Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

POKIMAS (PROGRAM KEBUN GIZI MASYARAKAT) DI KOMUNITAS BGBJ, TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST), BANTAR GEBANG, BEKASI, JAWA BARAT Humayrah, Wardina; Stefani, Megah; Febrina, Laila
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 3, No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v3i2.71

Abstract

Tujuan umum kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah terbentuknya Kebun Gizi Masyarakat Percontohan di Komunitas Kerajaan BGBJ, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat sebagai motivator dan penggerak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam POKIMAS di masing-masing rumah tangga. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini menyesuaikan situasi dan kondisi pandemi Covid 19, pelatihan dilakukan secara daring dan modul edukasi diberikan secara lengkap yang akan diberikan kepada semua sasaran sehingga mudah dipelajari mandiri di rumah. Tim PKM akan memberikan TOT (Training of Trainer) secara daring kepada tim inti Komunitas Kerajaan BGBJ dan selanjutnya tim Inti tersebut bertanggung jawab memberikan pelatihan ke 10 peserta sasaran POKIMAS. Hasil dan manfaat yang telah dicapai antara lain: data-data baseline awal tentang kondisi sosio-ekonomi dan pemahaman awal masyarakat sasaran sekitar mitra tentang kebiasaan makan sayur- buah dan kebun; 3 modul terdiri dari rangkaian video-video singkat dan sederhana dalam bentuk Compact Disk (CD) dan link YouTube antara lain: edukasi POKIMAS perwujudan gizi seimbang, pembuatan pupuk takakura, dan pembuatan vertical garden rumahan; serta tindak lanjut pelaksanaan kegiatan POKIMAS di 10 rumah tangga sasaran.
Edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu Balita di Posyandu Anggrek, Bogor Selatan, Jawa Barat. Islamiati Putri; Talitha Zuleika; Raden Ajeng Wahyu Murti; Wardina Humayrah
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2022.3.1.48-55

Abstract

Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) merupakan salah satu program pemerintah untuk menurunkan angka stunting hingga di bawah 20% pada tahun 2025. Tujuan kegiatan edukasi PMBA ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan gizi ibu balita di Posyandu Anggrek Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat melalui program edukasi tentang PMBA. Metode edukasi yang digunakan yaitu dengan edukasi luring, pemutaran video, dan Forum Group Discussion (FGD). Pengetahuan gizi ibu balita diukur melalui kuesioner sebelum dan dan sesudah program dilaksanakan dan skor pengetahuan gizi dianalisis dengan uji beda statistik Paired T-Test. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p ≤0,05) antara pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah program edukasi PMBA diberikan. Terjadi peningkatan jumlah peserta yang memiliki skor pengetahuan gizi baik dan cukup sebesar 41,2% sebelum program menjadi sebesar 82,4% sesudah program edukasi PMBA. Program edukasi PMBA ini perlu digalakkan lebih rutin di Posyandu sehingga dapat meningkatkan pengetahuan gizi ibu balita sebagai upaya pencegahan stunting anak.
Edukasi Pemilihan Pangan Cegah Karies Gigi dengan Media UNAGI (Ular Tangga Gizi) di SDI Karya Mukti, Citeureup, Bogor, Jawa Barat Wardina Humayrah; Oktaviani Fadillah; Jehan Valency Putri; Widya Liana Putri; Firyal Azizah; Tristan Rizki Januarista; Megah Stefani
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 2 No 3 (2022): I-Com: Indonesian Community Journal (Desember 2022)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.889 KB) | DOI: 10.33379/icom.v2i3.1896

Abstract

Karies gigi umumnya terjadi pada anak usia sekolah yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman manis. Salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas karies gigi tahun 2030 adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pemilihan makanan yang tepat untuk kesehatan gigi. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak usia sekolah tentang pemilihan pangan yang tepat untuk mencegah karies gigi dengan media UNAGI (Ular Tangga Gizi). Metode dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi dilengkapi dengan permainan UNAGI. Lokasi pelaksanaan berada di SDI Karya Mukti Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini menyasar para siswa kelas 3 SD berusia 8-10 tahun berjumlah 18 orang. Pengabdian masyarakat berjalan baik dan berhasil meningkatkan pengetahuan tentang pemilihan pangan cegah karies gigi pada sasaran dengan rerata skor sebesar 76 menjadi 86. Kegiatan edukasi pemilihan pangan cegah karies gigi dengan permainan UNAGI menarik bagi sasaran karena dapat menyediakan proses bermain sekaligus pembelajaran secara bersamaan.
HUBUNGAN EMOTIONAL DISTRESS DENGAN PERILAKU MAKAN DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA DI MASA PEMBELAJARAN DARING D. Zulya Lovyana; Wardina Humayrah
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v18i1.847

