Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Maternal Attributes and Child Minimum Acceptable Diet during COVID-19 Pandemic in Indonesia Athiya Fadlina; Judhiastuty Februhartanty; Saptawati Bardosono
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2021.008.02.2

Abstract

Appropriate complementary feeding practices must be sustained during the COVID-19 pandemic for optimal growth and development of a child. However, the studies assessing factors associated with complementary feeding practices during COVID-19 are still limited. The objective of this study was to evaluate maternal attributes and minimum acceptable diet (MAD) of 6-11-month-old children during the COVID-19 pandemic in Indonesia. This study was part of the “COVID-19 Mom-Infant Study” and was conducted in all regions of Indonesia using an online survey. Chi-square or Fisher's exact test was performed to examine the relationship between MAD and maternal attributes, with a significant level at p-value <0.05. From a total of 262 data collected, 74%, 77.1%, 94.3% of the children aged 6-11 months have met MAD, MDD (minimum dietary diversity), and MMF (minimum meal frequency), respectively. Mother’s education level (OR= 3.625; 95%CI [1.805 – 7.280]) and working status (OR= 2.197; 95%CI [1.291 – 3.895] were found associated with child’s MAD. One-third of children did not receive the recommended infant and young children feeding practices. Conducting nutrition interventions to mothers with lower education and not working should be a priority under these circumstances.
Nutrition Education “SAGARI” (Check Your Waist Circumference) as an Attempt to Prevent Adolescents’ Obesity Megah Stefani; Athiya Fadlina
Media Karya Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v6i2.46072

Abstract

The incidence of obesity at all ages in Indonesia, including adolescents, has increased. Obesity has a negative impact on physical and social health in adolescents. Excessive food consumption and lack of physical activity are risk factors for obesity in adolescents. Based on this urgency, it is necessary to prevent obesity in adolescents. The purpose of this Community Service activity was to increase adolescents’ understanding of the importance of the 4 pillars of balanced nutrition in efforts and to change attitudes by measuring waist circumference regularly to prevent obesity. Increasing knowledge and attitudes to prevent obesity was obtained by providing a Nutrition Education Program named "SAGARI" (Check Your Own Waist Circumference). The program activities included counseling on the 4 pillars of balanced nutrition with lecture method, demonstration for measuring waist and hip circumferences, measuring nutritional status for SMK students consisting of measuring waist circumference (WC) and body mass index (BMI), and providing measuring tape "SAGARI". The results of this activity were an increase in the median knowledge score from 70.00 to 80.00 and an average attitude score from 3.00 to 3.91 related to obesity prevention in adolescents. These results showed that the "SAGARI" nutrition education program can increase students' knowledge and attitudes regarding obesity prevention which is expected to be implemented through daily behavior. Keywords: Balance nutritional, waist circumference, obesity, adolescent, nutritional status.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JENIS CAMILAN MALAM DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA POPULASI DEWASA DI INDONESIA Athiya Fadlina; Khoirul Anwar
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 5, No 1 (2023): Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v5i1.1748

Abstract

ABSTRAK: Konsumsi camilan pada malam hari dapat meningkatkan asupan energi dan dapat menyebabkan keseimbangan energi positif yang berujung pada peningkatan berat badan.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsumsi camilan malam dengan kenaikan berat badan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan survei online pada populasi dewasa di Indonesia. Frekuensi dan jenis camilan malam, berat badan, tinggi badan dan kenaikan berat badan dilaporkan melalui kuesioner yang diisikan mandiri oleh subjek. Sebesar 157 subjek terkumpul pada penelitian ini. Didapatkan 39,5% dari subjek mengalami kenaikan berat badan dalam satu tahun terakhir. Sebesar 17,2% dan 24,8% subjek memiliki status gizi beresiko obesitas dan obesitas. Konsumsi camilan malam ≥ 3 kali seminggu dilakukan oleh 46,5% subjek dengan jenis camilan yang paling sering dikonsumsi dari sumber pangan karbohidrat dan berjenis makanan manis.  Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi camilan malam berupa makanan berminyak (P-Value = 0,009) dan minuman manis dan (P-Value = 0,048) dengan kenaikan berat. Dibutuhkan intervensi berupa mempromosikan pemilihan makanan yang lebih sehat dan menghindari makanan tinggi gula, energi, dan lemak sebagai camilan malam untuk pencegahan kenaikan berat badan.
KEJADIAN OBESITAS DAN KUALITAS DIET PADA DEWASA AWAL DI INDONESIA Fadlina, Athiya; Alifia, Syadreniya Zahra; Humayrah, Wardina; Maskar, Dadi Hidayat
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 5, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v5i2.2860

