelitian ditemukan 20 spesies tumbuhan rawa. Tumbuhan yang ditemukan diamati struktur morfologinya meliputi akar, daun, batang, buah, bungadan organ modifikasinya. Akar serabut, dan akar tunggang. Daun tunggal, dan daun majemuk. Ujung daun runcing, meruncing, tumpul membulat. Pangkal daun runcing, meruncing, tumpul, dan membulat. Pangkal daun runcing, meruncing, tumpul, membulat, romping/rata, dan berlekuk. Tepi daun rata dan berlekuk. Daging daun tipis lunak, kaku, dan berdaging. Semua daun berwarna hijau. Tata letak daun adalah Folia sparsa, Folia opposita. Morfologi batang (caulis) yang dimiliki tumbuhan rawa adalah batang basah (herbaceus), batang rumput (calmus), batang mendong (calamus) batang berkayu (lignosus), batang cakram dan batang semu. Bunga majemuk berbatas berbentuk bulir, tongkol, malai rata, cawan, dan paying. Buah sejati jenis buah buni, buah sejati tunggal,  kering, dan buah sejati kotak. Modifikasi tumbuhan yang ditemukan ada 3 jenis, yaitu umbi batang, gelembung dan sulur dahan. Kata kunci : rawa, morfologi akar, batang, daun, bunga, buah/biji, modifikasi.