Abstract

Latar belakang: Dampak dari Covid-19 tidak hanya dialami oleh masyarakat, namun dialami juga oleh mahasiswa. Perkuliahan daring dipilih sebagai langkah untuk menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar. Kendala yang dirasakan oleh mahasiswa saat perkuliahan daring yaitu paket kuota data, sinyal yang minim dan penugasan yang banyak dengan deadline yang pendek, dampak tersebut dapat menurunkan kesehatan mahasiswa, baik secara fisik maupun mental. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara emotional distress dengan perilaku makan dan status gizi pada mahaiswa. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode random sampling, jumlah subjek sebanyak 93 mahasiswa Universitas Sahid. Data emotional distress dikumpulkan dengan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS), data perilaku makan diukur dengan kuesioner Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ) lalu dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Sebagian besar subjek memiliki status gizi normal sebanyak 60 (64.5%) orang, terdapat hubungan secara signifikan (p<0,05) antara emotional distress dengan perilaku makan dan status gizi mahasiswa Universitas Sahid. Simpulan: Semakin tinggi emotional distress yang dialami mahasiswa maka semakin buruk perilaku makannya, sehingga perlu dilakukan upaya dari perguruan tinggi terkait konseling psikologis mahasiswa untuk dapat mendukung perilaku makan dan status gizi yang baik.
Hubungan Kebiasaan Menonton Mukbang terhadap Nafsu Makan, Pola Makan dan Status Gizi Mahasiswa di Jakarta: The Relationship Between Mukbang Viewing Habits Between Eating Appetite, Eating Patterns, And Nutritional Status Of Students In Jakarta Erna Thania; Wardina Humayrah
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.187 KB) | DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2100

Abstract

ABSTRACT Watching mukbang videos is a habit that has become a trend, especially among teenagers and adults. Supported by easy internet access and unlimited types of mukbang videos on social media, it is one of the factors for the spread of mukbang fans, especially among students. The display of food and eating activities presented in the mukbang video triggers a visual stimulus that can stimulate the desire to eat for the audience. In general, the food shown in mukbang videos tends not to pay attention to nutritional content, higher in calories, fat, sugar, and sodium. This study aims to analyze the relationship between watching mukbang habits with appetite, diet, and nutritional status in students who regularly watch mukbang. The design of this study is cross-sectional with the subject of 85 regular students outside the Nutrition Study Program at Sahid University who are included in the routine category of watching mukbang. Data analysis using the Spearman Rank correlation test. For most of the subjects, watching with a moderate duration (240-479 minutes/week) was 51.8%. There was no significant association (p>0.05) between mukbang viewing habits and eating desires, diet, and nutritional status. There is a possibility that watching mukbang is an indirect factor that can affect students' appetite, diet, and nutritional status. Some of the contributing factors that may be found include genetics, sleep duration, physical activity, health problems, psychological, body and mage preferences, family income, and parental education. Keywords: Mukbang, appetite, diet, nutritional status ABSTRAK Menonton video mukbang merupakan kebiasaan yang menjadi tren hingga saat ini terutama pada kalangan remaja dan dewasa. Ditunjang dengan akses internet yang mudah dan jenis video mukbang yang tidak terbatas di media sosial menjadi salah satu faktor tersebarnya penggemar mukbang terutama pada kalangan mahasiswa. Tampilan makanan dan kegiatan makan yang dibawakan dalam video mukbang memicu stimulus visual sehingga dapat merangsang keinginan makan terhadap penonton. Secara umum, makanan yang ditampilkan pada video mukbang cenderung tidak memerhatikan kandungan gizi, lebih tinggi kalori, lemak, gula dan natrium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kebiasaan menonton mukbang dengan nafsu makan, pola makan, dan status gizi pada mahasiswa yang rutin menonton mukbang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan subjek sebanyak 85 mahasiswa reguler di luar Program Studi Gizi di Universitas Sahid yang masuk dalam kategori rutin menonton mukbang. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Sebagian besar subjek, menonton dengan durasi sedang (240-479 menit/minggu) sebanyak 51,8%. Tidak ada hubungan yang signifikan (p>0,05) antara kebiasaan menonton mukbang dengan keinginan makan, pola makan, dan status gizi. Terdapat kemungkinan menonton mukbang merupakan faktor tidak langsung yang dapat memengaruhi nafsu makan, pola makan dan status gizi mahasiswa. Beberapa faktor perancu yang mungkin ditemukan antara lain, genetik, durasi tidur, aktivitas fisik, masalah kesehatan, psikologis, preferensi body image, pendapatan keluarga, dan pendidikan orang tua. Kata kunci: Mukbang, nafsu makan, pola makan, status gizi
Program CANTIK untuk Peningkatan Pengetahuan dan Sikap dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Kabupaten Bogor: The Influence Of The CANTIK Program On The Knowledge, Attitude, And Behavior Of Adolescent Women In Consumption Blood Added Tablets In Bogor Regency Wardina Humayrah; Islamiati Putri
Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2023): Pro Health Jurnal Ilmiah Kesehatan, January 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.854 KB) | DOI: 10.35473/proheallth.v5i1.2105