Abstract

Kejadian obesitas semakin meningkat beberapa dekade terakhir.Penurunan kualitas kesehatan pada dewasa muda saat ini, khususnya yang berkaitan dengan obesitas, berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis dan memengaruhi kesehatan fisik serta mental di masa yang akan datang. Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi adalah kualitas diet. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan skor kualitas diet pada dewasa awal obesitas dan tidak obesitas di Indonesia. Desain studi penelitian ini adalah  cross sectional pada populasi dewasa awal di Indonesia. Pengambilan data dilakukan secara online dengan menggunakan kuesioner melalui Google Form yang diisi mandiri oleh responden. Kuesioner penelitian terdiri dari karakteristik sosiodemografi subjek dan kuesioner kualitas diet diadaptasi dari kuesioner WELL Diet Quality Score serta pertanyaan mengenai berat badan serta tinggi badan responden. Analisis data untuk melihat perbedaan rata-rata skor kualitas diet pada obesitas dan tidak obesitas menggunakan independent T-Test dan untuk data yang tidak terdistribusi normal menggunakan Mann Whitney U Test. Sebanyak 166 responden terkumpul dalam penelitian ini dan 31 (18,7%) responden mengalami obesitas. Hasil penelitian menunjukan rata-rata skor kualitas diet responden yang obesitas (51,967) secara signifikan lebih rendah dibandingkan yang tidak obesitas (57,192). Median skor konsumsi ikan, serealia utuh, dan buah-buahan juga secara signifikan lebih rendah pada responden yang obesitas dibandingkan yang tidak obesitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata skor kualiats diet pada dewasa awal yang obesitas dan tidak obesitas.
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JENIS CAMILAN MALAM DAN KENAIKAN BERAT BADAN PADA POPULASI DEWASA DI INDONESIA Fadlina, Athiya; Anwar, Khoirul
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health) Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v5i1.1748

Abstract

ABSTRAK: Konsumsi camilan pada malam hari dapat meningkatkan asupan energi dan dapat menyebabkan keseimbangan energi positif yang berujung pada peningkatan berat badan.  Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsumsi camilan malam dengan kenaikan berat badan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan survei online pada populasi dewasa di Indonesia. Frekuensi dan jenis camilan malam, berat badan, tinggi badan dan kenaikan berat badan dilaporkan melalui kuesioner yang diisikan mandiri oleh subjek. Sebesar 157 subjek terkumpul pada penelitian ini. Didapatkan 39,5% dari subjek mengalami kenaikan berat badan dalam satu tahun terakhir. Sebesar 17,2% dan 24,8% subjek memiliki status gizi beresiko obesitas dan obesitas. Konsumsi camilan malam ≥ 3 kali seminggu dilakukan oleh 46,5% subjek dengan jenis camilan yang paling sering dikonsumsi dari sumber pangan karbohidrat dan berjenis makanan manis.  Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi camilan malam berupa makanan berminyak (P-Value = 0,009) dan minuman manis dan (P-Value = 0,048) dengan kenaikan berat. Dibutuhkan intervensi berupa mempromosikan pemilihan makanan yang lebih sehat dan menghindari makanan tinggi gula, energi, dan lemak sebagai camilan malam untuk pencegahan kenaikan berat badan.
Instrumental and Emotional Support in Breastfeeding Fathers and Exclusive Breastfeeding Success Carin, Vivien; Stefani, Megah; Fadlina, Athiya
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 11 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2024.011.02.8

Abstract

Fathers’ support is a key factor in the success of exclusive breastfeeding. This study analyzed the relationship between fathers’ emotional and instrumental support and the success of exclusive breastfeeding. This cross-sectional study involved 33 fathers from the “Ayah ASI” community and was conducted from March to July 2024. Data were collected online using the Partner Breastfeeding Intention Scale (PBIS) questionnaire and analyzed using the Spearman correlation test. Results showed that 90.9% of the children were exclusively breastfed. Among these, 93.8% of fathers who provided good instrumental support had children who were exclusively breastfed, compared to 92.3% with sufficient support and 75.0% with poor support. For emotional support, all fathers in the “good” category had exclusively breastfed children, compared to 87.5% in the “sufficient” and 50.0% in the “poor” category. Emotional support was significantly correlated with exclusive breastfeeding success (r = 0.354, p = 0.043), while instrumental support showed a weak, non-significant correlation (r = 0.146, p = 0.416). Thus, emotional support from fathers has a stronger association with exclusive breastfeeding success than instrumental support. Interventions should prioritize enhancing fathers’ emotional engagement while continuing to support their practical involvement in breastfeeding.
Edukasi KUACI (Kurangi Asupan Micin) Melalui Media Komik Bagi Siswa-Siswi Kelas 5 MI Al-Falah Pancoran Barat Stefani, Megah; Fadlina, Athiya; Gabriel, Fernando; Hazimah, Ananda; Estridia, Arzetta; Fawazzah, Farah; Fitri, Risma; Dwi, Tiara; Firda, Zulfa
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 7, No 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v7i3.4363

Abstract

Abstrak Usia atau masa pertumbuhan anak-anak lebih sensitif terhadap efek Monosodium glutamate (MSG) dibandingkan kelompok dewasa. Pada MI Al-Falah belum terdapat pembatasan akses  jajanan sekolah yang tidak sehat dan belum terdapat paparan edukasi mengenai pembatasan konsumsi jajanan yang tinggi kandungan MSG. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa sekolah dasar mengenai MSG. Kegiatan dilaksanakan di MI Al-Falah, Pancoran Barat, Jakarta Selatan. Subjek dalam kegiatan ini adalah 26 siswa kelas 5 berusia 11–12 tahun. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian penyuluhan gizi bertema “Kurangi Asupan MSG” (KUACI), dengan menggunakan media komik. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan skor pengetahuan (p-value = 0,007) dan sikap (p-value = 0,001) sebelum dan sesudah penyuluhan gizi KUACI. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian edukasi gizi KUACI terbukti dapat meningkatkan rata-rata skor pengetahuan dan sikap, masing-masing sebesar 6,93 dan 5,53 poin, siswa kelas 5 dalam mengurangi asupan MSG di MI Al-Falah, Pancoran Barat, Jakarta Selatan. Kata kunci: Komik, Monosodium Glutamat, Pengetahuan, Sikap.