Abstract

Giving blood supplement tablets (BST) to teenage girls (TG) is a program of the Indonesian government to reduce the prevalence of anemia in 2025. The coverage of giving iron supplementation to TG in West Java Province is still below the national target, especially in high schools in Bogor Regency. Low knowledge and attitudes about anemia prevention are one of the factors for non-compliance in taking BST among TG which affects hemoglobin levels. So the competition for team adolescents in the knowledge of anemia (CANTIK) program was carried out wto compareknowledge, attitudes, and behavior in consuming BST among TG before and after the program. The design of this study is quasi-experimental with one group pre-test-post test. The research subjects were 58 adolescents aged 12-17 years in MTs Al-Islamiyyah, Bogor Regency. Knowledge and attitude were measured through pre and post-questionnaires analyzed in the score range 1-100 and then tested differently using the paired sample T-test. The results showed that there was an increase in the average knowledge score from 39 to 68 while the attitude score from 45 to 77. During the 2 months of the program, the average adolescent consumed BST as much as 6 tablets, with the highest consumption being 20 tablets and the lowest being 0 tablets. There was a significant difference (P<0.05) in knowledge and attitudes about the prevent the other f anemia in taking BST but there was no significant difference in the behavior of TG before and after the program was implemented. Nutrition education through the CANTIK program is quite good at increasing knowledge and attitudes but needs to be continued routinely so that it can change the compliance behavior in taking BST to prevent anemia among TG. Keywords: anemia, blood supplement tablets, cantik, teenage girls ABSTRAK Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri (rematri) merupakan program pemerintah Indonesia untuk mengurangi prevalensi anemia di tahun 2025. Cakupan pemberian TTD rematri Provinsi Jawa Barat masih di bawah target nasional, khususnya pada SMP/MTs di Kabupaten Bogor. Rendahnya pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia merupakan salah satu faktor ketidakpatuhan dalam mengonsumsi TTD pada rematri yang memengaruhi kadar hemoglobin. Sehingga program competition for team adolescent in the anemia knowledge (CANTIK) dilakukan dengan tujuan membandingkan pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam mengonsumsi TTD pada rematri sebelum dan sesudah program. Desain studi ini adalah eksperimental semu dengan one group pre test-post test. Rematri penelitian adalah rematri berjumlah 58 orang berusia 12-17 tahun di MTs Al-Islamiyyah, Kabupaten Bogor. Pengetahuan, sikap, dan perilaku diukur melalui kuesioner pre dan post lalu dianalisis dalam rentang skor 1-100 dan diuji beda menggunakan paired sample T-test. Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rerata skor pengetahuan sebesar 39 menjadi 68 sedangkan skor sikap dari 45 menjadi 77. Selama program berjalan dalam kurun waktu 2 bulan, rata-rata rematri mengonsumsi TTD sebanyak 6 tablet, dengan konsumsi tertinggi adalah 20 tablet dan terendah 0 tablet. Terdapat perbedaan signifikan (P<0,05) pada pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia dalam mengonsumsi TTD namun tidak ada perbedaan signifikan pada perilaku rematri sebelum dan sesudah dilaksanakan program. Edukasi gizi melalui program CANTIK cukup baik dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap namun perlu dilanjutkan secara rutin agar dapat mengubah perilaku kepatuhan konsumsi TTD untuk pencegahan anemia pada rematri. Kata kunci: Anemia, cantik, tablet tambah darah, remaja putri
Dapur Darurat Bencana dan Pelayanan Dukungan Psikososial untuk Meningkatkan Resiliensi Korban Gempa Cianjur Rahmawati; Wardina Humayrah; Daesy Ekayanthi
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.3202

Abstract

Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur, menjadi salah satu wilayah yang terdampak cukup parah oleh gempa bumi Cianjur pada akhir tahun 2022. Universitas Sahid merespon panggilan kemanusiaan dengan mengadakan dapur darurat bencana dan pelayanan dukungan psikososial untuk meningkatkan resiliensi para korban gempa Cianjur. Tujuannya adalah menyelenggarakan dapur darurat bencana dan memberikan dukungan psikososial bagi korban gempa Cianjur. Kegiatan ini terdiri dari persiapan melalui pertemuan daring dan pelaksanaan terdiri dari: penyaluran bantuan, edukasi manajemen dapur dan keamanan pangan, serta dukungan psikososial berkelompok menggunakan media buku menu, flyer, dan sticky notes. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan lebih dari 50% peserta tentang manajemen dapur dan keamanan pangan. Bantuan disalurkan dengan baik, dan warga mampu menjalankan dapur darurat dengan prinsip gizi seimbang dan keamanan pangan. Warga juga berhasil mengatasi dampak psikologis dengan sukacita setelah mendapat konseling psikososial. Ke depannya, pendampingan untuk pemulihan ekonomi dan bantuan pembangunan rumah yang hancur dibutuhkan warga secara berkelanjutan.
POKIMAS (PROGRAM KEBUN GIZI MASYARAKAT) DI KOMUNITAS BGBJ, TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TERPADU (TPST), BANTAR GEBANG, BEKASI, JAWA BARAT Wardina Humayrah; Megah Stefani; Laila Febrina
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 3, No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v3i2.71

Abstract

Tujuan umum kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah terbentuknya Kebun Gizi Masyarakat Percontohan di Komunitas Kerajaan BGBJ, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat sebagai motivator dan penggerak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam POKIMAS di masing-masing rumah tangga. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini menyesuaikan situasi dan kondisi pandemi Covid 19, pelatihan dilakukan secara daring dan modul edukasi diberikan secara lengkap yang akan diberikan kepada semua sasaran sehingga mudah dipelajari mandiri di rumah. Tim PKM akan memberikan TOT (Training of Trainer) secara daring kepada tim inti Komunitas Kerajaan BGBJ dan selanjutnya tim Inti tersebut bertanggung jawab memberikan pelatihan ke 10 peserta sasaran POKIMAS. Hasil dan manfaat yang telah dicapai antara lain: data-data baseline awal tentang kondisi sosio-ekonomi dan pemahaman awal masyarakat sasaran sekitar mitra tentang kebiasaan makan sayur- buah dan kebun; 3 modul terdiri dari rangkaian video-video singkat dan sederhana dalam bentuk Compact Disk (CD) dan link YouTube antara lain: edukasi POKIMAS perwujudan gizi seimbang, pembuatan pupuk takakura, dan pembuatan vertical garden rumahan; serta tindak lanjut pelaksanaan kegiatan POKIMAS di 10 rumah tangga sasaran.
TINGGINYA DURASI SCREEN TIME BERHUBUNGAN DENGAN POLA KONSUMSI DAN PERILAKU MAKAN BALITA USIA 3-5 TAHUN DI JABODETABEK Putri, Mayra; Humayrah, Wardina
Journal of Nutrition College Vol 13, No 2 (2024): April
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v13i2.41369

Abstract

ABSTRACTBackground:  Screen  time  is  time  spent  in  front  of  a  screen,  such  as  watching  TV  and  playing  on  a  mobile  phone.  High  screen  time  at  3-5  years  can  affect  consumption  patterns  and  eating  behavior.  Objectives:  To determine the relationship between screen time and consumption patterns and eating behavior in toddlers aged 3-5 years in Jabodetabek.Methods:  This study used a cross sectional study design measured by Google Form with 102 toddlers aged 3-5 years. The questionnaires used included: CEBQ (Children Eating Behavior Questionnaire), PFSQ (Parental Feeding Style Questionnaire) and SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire). Statistical tests used t-test and Spearman rank correlation test.Results:  There was no significant difference in the duration of eating with utensils between toddlers with housewives and toddlers with working mothers (>90 minutes/day). However, there was a significant difference (p=0.001) in the duration of meals without gadgets, with toddlers with working mothers eating about 8 minutes longer than toddlers with housewives. In general, the duration of toddlers' meals without gadgets was 60 minutes shorter than with gadgets. For both working mothers and housewives, there was a significant relationship between meal duration and screen time use on toddlers' eating behaviour in terms of slowness in eating (p = 0.047, r = 0.256) and emotional undereating (p = 0.001, 0.512). And there is a relationship between meal duration and screen time use on animal protein consumption (p=0.003, r=0.448).Conclusion:  The more screen time a toddler has, toddlers tend to have slow eating, reduced appetite, and consume more animal side dishes than other food groups.Keywords:  consumption  patterns;  eating  behavior; screen  time;  toddler  ABSTRAKLatar  belakang:  Screen  time  merupakan  waktu yang  dihabiskan  di  depan  layar  seperti  menonton  TV  dan  bermain  handphone.  Tingginya  screen  time  pada  usia  3-5  tahun  dapat  mempengaruhi  pola  konsumsi  dan  perilaku  makan.  Tujuan:  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  hubungan  screen  time  terhadap  pola  konsumsi  dan  perilaku  makan  pada  balita  usia  3-5  tahun  di  Jabodetabek.  Metode:  Penelitian  ini  menggunakan  desain  cross  sectional  studi  yang  diukur  dengan  Google  Form  dengan 102 balita usia 3-5 tahun. Kuesioner yang digunakan antara lain: CEBQ (Children Eating Behavior Questionnaire), PFSQ (Parental Feeding Style Questionnaire) dan SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire). Uji statistik menggunakan   uji beda dan uji korelasi Rank Spearman.Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan pada lama makan balita yang menggunakan gadget baik pada balita yang mempunyai ibu rumah tangga dan ibu bekerja (>90 menit/hari). Namun, terdapat perbedaan signifikan (p=0,001) pada durasi makan tanpa gadget. Balita dengan ibu bekerja makan sekitar 8 menit lebih lama dibandingkan dengan balita dengan ibu rumah tangga. Secara umum, lama makan balita tanpa gadget jauh lebih cepat selama 60 menit dibandingkan dengan gadget. Baik pada ibu bekerja maupun ibu rumah tangga, terdapat hubungan signifikan antara durasi makan dengan penggunaan screen time terhadap perilaku makan balita pada aspek slowness in eating (p= 0,047, r= 0,256) dan emotional undereating (p=0,001, 0,512). Terdapat hubungan antara durasi makan dengan penggunaan screen time terhadap konsumsi protein hewani (p=0,003, r=0,448).Simpulan:  Semakin  tinggi  penggunaan screen time balita maka balita cenderung berperilaku makan lambat dan kurang memiliki keinginan untuk makan, selain itu balita lebih banyak mengonsumsi/mengemil lauk hewani dibandingkan kelompok pangan lain.Kata  Kunci:  balita;  perilaku  makan;  pola  konsumsi;  screen  time
Pengaruh Penggunaan Aplikasi "Tentang Anak" Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu dalam Memantau Status Gizi Baduta: Pengaruh Penggunaan Aplikasi "Tentang Anak” terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu dalam Memantau Status Gizi Baduta Sevin, Rhut; Humayrah, Wardina
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 2 (2024): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i2.2024.180-189

Abstract

Background: In Indonesia, malnutrition among under-two children is currently still relatively high. On the other hand, many nutrition applications are available on smartphones. One of the popular applications used by mothers of under-two is "Tentang Anak", which makes it easy to monitor the children's nutritional status and growth. Objectives: This study aimed to analyze the effect of using the "Tentang Anak" application on mothers' knowledge, attitudes, and behavior in monitoring the nutritional status of under-two children. Methods: This study used a cross-sectional design. The data were collected purposively with self-administered questionnaires in the form of a validated Google Form. The data were collected using the official WhatsApp Group of the "Tentang Anak" user community, and 103 respondents of mothers of under-two in Indonesia were selected. The variables analyzed were socio-demographic characteristics, duration of application use, knowledge, attitudes, and behaviors about monitoring the nutritional status of under-two children. The simple linear regression test was used to measure the effect of application use on knowledge, attitudes, and behavior. Results: The scores of respondents' knowledge, attitudes, and behaviors regarding monitoring the nutritional status of under-two were above 75 (good category). The duration of use of all application features had a significant effect (p<0.05) on knowledge, attitudes, and behavior, although the strength of the relationship was weak (R2<0.33). The duration of use of the "growth" and "recipe" features also had a weak significant effect on knowledge and attitudes. The effect of the "ask an expert" feature was not analyzed because it was limited in answering user questions. Conclusions: "Tentang Anak" app could be a good literacy channel for users, reflected in the good knowledge, attitudes, and behavior scores. However, the duration of application use had a weak effect on improving knowledge and attitudes and had no significant effect on behavior.